Hari ini Joe ulang tahun ke 40, dan hari ini saya baru tahu juga kalau setiap tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional sejak tahun 2002. Mungkin suatu kebetulan kalau ternyata Joe lahir di hari yang sama dengan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 17 Mei 1980. Joe punya hobi membaca buku dan belajar berbagai hal.
Kemana saja saya selama ini tidak tahu tentang Hari Buku Nasional? Ngakunya hobi baca buku, tapi tidak tahu tentang hari buku? Setiap tahun merayakan ulang tahun Joe, tapi tidak pernah tahu kalau itu hari ulang tahun Perpustakaan Nasional? Ya, saya kan bukan pegawai perpusnas, cuma pemakai aplikasi iPusNas, ngeles aja hahaha.
Baiklah, dengan semangat hari buku Nasional, mari kita merayakan ulang tahun Joe dengan cerita tentang Joe si kutu buku. Iya, dia itu bisa dibilang kutu buku yang sangat suka membaca. Hobinya membaca yang membuat dia jadi memiliki banyak wawasan dan bisa membuat bahan pembicaraan kami tidak habis-habis dan dia jadi lebih banyak tahu. Memang benar kalau buku itu jendela ilmu pengetahuan.
Dari sejak saya kenal dengan Joe, saya tahu dia suka membaca buku. Setengah lantai kamar kos jaman kuliah isinya tumpukan buku karena rak bukunya sudah penuh. Bukunya dibaca semua gak tuh? Katanya sih dibaca dong! Saya yang dari dulu lebih banyak membeli buku daripada membacanya, akhirnya jadi mulai ikutan mencoba lebih rajin lagi baca buku.
Joe suka membaca dan belajar. Dia suka membaca buku novel atau dokumen spesifikasi teknis; buku rohani atau buku komik; buku fisik atau buku digital. Dia juga yang mengajarkan saya kalau baca buku digital atau buku fisik sama saja, yang penting isinya daripada bentuknya. Ini juga yang membuat saya akhirnya jadi lebih suka buku digital sekarang ini.
Eh tapi, walaupun kami lebih suka membaca buku digital, tetap saja rak buku di rumah yang ada berapa penuh semua. Buku untuk anak-anak tentunya kami mulai dengan buku fisik, tapi buku-buku kami juga memenuhi rak buku yang ada sampai pusing mengaturnya.
Tidak terbatas sampai buku digital biasa, Joe juga mengenalkan saya dengan audio book. Buat saya, kalau bukunya dibacakan, biasanya memang lebih cepat menyelesaikannya daripada harus membaca sendiri, tapi buat Joe beberapa buku lebih cepat dibaca sendiri daripada mendengarkannya.
Kecepatan baca Joe ini menular ke anak pertama kami, kemarin waktu saya suruh mendengarkan buku The Wonderful Wizard of Oz dari audible stories, dan saya berikan buku yang sama versi Kindle dari project Gutenberg, dia memilih untuk menyelesaikannya dengan membacanya saja. Katanya lebih cepat membaca daripada mendengar dibacakan.
Karena Joe suka membacakan buku sejak anak-anak masih kecil, mereka juga jadi suka membaca buku (selain main gawai). Anak yang kecil sudah bisa membaca sejak umur 4 tahun, tapi ya tentunya masih lebih suka dibacakan dan main yang lain-lain.
Oh ya, ceritanya Joe baca buku di Kindle sejak anak-anak masih bayi. Kindle ini memang sangat kecil dan ringan. Waktu itu anak pertama lagi agak rewel dan nempel sama papanya. Sebagai papa yang baik, dia gendong anak biar gak rewel. Tapi ga sengaja waktu berdiri, eh kakinya keinjek Kindlenya dan layarnya pecah dong. Itu Kindle pertama Joe, karena setelah itu ya dia beli lagi dong ketika ada yang jual kindle bekas dengan harga murah.
Terus waktu ada yang jual ponsel dengan dual layar yang salah satunya e-ink juga dia beli. Semua kindle yang dibeli sudah berguna dan entah sudah berapa banyak buku dan dokumen dia baca. Walaupun dia banyak sekali membaca buku fisik ataupun digital dan setiap hari menatap layar komputer, sampai sekarang mata Joe masih sehat dan belum perlu menggunakan kacamata seperti saya.
Selain membaca buku, hobi Joe yang lain adalah belajar. Dia suka iseng belajar hal-hal random selain hal-hal yang memang dibutuhkan untuk pekerjaannya. Contoh pelajaran random yang dia lakukan adalah, mengikuti kelas Coursera tentang Kucing dan Anjing dan Dinosaurus. Katanya mumpung gratis dan dapat sertifikat. Dia sudah dapat sertifikatnya untuk dua kursus itu. Sekarang dia masih menyelesaikan kursus tentang Gunung dan katanya mau ambil pelajaran tentang kutu (bugs).
Kadang saya heran, buat apa belajar hal-hal yang random begitu. Tapi katanya ini buat menambah wawasan. Kadang-kadang memang dari hal-hal random atau keisengan yang dia lakukan, suatu hari ada saja gunanya. Belajar, seperti halnya membaca aneka jenis literatur itu pasti ada gunanya. Bisa saja sekarang gunanya jadi terhibur atau merasa jadi lebih tahu sesuatu, tapi suatu saat bisa jadi berguna dalam bentuk lain.
Selamat ulang tahun Joe, selamat memasuki era kepala empat. Tadi pagi dengan bangga dia bilang, “Sekarang kita sama-sama kepala empat.” Saya tanya,”Mana tiga kepala lainnya?” Katanya waktu bertemu kami sama-sama kepala dua, yaitu kepala dia dan kepala saya. Lalu sekarang sudah kepala empat, yaitu kepala dia, saya dan dua anak. Bener juga ya, hahaha. Bisa aja deh ngejawabnya. Tapi nanti umur-umur berikutnya ga usah nambah kepala anak lagi yeee.
Mulai tahun depan, kita rayakan hari ini dengan membeli buku baru. Atau kira-kira tahun depan kita luncurkan buku saja? hehehe.