Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 4)

Ini merupakan bagian terakhir dari seri posting ini yang membahas episode 15 sampai 20. Di akhir seri ini adegan hacking yang dilakukan semakin sedikit dan fokus lebih pada cerita. Walau demikian, adegan hackingnya tetap lebih meyakinkan dari “hacker wannabe” dengan tag yang sempat trending di masa setelah pemilu ini.

Fokus akhir cerita masih ke software security/antivirus yang diberi backdoor. Kasus ini sangat mungkin terjadi seperti dalam berita tentang antivirus Kaspersky yang dicurigai dipakai menghack NSA. Sebagai catatan: cerita tentang Kaspersky di dunia nyata bahkan lebih seru dari di film ini.

Ada bagian mereka mengambil rekaman dari dashcam mobil. Setahu saya tidak ada dashcam yang bisa menyimpan video sampai puluhan hari, apalagi yang diakses adalah SD card yang menempel di dash cam. Andaikan ada sistem yang bisa menyimpan jangka panjang, kemungkinan medianya adalah harddisk (atau data ditransmit ke server ketika sampai di garasi).

Ada adegan waktu koneksi internet tiba-tiba mati: program yang dilihat adalah PRTG Traffic Grapher yang cukup masuk akal. Penyebab trafficnya tiba-tiba berhenti agak kurang masuk akal yaitu DDOS, seharusnya tiba2 ada traffic besar. Kecuali ada bug di firewallnya yang justru mematikan koneksi ketika ada serangan.

Di dalam film ini juga digambarkan bahwa tidak semua hal bisa dihack secara remote, tapi harus datang ke tempat langsung. Ini memang benar, tidak semua sistem bisa dihack dari jauh jika tidak terhubung ke jaringan. Di kasus tertentu bahkan kita tidak tahu data apa yang harus diambil, jadi di film ini mereka membuat clone harddisk komputer target.

Di sini juga diceritakan tentang malware yang “tidak meninggalkan jejak”. Ini masuk dalam kategori “fileless malware“. Malware jenis ini memang ada walau masih cukup jarang. Malware jenis ini hanya ada ketika sedang aktif dan ketika komputer direstart/dimatikan, malware hilang, tidak ada jejaknya di disk. Kebanyakan malware ingin tetap ada ketika direstart, jadi biasanya kebanyakan malware adalah file based malware.

You have to catch them in the act

Berikutnya ketika mencari tahu situs terakhir yang dikunjungi, sang tokoh utama melihat ke Event Viewer. Perlu dicatat bahwa informasi di sini memang banyak, tapi jika tidak disetting khusus informasi situs terakhir yang dikunjungi tidak ada di sini. Dalam kasus ini ceritanya di PC ini sudah terinstall program jahat versi beta yang masih melog ke Event Log.

Ada juga kasus pembunuhan oleh gamer karena masalah game online. Kasus seperti ini sudah pernah terjadi beberapa kali di dunia nyata (contohnya ini), jadi cukup masuk akal.

Penggunaan steganografi juga dimunculkan lagi. Kali ini dipakai untuk menjebak seseorang sehingga tanpa password. Sebenarnya agak aneh menyembunyikan file dengan software steganografi tapi tanpa password.

Salah satu tokoh di film ini memiliki 10000 PC Zombie (bagian dari botnet). Definisi Zombie Computer dari wikipedia adalah: a computer connected to the Internet that has been compromised by a hacker, computer virus or trojan horse and can be used to perform malicious tasks of one sort or another under remote direction. Atau intinya: PC yang sudah diinfeksi malware dan bisa dikendalikan dari jauh. PC yang mereka kendalikan ini bisa digunakan untuk menyerang sistem lain.

Ada adegan tokoh jagoan film ini gantian mengirim malware ke tokoh jahat. Ketika menyadari ada yang aneh, si tokoh jahat segera mencabut koneksi internet (hal yang bijaksana) lalu melihat proses yang berjalan. Di sini terlihat nama prosesnya svch0st.exe (dengan angka 0, sedangkan proses Windows asli adalah svchost.exe dengan huruf o). Cara seperti ini sering digunakan oleh malware (variannya misalnya menggunakan spasi ekstra atau nama yang panjang)

Tentunya proses semacam ini perlu di-kill jika sudah ketemu. Software yang digunakan adalah Process Explorer dari Microsoft.

Kadang hacking tidak bisa dilakukan karena alasan teknis dan juga bisa bermasalah dengan hukum. Dalam film ini yang dilakukan adalah: pemerasan. Kadang cara ini memang lebih efektif dari hacking.

Dalam film ini juga beberapa kali tokohnya menghack display reklame LCD (videotron). Seberapa sulitkah ini? tidak sulit jika kita memang tahu targetnya. Contoh kejadian yang pernah ada di Indonesia adalah ketika film porno diputar di sebuah videotron. Intinya hanya perlu remote desktop (atau di kasus Indonesia memakai team viewer). Dan itu yang dilakukan di film ini.

Koneksi ke remote desktop

Sebagai catatan: banyak orang yang menjual akses shell/remote desktop ke berbagai sistem di forum-forum underground.

Hacking videotron

Ada kamera yang berisi SD Card yang memegang bukti penting dalam film ini. Katanya isi SD Cardnya kosong (sudah dihapus), tapi polisi bisa mengembalikan file yang terhapus. Sebenarnya ini masuk akal, yang tidak masuk akal adalah kamera dan SD Cardnya tidak dipakai selama setahun selama kameranya dipegang seseorang (kameranya tidak dipakai mengambil foto sama sekali). Ada banyak software file recovery yang bisa ditemui di internet untuk tujuan ini.

Ada satu bagian adegan yang agak kurang masuk akal dan sedikit mengganggu, tapi saya mengerti mereka membuat ini supaya ada sesuatu yang bisa dikenali penonton (logo H untuk Hades). Tokoh utama mengetik suatu perintah, lalu muncul sederetan teks tidak berguna (supaya keliatan keren, padahal itu hanya sekedar type sesuatu.js). Ini agak mirip tagar konyol yang sedang trending saat ini.

Ceritanya tokoh utamanya memiliki aplikasi (mungkin dengan bug zero day) yang mampu menghentikan segala jenis program (baik itu disk erase atau apapun). Lalu di akhir selalu muncul payload animasi yang sampai akhir film tidak diganti padahal ceritanya penggunaan logo ini mencurigakan sekali karena hacker yang membuatnya dianggap sudah mati.


Demikian akhir dari seri review serial TV Phantom ini. Secara umum ceritanya cukup baik. Ada beberapa bagian yang dibuat terlalu bertele-tele supaya jadi 20 episode. Secara umum ceritanya cukup cerah dan bersih. Tidak seperti Mr Robot yang terlalu gelap ada penggunaan drugs dsb. Bahkan di film ini tidak ada adegan ciuman.

Detail semua yang tampil di layar cukup diperhatikan. Software yang dipakai meyakinkan, dan bahkan listing assembly pun cukup masuk akal. Bahkan detail tanggal di listing program juga benar. Jumlah adegan hacking pun cukup banyak (setidaknya di awal seri ini). Mungkin di masa depan saya akan mencoba menonton ulang film lain untuk mereview adegan hackingnya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.