Siapa yang tidak senang barang murah semurah-murahnya, apalagi nolak gratisan?. Ternyata sampe sekarang perang tarif selular bukan lagi sekedar ngasih promosi murah, tapi juga ngasih gratisan. Tapi tetep aja tulisan gratisnya mudah dibaca, syarat dan ketentuannya diprint kecil dan ga bisa dibaca.
Jadi ingat masa-masa di mana saya dan Joe sering beli perdana baru untuk ngejar promosi gratisan yang diikuti dengan beli handset baru karena malas tukar-tukar kartu. Well..memang sih ga selamanya yang namanya tarif murah dan gratis itu lebih hemat :P. Tapi sepertinya sekarang sih di Chiang Mai sini, mau pake provider manapun udah ga gitu penting lagi, karena handphone aja jarang dipegang 🙂 . Kalau saya liat sih kecenderungan belakangan ini orang-orang mulai setia dengan 1 provider untuk komunikasi, tapi untuk mengejar paket data internet terkadang masih perlu gonta-ganti, contohnya ini 🙂 .
Sebenarnya sih, ga ada masalah dengan mencoba semua operator. Tapi dengan adanya promosi-promosi ini, untuk orang yang udah lama sering gonta ganti pada satu titik akan berhenti dan menerima apa adanya dengan apa yang sudah dimiliki, tapi tetap saja ada orang yang tergoda untuk beli perdana baru untuk mencoba promosi yang ada, apalagi sekarang ini beli kartu perdana murah sekali, beda banget dengan jaman awal telkomsel baru ngeluarin simpati doang.
Tapi kadang-kadang dengan adanya promosi seperti ini, tanpa terasa kita jadi boros, karena merasa murah dan gratis. Yaaa begitulah, orang marketing tau aja masalah psikologi calon pembeli, mereka tau kalau kebanyakan orang itu senang dengan yg gratis atau yang diskon. Asal udah ada judul diskon atau gratis, hampir dipastikan laku keras deh. Tapi kalau semua udah gratis, terus siapa yang mau berpindah ke lain hati ya?
catatan : gambar di capture dari kompas digital edisi hari ini 8-8-2008 (wah tanggal cantik ternyata)