Posting singkat ini sekedar sebagai pengingat aja, soalnya kalau tidak ditulis sekarang pasti bakal lupa.
Kami memutuskan mudik di bulan April tahun ini, selain untuk menghindari panasnya Chiang Mai yang sedang mencapai puncaknya, kebetulan ada libur Songkran di Thailand. Kami berangkattanggal 13 April dan kembali lagi ke Chiang Mai tanggal 30 April.
Tahun lalu kami memakai Singapore Air, tapi untuk kali ini, kami memutuskan naik Air Asia, selain jauh lebih murah, jadwal penerbangannya sekarang sudah jauh lebih baik. Kami bisa pergi dan pulang dalam sehari (bahkan lebih baik dari Singapore Air maupun Silk Air, karena di sekitar tanggal yang kami pilih tersebut tidak ada penerbangan yang bisa sehari sampai).
Setelah saya pulang dari Berlin dan membawa mainan pesawat, Jonathan sangat excited dengan Airplane, jadi dia benar-benar happy selama dalam perjalanan. Kami juga menemukan satu game di iOS (Smart Fish: Frequent Flyer – Teach Kids about Airplane Travel) yang mengajarkan cara naik pesawat dengan cukup detail, dari mulai packing, naik kendaraan ke airport, scan bagasi, memilih tempat duduk sesuai nomor, menaikkan koper ke overhead compartment, menutup compartmentnya, sampai memakai seatbelt.
Jonathan sangat tertarik dengan aplikasinya, dan dia mengerti dan hapal cukup banyak. Misalnya dia mau memakai seatbelt sendiri, lalu ketika ada yg membuka overhead compartment, dia akan bilang “tutup, tutup”.
Sampai di Depok Jonathan mau bermain-main dengan kedua eyangnya, tidak seperti tahun lalu yang lebih sering nempel dengan papanya. Jonathan juga bisa rukun bermain dengan Adik Cathy. Kami juga sempat mengunjungi Eyang di Meruya dan merasakan soto ayamnya.
Karena ada urusan di Bandung, kami menyempatkan pergi ke Bandung. Di sana kami menginap di Wisma Dago. Tempatnya sangat dekat dengan kampus (tapi sarapannya terlalu minim: bahkan telur aja nggak ada).
Kami sempat mampir ke kampus dua kali, ketemu dengan banyak dosen-dosen: Bu Inge, Pak Riza, Pak Syaiful, Bu Yani, Bu Cia, mbak Fazat, pak Bayu, mas Wikan, bahkan sempat ketemu Pak Sas. Kami sempat ketemu dengan beberapa teman: Yudis, Yudi Paman, Lina (dan calonnya), mbak Vera, mbak Tria, mbak Dewi. Selama di Bandung kami di antar ke sana kemari oleh Bu Inge dan juga oleh teman-teman yang lain.
Kembali di Depok, kami merayakan ulang tahun Eyang. Tapi dua hari kemudian, Jonathan sakit demam, jadi beberapa hari kami cuma tinggal di rumah menunggu Jonathan sembuh, kepulangan ke Medan juga ditunda sehari sampai Jonathan pulih.
Di Medan, kak Wanti dan anaknya (Marvel) juga datang, jadi Jonathan bisa bertemu dengan semua saudara-saudaranya.
Perjalanan terjauh kami adalah ke danau Toba. Di sana Jonathan sangat senang melihat air yang begitu banyak, Jonathan juga sangat senang bisa naik paddle boat yang berbentuk kuda laut.
Setelah kembali ke Medan, keesokan harinya kami sempat mengunjungi makam Opung (yang sayang sekali tidak pernah sempat bertemu Jonathan). Risna lalu sempat membereskan urusan migrasi kartu XL dari pasca bayar kembali ke prabayar.
Perjalanan kembali ke Chiang Mai sangat lancar, Jonathan tidak rewel, tidak ada delay. Ketika kami sampai, kami dijemput dengan mobil kami yang kami titipkan di kantor (jadi kami diberi mobil, di suruh nyetir sendiri pulang). Paket Z10 Limited edition (dua buah) juga sekalian ditaruh di mobil kami, jadi sebelum sampai rumah kami sudah disambut Z10 limited edition warna merah.
Secara umum perjalanan di Indonesia kali ini sangat menyenangkan, dan kami berharap kali lain kami pulang, Jonathan terus sehat (waktu pulang terakhir kali, Jonathan juga sempat sakit beberapa hari).