Sejak awal bulan Juni, Jonathan sudah selesai mengerjakan semua materi kelas 2 yang kami pakai. Kami memakai kurikulum Christian Light Education. Ada 10 buku masing-masing untuk pelajaran Math, Reading dan Language Art (Grammar, Phonics, Penmanship dan creative writing). Ada 5 buku masing-masing untuk Science, Bible dan Social Studies. Untuk tahun pertama menjalani homeschool, bisa dibilang kami menyelesaikan semuanya cukup cepat, mengingat kami mulai tanggal 30 October 2017 dan selesai 5 Juni 2018.
Tahun pertama kami jalani tanpa perencanaan yang banyak. Saya ga merencanakan jadual secara detail. Untungnya kurikulum yang kami pakai sudah dibagi 1 unit pelajaran per hari, semua instruksi juga jelas dan karena 1 unit hanyak beberapa halaman, Jonathan ga butuh waktu lama untuk mengerjakannya. Biasanya saya akan membuat jadwal per minggu. Setiap akhir pekan saya membaca cepat bahan untuk minggu depan, apakah kira-kira ada topik baru yang sulit dan butuh saya jelaskan.
Kurikulum yang kami pakai berupa workbook. Untuk tiap unit, dikenalkan sebuah topik baru, diberikan contoh soal dan jawabannya, lalu review beberapa topik sebelumnya. Setiap topik akan direview beberapa kali. Untuk pelajaran social studies dan Bible diberikan dalam bentuk cerita. Pelajaran yang butuh waktu agak lama buat Jonathan selesaikan Language Art, terutama untuk bagian creative writing dan penmanship. Untuk pelajaran lain, 1 pelajaran biasanya dia selesaikan rata-rata 30 menit, kecuali kalau dia lagi ga fokus dan mikirin mainan lain.
Sejak menghomeschool Jonathan, saya mengikuti beberapa group homeschooling, terutama yang memakai kurikulum yang sama. Saya jadi tahu, kalau di negara tertentu mereka harus melaporkan jumlah hari sekolah dalam setahun dan juga scope materi pelajaran yang mereka pelajari tahun tersebut. Untuk level high school (SMA) nantinya mereka harus menghitung kredit mata pelajaran. Bagian yang ini saya belum baca banyak karena saya mau fokus untuk kebutuhan saat ini saja.
Ada keluarga yang menghomeschool mengikuti jadwal liburan sekolah publik, dengan cara ini anak bisa menunggu-nunggu yang namanya libur panjang dan merencanakan liburan keluarga. Ada juga keluarga yang homeschool sepanjang tahun, mereka libur jika dibutuhkan atau jika pengen saja, tapi mereka tidak ada alokasi libur panjang. Dengan cara ini seorang anak bisa cepat naik kelas atau mengejar ketertinggalan materi. Kadang-kadang permasalahan dengan libur panjang adalah, butuh waktu buat mengembalikan rutin hari sekolah dan mood anak untuk belajar.
Kami termasuk yang menentukan liburan sendiri. Saya menerapkan libur buat Jonathan mengikuti liburan Papanya. Libur kalau ada yang berulangtahun di keluarga kami. Nantinya saya rencanakan akan ada 2 liburan panjang, bulan Juni dan bulan Desember plus 1 minggu libur tahun baru dan liburan songkran (karena biasanya papanya akan libur sekitar 10 hari di bulan April). Dulu, waktu masih sekolah, liburan sekolah biasanya lebih panjang lagi, libur pergantian tahun ajaran 2 bulan, libur tengah semester masing-masing 2 minggu. Libur natal/tahun baru sekitar 3 minggu.
Dengan mempersedikit liburan yang jangka waktunya panjang, saya berharap bisa mempunyai hari yang lebih fleksible dalam mengerjakan materi dalam 1 tahun ajaran. Untuk tahun ajaran kemarin, sejak Oktober sampai Juni kami ada libur beberapa kali. Desember menjelang natal kami libur 1 minggu, Januari 1 minggu, April libur 10 hari, dan Juni ini libur hampir 4 minggu. Untuk tahun ajaran berikutnya, saya merencanakan mulai awal Juli. Ternyata menyusun kalender sekolah ga semudah yang dipikirkan.
Tantangan yang paling terasa dalam menghomeschool adalah, bagaimana supaya hari sekolah ga terasa seperti beban di sekolah biasa. Jonathan bisa bangun lebih siang karena ga harus berangkat ke mana-mana, tapi punya rutin yang terprediksi itu penting supaya mood anak untuk belajar tetap bagus. Setiap hari kami tetap melatih Jonathan untuk masuk kamar maksimum jam 9 malam, kalau dia tidur siang boleh tidur sampai jam 9.30. Biasanya pagi dia akan bangun sekitar jam 6.30, kadang-kadang bangun jam 7. Setelah sarapan, mandi, papanya pergi kantor jam 8.30 kami pun mulai kegiatan belajarnya. Sebelum jam 12 siang, semua pelajaran sudah harus selesai. Jam 12 makan siang bareng papa (kantor papanya deket jadi tiap siang pulang).
Kalau ada pelajaran yang belum selesai, Jonathan bisa selesaikan setelah makan (biasanya jarang terjadi). Kalau ga ada kegiatan les piano atau les gambar, Jonathan bisa tidur siang juga. Kegiatan Jonathan di luar rumah kami upayakan ga tiap hari, umumnya dia bisa tetap tidur siang walau cuma 1 jam. Memang umur hampir 8 jaman sekarang ini udah ga butuh tidur siang, tapi saya ingat, bahkan saya sampai SMP masih tidur siang pulang sekolah hahaha. Tidur siang atau istirahat itu penting sebelum aktivitas lanjutan.
Untuk kelas-3 ini, pelajaran Jonathan akan bertambah, selain pelajaran yang sama dengan tahun sebelumnya, tahun ini kami menambah pelajaran sejarah dan akan menambah kegiatan eksperimen untuk kelas sciencenya. Selain itu, setiap hari Senin kami akan ikut co-op. Untuk tahun ajaran depan, seminggu hanya bisa 4 hari mengerjakan workbook dari CLE. Saya masih belum selesai menyusun jadwal. Pengennya bisa bikin jadwal yang ga terlalu penuh, tapi semua pelajaran tercover. Kalau jadwalnya terlalu penuh dan strict, nanti jadi ga beda dengan sekolah dong namanya.
Kadang-kadang, kepengen banyak ajarin ini itu ke Jonathan. Tapi kalau Jonathannya ga terlalu berminat, susah juga memaksakan dia mengerti. Jadi yang kami lakukan sekarang ini, berusaha membeli berbagai buku seri pengetahuan untuk menumbuhkan minatnya. Kalau dia tertarik akan 1 topik, Joe akan berikan penjelasan ekstra berupa website ataupun video, atau membelikan buku yang membahas lebih banyak mengenai topik itu. Sepanjang libur bulan Juni ini, Jonathan mulai tertarik mengenai Mars. Tanpa disuruh dia mulai baca buku soal astronomi yang harusnya jadi kurikulum 1 tahun ajaran yang saya beli untuk tambahan bacaan saja.
Cerita soal homeschool ini ga akan ada habisnya, saya tuliskan ini buat catatan untuk kami juga. Buat ngingetin juga kalau lagi jenuh karena ga bisa kemana-mana harus ngajar anak. Homeschool ga harus membosankan juga, kalau sedang lelah bisa take a break dan memutuskan field trip saat itu juga. Hmm jadi inget, belum bikin rencana fieldtrip untuk tahun ajaran ini. Cukup dulu ngeblognya, biar bisa menyelesaikan jadwal untuk tahun ajaran baru minggu depan. Untuk tahun berikutnya ini saya akan mencoba lebih terorganisasi dibandingkan tahun lalu.