Salah satu perubahan yang terjadi selama 15 tahun di Chiang Mai adalah, nama tempat belanja Tesco Lotus berubah menjadi Lotus’s. Perubahan nama Tesco Lotus menjadi Lotus’s ini sebenarnya sudah sejak bulan Februari tahun 2021 yang lalu. Tapi saya baru berkesempatan mendatangi salah satu Lotus’s hari ini.
Memang pandemi bisa bikin kami tidak mendatangi tempat yang dulunya sering kami datangi. Termasuk kemarin kami baru kembali mengunjungi restoran Thai yang dulu sering kami datangi, tapi selama lebih dari 2 tahun tidak pernah kami kunjungi.
Perubahan Brand Lotus di Thailand
Hypermarket Lotus’s ini merupakan salah satu tempat pertama yang kami datangi untuk berbelanja beberapa kebutuhan di awal kami pindah ke Chiang Mai. Saya ingat, saat itu kami membeli jemuran handuk, meja setrikaan plus setrikanya dan beberapa peralatan memasak. Walaupun di sini ada banyak jasa laundry, tapi tentu saja melakukan sendiri akan lebih hemat. Apalagi waktu itu di bulan pertama kami tiba di Chiang Mai, kami harus mencukupkan biaya hidup 2 bulan dengan 1 bulan gaji, hehehe.
Dulu kami sering belanja ke hypermarket besarnya, lalu kami mulai beralih ke toko expressnya klaau tidak banyak yang harus dibeli, karena toh harganya sama saja. Lalu lama kelamaan kami menemukan kalau kami bisa memesan online.
Salah satu alasan sudah lama tidak ke Lotus’s ini karena sejak beberapa tahun lalu, bahkan sebelum pandemi, kami sudah terbiasa memesan menggunakan aplikasi. Level kemalasan, karena belanjaannya diantar ke rumah. Sejak pandemi, tambah deh alasan nggak ke sana. Kalau ada yang tidak bisa dipesan dari Tesco Lotus, kami membelinya di Makro.
Semua berubah…
Banyak hal berubah seiring waktu, bukan saja perubahan harga makanan ataupun orang yang berjualannya. Ada berbagai toko yang digantikan, menghilang, berganti nama atau tutup selamanya. Ada tempat yang ditutup, direnovasi, lalu buka kembali.
Ada sistem berlangganan yang dihentikan, lalu dimulai lagi. Salah satunya ya kartu berlangganan ke Night Safari yang dimulai lagi, kalau dulu per 6 bulan 500 baht, sekarang 800 baht untuk setahun.
Tidak ada yang tetap, semua akan berubah.
Ada banyak tempat yang dulu sering kami kunjungi, lalu dengan berbagai alasan jadi jarang kami kunjungi. Kami ini tergolong orang yang membosankan dan lebih suka pergi ke tempat yang kami tahu daripada mencoba berbagai hal baru. Jadi, kalau kami merasa senang dengan satu tempat, kami akan sering datang ke tempat itu, sampai terjadi perubahan dengan tempat tersebut dan kami menyesuaikan diri mencari tempat lain untuk sering dikunjungi.
Bersiap dengan perubahan
Tadi saya mencari-cari foto bagian depan Lotus sewaktu masih bernama Tesco Lotus, tapi ternyata kami tidak pernah memfoto bagian depannya. Tidak pernah kepikiran juga sih kalau tempat sebesar itu akan berganti nama. Beberapa toko di dalamnya juga berubah, padahal toko tersebut relatif baru. Pelajarannya, harus lebih sering mengambil foto berbagai tempat, karena tidak ada yang bertahan selamanya. Apalagi gara-gara masa pandemi ini.
Harapannya sih semua perubahan itu menjadi perubahan yang lebih baik, tapi kita hanya bisa berharap dan berusaha, supaya bukan hanya jadi harapan hampa. Seperti halnya kita juga berubah, setiap detik berganti, kita bertambah umur. Beberapa cara pandang kita juga dipengaruhi dengan hal yang menjadi pengalaman hidup kita.
Kita perlu bersiap dan menerima berbagai perubahan di masa mendatang. Karena perubahan pasti datang terlepas dari kita merasa siap, menerima ataupun tidak.
Satu tanggapan pada “Cerita Perubahan di Chiang Mai (Lagi)”