Seperti di postingan sebelumnya gw menepati janji gw untuk menuliskan lebih banyak lagi tentang keajaiban kasih karunia, kali ini gw akan sedikit mencontek dari buku yang gw baca itu.
Dalam buku itu ada banyak penyajian dalam bentuk cerita. Buku itu di buka dengan gambaran bahwa kasih karunia bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijelaskan, kasih karunia adalah tindakan nyata bukan sekedar teori ataupun hukum yang membatasi manusia, kemudian ada ilustrasi tentang seorang budak yang dibebaskan kemudian mengadakan perjamuan sebagai ucapan terimakasihnya karena telah dibebaskan dari perbudakan. Ada ungkapan berikut ini yang dikemukakan oleh seorang Jenderal dalam jamuan makan malam itu : Kasih karunia itu bisa ditemukan di alam semesta. Tapi dalam kebodohan kita sebagai manusia, dan kerabunan kita, kita membayangkan kasih karunia ilahi itu terbatas… Tapi saatnya tiba ketika mata kita terbuka, dan kita melihat dan menyadari bahwa kasih karunia itu tidak terbatas. kasih karunia tidak meminta apa-apa dari kita kecuali agar kita menantikannya dengan kepercayaan dan menghargainya dengan ucapan syukur. Kasih karunia datang dengan cara yang selalu sama : cuma-cuma, tanpa ikatan, dan sepenuhnya ditanggung oleh si pemberi kasih karunia itu sendiri.