Setelah baginda Raja Thailand Bhumibol Adulyadej wafat, suasana Thailand berduka. Di satu bulan pertama semua orang memakai baju berwarna hitam atau putih, dan pegawai yang memakai seragam warna lain akan memakai pita hitam sebagai tanda berduka. Meskipun demikian kehidupan cukup berjalan normal, hanya beberapa hal yang berubah, misalnya tempat hiburan malam tutup.
Menurut kabar yang kami dengar, berbagai perayaan akan dipertahankan namun keramaiannya dikurangi sehingga tidak ada penggunaan petasan (dan sejauh ini sepertinya kembang api juga tidak digunakan). Saat ini baru ada satu festival yang diselenggarakan di masa berkabung ini yaitu Loy Krathong.
Posting ini sekedar cerita dan update ringan, karena blog ini dari dulunya memang bukan blog teknis, tapi cerita keluarga kami dari sejak saya belum menikah dengan Risna sampai sekarang memiliki dua anak.
Secara umum saat ini kami merasa hidup ini santai. Kantor saya sangat dekat dari rumah, jadi kadang Jonathan dan Joshua pergi ke kantor untuk menjemput saya di sore hari.
Kadang jika tidak kecapekan dari sekolah, Jonathan akan minta keliling kompleks rumah. Jonathan sangat senang jika kebetulan temannya sedang sepedaan juga.
Tidak semua tugas/PR dari sekolah sifatnya membosankan. Misalnya pernah ada Time Travelling Teddy Bear. Tiap siswa akan diberikan teddy bear bergantian dan teddy bear itu diajak “berpetualang” ke berbagai tempat. Setelah itu foto petualangan mereka ditempelkan di buku yang diisi bersama.
Saat ini tiap weekend Jonathan akan ikut: Aerial Silk, Piano dan Tae kwon do. Sebenarnya kami sudah menawari apakah ingin berhenti atau pindah kegiatan lain, tapi Jonathan masih senang ikut semuanya. Sekarang Jonathan sudah ban kuning di Tae Kwon Do.
Meskipun lebih sering menikmti film di rumah, sesekali kami ke bioskop. Sejak Joshua lahir hanya saya dan Jonathan yang nonton ke Bioskop. Dua minggu lalu kami sudah sempat mengajak Joshua nonton ke bioskop, menonton Doctor Strange. Ini film yang kurang baik untuk pengalaman menonton pertama, Joshua sempat menangis, tapi akhirnya saya bisa bermain dengan Joshua di bagian atas tangga bioskop dan menonton dari situ.
Kami merayakan ultah Jonathan di Nic’s. Meskipun ada banyak foto teman Jonathan di perayaanya, kami merasa tidak baik menguploadnya karena menyangkut privasi orang lain.
Taman yang cukup dekat rumah dan cukup enak adalah Suan Buak Hat. Di sini kami bisa jalan-jalan, main-main, dan juga beli es krim. Ini jadi tempat tujuan yang cukup sering didatangi selain Chiang Mai Night Safari (yang sudah puluhan kali kami datangi).
Di taman kami bisa memberi makan burung dan ikan
Dan sebenarnya bisa olahraga juga, ada beberapa alat olah raga di taman ini.
Mall tujuan kami tiap minggu adalah Central Airport, ini tempat Jonathan mengikuti latihan Tae Kwon Do. Di mall ini ada kereta gratis untuk anak-anak keliling mall (orang tua juga boleh naik), dan ada stroller serta mobil-mobilan yang boleh dipinjam gratis selama 3 jam.
Sejak Joshua bisa berjalan, dia senang sekali jika dibolehkan keluar (misalnya menjemput papanya), tapi dia juga sudah cukup senang kalau bisa menyiram tanaman.
Di Chiang Mai tiap tahun ada beberapa festival dan atraksi. Tempat perayaan yang paling dekat dengan rumah adalah Sungai Ping, tempat orang melarung sesajen saat Loy Krathong. Jonathan ingin sekali ikut, jadi kami ke sana bareng-bareng.
Sampai saat ini Wii yang sudah dibeli sejak 2008 masih berfungsi dengan baik. Selain dipakai main game Wii Sport, Mario Kart, kami mulai lagi main game Dance.
Walaupun kadang harus buru-buru di pagi hari, tapi biasanya pagi hari bisa dinikmati dengan santai.
Ternyata cerita 1 bulan yang lalu saja sudah banyak sekali. Semoga berikutnya bisa lebih rajin menulis snapshot hidup ini, supaya nanti kelak bisa dibaca oleh Jonathan dan Joshua ketika mereka sudah dewasa.