Sejak dua minggu lalu di gereja, salah satu lagu pujian yang dinyanyikan adalah Goodness Of God, ini lagu pujian yang relatif baru (2019). Ada bagian lirik yang sangat berkesan bagi saya yang saya renungkan di ulang tahun ini:
All my life You have been faithful All my life You have been so so good With every breath that I am able Oh I will sing of the goodness of God
Goodness Of God
Saya merasa bersyukur atas kebaikan Tuhan di hidup saya, dan juga keluarga saya. Walau juga masih sering merasa malu karena sering kali belum bisa selalu menjadi orang Kristen yang baik.
Sekitar tahun 2009/2010 saya pasang gigi palsu dengan dental implant, tapi pengalamannya tidak dituliskan, tahun lalu saya pasang lagi yang kedua dan prosedurnya baru selesai, jadi supaya ingat saya tuliskan sekarang. Sebagai informasi: proses ini dilakukan di Chiang Mai, Thailand di Dentaland.
Ada banyak cara memasang gigi palsu, tergantung pada banyaknya gigi yang hilang dan posisi gigi yang hilang. Jika hilang semua (atau banyak yang hilang), maka yang biasa dipakai adalah full mouth denture. Jika hilang satu dan gigi sebelahnya baik-baik saja, bisa memakai bridge. Dengan bridge, gigi sebelah yang hilang akan jadi tumpuan.
Implan saya
Dental implant ini adalah yang cara yang paling mahal, tapi teorinya paling bagus karena sifatnya permanen. Secara sederhana, dental implant adalah cara memasang gigi palsu dengan memasang akar buatan pada tulang di bawah gusi. Selain paling mahal, proses ini juga paling menyakitkan dan butuh waktu paling lama.
Gigi yang rusak
Awal masalah saya adalah ketika kecil saya tidak merawat gigi dengan baik. Akhirnya saya harus melakukan root canal procedure ketika sekitar kelas 5 SD pada geraham kiri dan kanan. Tapi saya masih kurang rajin mengecek ke dokter gigi, dan ketika di Thailand gigi saya pecah di umur hampir 30 tahun. Kedua gigi ini tidak bisa diselamatkan lagi dan akhirnya harus dicabut.
Hari ini ulang tahun Risna, dan seperti tahun-tahun sebelumnya, dirayakan oleh keluarga kecil kami saja. Setelah banyak menuliskan tentang ulang tahun Risna, hari ini saya sudah mulai kehabisan ide untuk menulis hal yang baru.
Saya sudah menulis tahun lalu bahwa saya mencintai Risna apa adanya, dan sebelumnya sudah menulis juga tentang hobi Risna menulis. Hobinya masih terus berlanjut, dan sekarang blognya bertambah satu lagi: https://menulis.blog.
Untuk tahun ini, saya akan bercerita saja mengenai hari ini. Selain bagian membeli kue dan meniup lilin, sebenarnya tidak banyak yang berbeda dari weekend kami biasanya.
Masih jalan pagi setiap hari sejak tahun lalu
Sejak beberapa hari sebelumnya Jonathan sudah janji akan membuatkan sarapan di hari ulang tahun mamanya. Dan hari ini setelah jalan pagi, Jonathan membuatkan sarapan buat kami: Indomie Soto.
Menurut berita, sejak bulan Maret tahun ini, setiap rumah di Thailand diijinkan untuk menanam maksimum 6 pohon cannabis. yang bisa digunakan untuk menjadi sumber penghasilan tambahan. Hasil dari pohon cannabis tersebut bisa dijual ke rumah sakit ataupun toko yang menjual makanan dengan campuran cannabis dan atau keperluan kosmetik.
Saat ini usia saya masih di awal 40an, seharusnya masih jauh dari masa pensiun, masih belasan atau puluhan tahun lagi dari usia pensiun. Kalau melihat dari keluarga Ibu saya: dulu kakek nenek umurnya panjang, tapi Ibu saya dan semua saudaranya umurnya tidak sampai 70 tahun bahkan yang termuda sudah meninggal di usia 50an tahun.
Bapak saya masih sehat, dan saudara-saudaranya berumur panjang. Mamanya Risna sampai saat ini juga masih sehat, sedangkan papanya sudah mendahului 12 tahun yang lalu.
Sama seperti saya mempersiapkan diri masalah backup data, saya juga mempersiapkan diri untuk berbagai hal di masa depan. Persiapannya berupa: berusaha memperpanjang usia, membuat kenangan, dan mempersiapkan dana.
Kemarin aku berulang tahun, umur udah banyak, tapi ya jiwa masih muda, tentunya lebih bijaksana juga sampai lansia nantinya (I wish).
Entah mulai dari mana dan entah siapa yang memulai, di salah satu WAG yg kuikuti jadi pada bercerita tentang kenangan melahirkan.
Ada berbagai peristiwa melahirkan yang wow banget. Benar-benar setiap kehidupan ada ceritanya masing-masing. Dan setiap kehidupan mulai dari lahir sampai meninggal nantinya pasti akan membutuhkan orang lain.
Aku mau tuliskan di sini kisah-kisah yang kubaca kemarin tanpa menyebutkan nama-namanya, untuk menjaga privasi dari masing-masing (tapi aku tau, kalau kamu baca ini, bisa jadi salah satu cerita di sini akan mirip dengan ceritamu sendiri).
Selama beberapa Minggu terakhir ini, saya dah Jonathan menonton serial Star Trek di Netflix. Ini merupakan serial lama yang dulu tayang di tahun 1995-2001. Serial ini tayang setelah Star Trek: The Next Generation (1987 – 1994).
Serial lama ini saya tonton bersama Jonathan karena saat ini tidak banyak film serial yang:
Ceritanya menarik untuk anak-anak tapi juga orang dewasa
Memiliki pesan moral yang baik
Cukup bersih (tidak terlalu banyak adegan kekerasan atau seksual)
Star Trek the Original Series sudah terlalu tua dan special effectnya terlihat aneh (seperti mainan). Star Trek Voyager yang dibuat di tahun 90an memiliki special effect yang bagus dan tidak terlalu berbeda dengan berbagai film baru saat ini.