Hari ini saya ketemu Mr. Bennet. Jangan salah, ini bukan tokoh dalam Heroes atau film apapun, tapi ini nama sebenarnya. Jadi ceritanya hari ini saya makan siang di sebuah restoran Thai bersama Shari. Terus, setelah kami selesai makan, Shari ngebaca tulisan saya sambil ngasih komentar gitu. Tiba-tiba, si Mr. Bennet yang baru saja masuk ruangan nyerocos langsung dengan ramah seperti udah lama kenal dengan Shari. Padahal Shari baru ketemu dia ya hari itu. Saya bingung sejenak, karena Shari juga sepertinya menanggapi omongannya dengan baik.
Dari obrolan sekitar 5 menit pertama, Mr. Bennet cerita kalau dia sakit kanker dan dokter ngasih vonis waktu hidupnya beberapa bulan lagi. Jangan bayangkan dia bercerita dengan muka orang menderita atau sedih atau gimana. Umurnya saya ga nemu persisnya, tapi kira-kira 60 tahun, wajahnya terlihat lebih tua dari itu, tapi jalannya masih tegak tanpa tongkat, suaranya juga masih lantang. Sesaat saya pikir orang tua itu bercanda dengan penyakitnya. Tapi, setelah dia tunjukkan bekas operasi, kemoterapi dan radioterapi, saya ga bisa ga percaya. Beberapa kali dalam obrolah, saya agak bingung dengan berbagai pertanyaan di kepala saya, kenapa orang ini bersemangat sekali menceritakan tentang apa yang telah dia capai dan apa yang masih ingin dia lakukan, tapi diawali dengan pemberitahuan hidupnya tidak lama lagi?.
Obrolan siang tadi cukup singkat, total ga sampe 20 menit (dia yang ngomong banyakan), tapi sampai sekarang saya masih ingat banget. Pas kami pulang, dia lagi ngobrol dengan orang lain yang baru datang, dan mereka ngobrol dalam bahasa Jepang. Oh ya, dari obrolan tadi dia kasih brosur museum miliknya dan ada websitenya. Dari websitenya saya bisa liat, Mr.Bennet orang yang hebat dan emang masih punya cita-cita banyak, no wonder dia ga merasa kankernya menghalanginya untuk hidup. Kalau dari ceritanya, abis makan siang dia akan pergi ke sebuah konfrensi tentang kerajinan tangan, dan dia masih memuridkan orang yang mau menjadi pottery (ga tau bahasa Indonesianya apa), atau kalau mau belajar bahasa Jepang ataupun bahasa Inggris.
Baru-baru ini, saya dapat kabar mengenai 2 teman saya yang terkena kanker, dan sampai sekarang saya masih ga tau mau bilang apa ke temen saya itu. Saya bukan orang yang ahli untuk menghibur. Tapi, setelah hari ini saya ketemu si Mr. Bennet yang sangat bersemangat dengan hidupnya, saya seperti mendapat pencerahan. Orang sakit kanker itu masih hidup, dan tentunya masih bisa berkarya. Saya ga seharusnya mengasihani orang yang sakit, mereka masih hidup, masih full of life. Saya berharap mereka punya semangat seperti si Mr. Bennet. Kanker tidak menghalangi untuk berkarya. Kanker cuma penyakit, hidup masih lebih penting untuk diisi.
Buat teman saya yang mungkin saja nyasar ke blog ini. Saya berdoa semoga kamu tetap semangat melawan penyakitmu seperti Mr. Bennet. Jangan patah semangat kalau dokter menjatuhkan vonis. Umur di tangan Tuhan, yang terpenting adalah mengisi hidup. Toh semua orang pasti menghadap sang penciptanya.