Kegiatan Pra Paskah 2023 di Chiang Mai

Tahun 2023 ini ada kegiatan baru menjelang Paskah dari gereja. Bersyukur pandemi sudah berlalu dan kegiatan ibadah mulai normal. Kalaupun kami menggunakan masker, karena polusi udara di Chiang Mai kemarin itu sedang lumayan tinggi.

Kegiatan ini cukup menarik karena bukan hanya untuk anak-anak, tetapi melibatkan orang tua juga. Easter Family Experience ini baru pertama kali diadakan sih di gereja kami.

Kegiatannya diadakan di hari Sabtu sebelum hari Minggu Palma. Di undangannya sih disebutkan untuk merasakan dan mengalami mulai dari minggu Palma sampai dengan hari Paskah. Awalnya saya tidak terpikir seperti apa kegiatannya nantinya. Ternyata kegiatannya cukup menarik karena selain membaca ayat Alkitab, anak-anak juga mendapat kesempatan untuk mengerjakan beberapa kerajinan tangan.

Supaya ingat, saya akan menuliskan apa saja yang dilakukan, siapa tahu bisa jadi inspirasi buat tahun-tahun mendatang.

Yesus Sudah Bangkit

Sebelum masuk ke ruangan, ada tulisan HE IS RISEN yang merupakan inti dari Paskah. Anak-anak diberikan tas kertas untuk menyimpan hasil kerajinan tangan.

Ada 12 meja yang disiapkan yang artinya ada 12 ayat yang akan dibaca dan 12 kegiatan untuk anak-anak. Setiap meja diberikan nomor sehingga bisa diikuti dengan mudah.

Di mulai dengan Hosanna

Meja pertama dimulai dengan menuliskan Hosanna di daun palm plastik. Ayat yang dibacakan sudah tentu cerita tentang Yesus yang masuk kota Yerusalem dan dielu-elukan. Gampang ya sebenarnya, tetapi ya ini masih meja pertama. Sambil anak-anak menulis di daun palm, kami membacakan ayat Alkitab. Di meja berikutnya, kami kadang-kadang meminta anak-anak bergantian membaca ayatnya.

Belajar membuat sabun wangi

Di meja kedua, anak-anak mencampurkan sabun cair dengan teh kamomil yang sudah disiapkan dan kemudian dimasukkan ke botol kecil. Idenya dari cerita saudari Lazarus, Maria dari Betania yang memberi minyak mahal dan wangi untuk kaki Yesus.

Perjamuan Terakhir

Meja ketiga merupakan meja perjamuan terakhir. Anak-anak dikenalkan dengan sakramen perjamuan kudus, di mana disediakan roti yang sudah dipotong kecil dan jus anggur dalam cup kecil. Karena anak-anak sebelumnya sudah melakukan beberapa kegiatan, di meja ini disediakan lap basah untuk memastikan tangan bersih sebelum memegang roti.

Yesus Berdoa di Getsemani

Meja keempat tentang Yesus berdoa di taman Getsemani. Di meja ini kegiatannya cukup membutuhkan waktu, karena prakaryanya kali ini adalah mewarnai, menggunting dan membuatnya menjadi hal-hal yang bisa didoakan oleh anak-anak.

Yesus gunung batu kekuatan

Meja kelima tentang Yesus adalah batu penjuru. Di sini kegiatannya anak-anak di minta untuk menghias batu yang sudah disediakan. Unik sih kalau dipikir-pikir, batu yang tidak dihias mungkin tergeletak begitu saja, tetapi setelah dihias pastinya batunya disimpan sama anak-anak.

Yesus disalibkan untuk manusia

Meja keenam tentang Yesus yang memberikan hidupnya untuk kita. Mati disalibkan untuk menebus dosa manusia. Di meja ini kegiatannya membuat bentuk salib dari seperti manik-manik mainan anak-anak.

Menghias telur kayu

Meja ketujuh tentang Yesus yang mengasihi manusia. Di meja ini kegiatan anak-anak mewarnai kayu berbentuk telur yang sudah ada desainnya. Ini tuh jadi seperti hiasan telur yang sering ada di hari Paskah, tetapi bukan telur beneran.

Bergembira karena Yesus Bangkit

Meja kedelapan merupakan meja untuk berpesta karena Yesus sudah bangkit mengalahkan maut. Lucu juga kalau dipikir-pikir, di meja ini disediakan topi untuk pesta dan oreo! Hehehe. Jadi memang anak-anak selain bawa pulang beberapa kerajinan tangan dapat cemilan juga.

Membaca cerita Paskah

Meja kesembilan juga cukup unik, karena memang setelah berkeliling 8 meja, anak-anak tentunya mulai merasa lelah berdiri. Di meja kesembilan ini isinya selain membaca ayat Alkitab, orang tua diminta membacakan buku cerita yang isinya menjelaskan tentang asal usul telur paskah. Di meja ini disediakan sofa juga untuk duduk mendengarkan sambil membaca. Memang kegiatan ini dipikirkan dengan detail ya, tau aja anak-anak butuh istirahat sebelum melanjutkan sisa 3 meja berikutnya.

Membuat Marakas

Meja kesepuluh membuat alat musik marakas dari telur plastik yang diisi dengan biji jagung. Di sini anak-anak membuat alat musik yang nantinya bisa digunakan untuk bernyanyi memuji Tuhan.

Menanam bunga dari biji matahari

Meja kesebelas tak kalah menarik, karena anak-anak diminta menanam pohon bunga matahari. Hal ini perumpamaan bagaimana Yesus membuat kita menjadi ciptaan baru, kita juga bisa melihat bagaimana biji bunga matahari bila diletakkan di tanah yang tepat akan bisa bertumbuh menjadi tanaman.

Untuk kegiatan ini disediakan tanah kompos, biji benih dan petunjuk merawatnya. Tentunya ada sarung tangan supaya tangan tidak kotor ketika memindahkan tanah kompos ke wadah gelas plastik. Benih yang ditanam ini tentunya bisa dibawa pulang juga dan kita nantikan saja apakah akan keluar tunasnya dalam waktu 2 minggu ke depan.

Saling melayani

Meja keduabelas adalah meja terakhir. Di sini ayatnya tentang Yesus yang mencuci kaki murid-muridnya dan bagaimana kita saling melayani satu sama lain. Kegiatannya ya mencuci tangan anak dan anak-anak diminta membantu mencuci tangan orang tua.

Secara keseluruhan kegiatannya menarik dan anak-anak jadi belajar banyak tentang masa pra paskah sampai dengan hari Paskah. Kami menyelesaikan kegiatan hampir 2 jam, itu juga beberapa hal yang mewarnai tidak dikerjakan sampai selesai. Kalau menunggu mewarnai bisa lebih lama lagi.

Mudah-mudahan saja kegiatan ini bisa tetap diadakan untuk tahun-tahun mendatang. Tentunya dengan variasi kegiatan supaya bisa membuat anak-anak menebak-nebak apa kegiatan di meja berikutnya.

Selamat menyambut Paskah 2023!

Setiap kegiatan secara langsung maupun tidak langsung menggambarkan hal-hal yang dialami Yesus mulai dari memasuki Yerusalem, sampai bangkit mengalahkan maut. Yesus sangat mengasihi manusia sehingga rela mati disalibkan untuk menebus dosa-dosa kita. Renungan menjelang Paskah ini adalah untuk mengingat kembali kalau kita sudah ditebus sedemikian rupa, bagaimana kita merespon kasih Tuhan kepada kita?

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.