Happy 12th Wedding Anniversary

Hari ini sudah 12 tahun kami menikah. Tiap tahun bingung menulis topik apa yang ingin diposting di hari pernikahan. Beberapa hari yang lalu saya teringat lagi posting saya di tahun 2011 (Terima kasih Tuhan untuk semuanya), dan teringat bahwa ada banyak hal yang perlu disyukuri yang belum dituliskan. Jadi di posting ini saya ingin mengupdate beberapa hal setelah posting tersebut (jadi di tulisan ini yang dimaksud “posting sebelumnya”, adalah posting yang saya sebutkan tersebut).

Honeymoon tahun 2007, kami masih kurus

Seperti saya tuliskan di posting sebelumnya: Agak takut menceritakan hal-hal yang membahagiakan kalau tiba-tiba keadaan berubah dari segala yang indah yang diceritakan di posting ini. Tapi kalau dipikir-pikir, justru itu kenapa posting ini harus ditulis. Kalau tiba-tiba keadaan berubah, saya sudah pernah mengungkapkan syukur untuk apa yang sudah diberikan Tuhan pada saat ini.

Saya bersyukur untuk usia pernikahan kami yang sudah 12 tahun, dan sampai saat ini perasaan saya terhadap Risna masih seperti lirik lagu ini:

You're still the one I run to
The one that I belong to
You're still the one I want for life
You're still the one I love
The only one I dream of
You're still the one I kiss good night
2019, sekarang kami tambah gemuk. Katanya Scientists Found That Couples Who Really Love Each Other Tend to Gain Weight

Dibandingkan posting yang sebelumnya, hal-hal masih terus membaik. Setelah menunggu beberapa tahun, kami mendapatkan Joshua. Sekarang keduanya tumbuh menjadi anak-anak yang sehat, pintar, lucu, dan menggemaskan. Dan yang membuat saya bersyukur adalah keduanya sangat rukun.

Waktu tahun 2011 kami tinggal di apartemen, dan sekarang sudah beberapa kali pindah sewa rumah, sampai akhirnya dapat menyewa di tempat yang sangat dekat dengan kantor. Saya sangat bersyukur karena dengan dekat kantor, maka waktu luang saya makin banyak, dan makin mudah untuk pulang ke rumah untuk makan siang bersama keluarga.

Saat ini kami menghomeschool Jonathan, dan Jonathan merasa senang bisa belajar di rumah dan bisa sering jalan-jalan dan bermain game dengan saya. Saya bersyukur memiliki istri yang pintar sehingga bisa mengajari Jonathan berbagai hal sehingga Jonathan bisa mendapatkan pendidikan terbaik. Joshua pun saat ini mulai ingin belajar bersama kakaknya di rumah.

Di dalam bidang pekerjaan, saya masih terus kerasan bekerja di tempat saat ini. Istri saya juga terus mendukung saya di banyak hal yang saya lakukan, termasuk juga di bidang security yang saya lakukan beberapa tahun terakhir ini. Saya bersyukur punya istri yang bisa mengerti excitement saya ketika saya menemukan bug-bug security.

Kami juga bersyukur untuk keluarga besar kami. Saat ini keluarga saya sudah bertambah. Dulu baru satu adik saya yang menikah, sekarang masing-masing sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Saya bersyukur kedua orang tua saya masih diberi umur panjang, dan mertua saya bahkan masih bisa mengunjungi kami dan berjalan-jalan ke berbagai tempat di Thailand yang butuh banyak jalan dan bahkan banyak jalan menanjak.

Apakah semua di hidup kami 100% selalu membahagiakan? kadang di satu waktu terasa sesuatu sangat mengecewakan karena kami kehilangan sesuatu yang sepertinya sudah sangat baik, tapi ternyata tidak lama kemudian digantikan dengan hal yang jauh lebih baik lagi. Jadi kalau ada sesuatu yang sepertinya kurang baik, kami tetap berusaha bersyukur karena yakin ini bagian dari rencana Nya. Waktu kecil sampai usia beberapa tahun, Jonathan setiap kali mau tidur, tiap kali jatuh atau nangis minta dinyanyikan lagu Bapa Surgawi, yang potongan liriknya seperti ini:

Semua yang terjadi di dalam hidupku
Ajarku menyadari Kau selalu sertaku
Beri hatiku selalu bersyukur pada-Mu
Karena rencana-Mu indah bagiku

Bapa Surgawi

Setelah kami berdua menyanyikan lirik itu ratusan (atau mungkin ribuan kali), lama-lama meresap juga maknanya. Kami berharap keluarga kami tetap bisa langgeng sampai selamanya, dan membawa berkat bagi banyak orang.

Biasanya kami hanya sekedar makan keluar di hari anniversary, tapi kali spesial karena Opungnya Jonathan sedang di Chiang Mai. Kami jalan-jalan ke Queen Sirikit Botanical Garden. Dari Opung, kami juga mendapatkan hadiah istimewa leontin kalung salib yang bisa dipakai Risna dan bisa juga disematkan ke Jas.

Risna memakai kalung salib hadiah. Biasanya nggak pake perhiasan apapun (bahkan nggak pake cincin ataupun anting)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.