Posting ini singkat saja karena dua hal: pertama kami tidak merencanakan pergi ke tempat ini, dan kedua: tempat ini masih kurang cocok untuk usia Jonathan/Joshua. Sulit menjelaskan kekejaman manusia terhadap sesama karena perbedaan ideologi.
Kami pergi ke Monumen Pancasila Sakti karena dua hal: kami belum pernah ke sini (atau mungkin pernah waktu masih kecil, sudah lupa), dan kedua adalah karena kami baru lewat rumah Kak Wanti (kakaknya Risna). Kami pergi ke tempat ini bersama dengan keluarga Yosi.
Waktu membeli tiket, kami diberi booklet dan stiker
Ada teks Pancasila (sesuatu yang nanti perlu diajarkan ke Jonathan jika ingin kembali ke Indonesia)
Kami melewati lubang buaya dengan penjelasan singkat ke Jonathan dan Celine (adik sepupu Jonathan). Celine mengulang-ulang cerita soal “seven people that died” yang membuat kami jadi rada khawatir.
Karena masih terlalu singkat perjalanannya, kami masuk ke Museum Penghianatan PKI. Di dalamnya isinya berbagai diorama, banyak yang kejam
Museum ini disponsori oleh Teh Botol Sosro
Dan ini pesan di akhir pintu menuju keluar
Satu tanggapan pada “Monumen Pancasila Sakti”