Burp adalah tool intercepting proxy proprietary yang bisa digunakan untuk melakukan penteting aplikasi web (dan juga mobile yang memakai koneksi HTTP/HTTPS). Tool ini seperti Zaproxy yang pernah saya bahas di posting yang lain, tapi Burp sifatnya tertutup (tidak open source). Tool ini sangat populer di kalangan pentester dan bounty hunter.
Burp ada versi gratis serta berbayarnya, tapi versi gratisnya memiliki keterbatasan tidak bisa menyimpan session, sehingga tidak cocok untuk pekerjaan pentest professional. Versi professionalnya 399 USD per tahun. Memang cukup mahal, tapi bagi saya tool ini cukup membantu proses pentest, jadi saya berlangganan versi pronya. Dilihat dari sudut pandang lain biaya ini tidak mahal: biaya transportasi harian 20 ribu rupiah sehari selama 300 hari sudah lebih mahal daripada harga langganan burp setahun.
Walau sudah membeli lisensi Burp, tapi saya juga masih memakai Zaproxy. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Beberapa fitur sudah ada lama di Zaproxy (misalnya launch built in web browser) baru ada di Burp, dan juga sebaliknya. Contoh fitur lain yang tidak ada di burp adalah headless scan (ada extension untuk ini, tapi sudah tidak diupdate, dan tidak jalan di versi baru). Secara umum Burp lebih cepat dari zaproxy dan lebih stabil, selain itu banyak riset dilakukan oleh PortSwigger (perusahaan pembuat burp) yang langsung dijadikan extension Burp.
Lanjutkan membaca “Membuat Burp Extension”