Keisengan saya belajar di Coursera masih berlanjut, setelah sebelumnya menyelesaikan Dino 101 dan The Truth About Cats and Dogs, saya meneruskan 3 course lagi dalam urutan ini:
- Animal Behaviour and Welfare
- Dog Emotion and Cognition
- Mountains 101
Dari dulu saya bukan pencinta binatang (dan sejak SMP tidak memelihara Anjing ataupun Kucing) tapi sejak mengambil The Truth About Cats and Dogs saya jadi lebih penasaran mengenai hewan di sekitar kita. Hal itulah yang membuat saya mengambil Animal Behaviour and Welfare dan Dog Emotion and Cognition.
Animal Behaviour and Welfare
Setelah mengikuti kelas ini saya jadi sedih karena ternyata kita sering kurang memahami binatang dan memperlakukan binatang di berbagai tempat (baik itu hewan ternak, kebun binatang, maupun hewan peliharaan) tanpa memperhatikan kesejahteraan (welfare) mereka. Binatang punya berbagai kebutuhan, dan mereka bisa sejahtera jika kebutuhannya terpenuhi.
Saya juga jadi paham bahwa riset mengenai perilaku binatang cukup sulit dan melibatkan banyak disiplin ilmu. Misalnya: bagaimana kita tahu seekor binatang stress? ternyata bukan cuma dari perilakunya, tapi juga dari hormon yang dihasilkan (misalnya cortisol). Dari mana kita bisa mengecek hormon ini? bisa dari air liur, darah dan bahkan kotoran binatang. Riset kesejahteraan binatang ini melibatkan banyak pengukuran.
Ruang lingkup Animal Welfare ini juga ternyata luas. Mungkin di satu ekstrim orang akan berhenti mengkonsumsi binatang dan ingin semua binatang bisa bebas di alam liar supaya semua binatang bahagia. Di sisi lain dengan memikirkan kesejahteraan binatang ternak akan bisa menaikkan keuntungan. Jika binatang sejahtera maka tidak stress (misalnya susu sapi jadi lebih banyak), tidak sakit, dan tidak cepat mati. Memikirkan kesejahteraan hewan peliharaan akan membuat mereka lebih bahagia dan pemiliknya lebih bahagia.
Dog Emotion and Cognition
Awalnya saya agak merasa skeptis dengan kelas ini karena pengajarnya sudah mempromosikan situs berbayarnya (dognation.com) dan bukunya di awal, tapi setelah saya ikuti sampai akhir, saya jadi lebih paham tujuan pembuatan situsnya dan kenapa dibuat berbayar. Sebelumnya akan saya jelaskan dulu coursenya seperti apa.
Di awal course dijelaskan mengenai apa itu Cognition dan kenapa kita tidak bisa menilai seekor binatang itu “pintar” atau “tidak pintar”. Intinya: ada banyak jenis “kecerdasan” yang bisa diukur. Untuk manusia ada teori Multiple Intelligences yang masih agak diperdebatkan, tapi dari pengertian saya mengikuti kelas ini, sepertinya ini lebih terlihat dalam binatang.
Ternyata seekor binatang bisa dilatih untuk melakukan hampir apa saja (sekedar urutan aksi), tapi binatang tertentu akan bisa mengerti konsep tertentu dan bukan cuma sekedar menghapal. Jika sekedar hapalan, ketika sesuatu diganti, binatang tersebut akan bingung.
Contoh eksperimen begini: ada makanan yang bisa terlihat oleh binatang tapi tidak bisa dilalui (ada pembatas nya). Binatang tertentu akan paham: oh ada pintu di kanan, jadi bisa ambil jalan ke kanan untuk mendapatkan makanan. Setelah dilatih, anjing bisa mengerti harus ke kanan untuk mengambil makanan. Tapi jika pintu kanan ditutup, kiri dibuka, jadi bingung, sedangkan beberapa binatang lain bisa langsung mengerti.
Eksperimen lain seperti ini: ada makanan, ada tali, jika tali ditarik makanan akan jatuh dari kaleng makanan. Berbagai binatang akan mengerti ini dengan sangat cepat. Kita bisa melihat bahwa binatang mengerti di mana makanan berada dengan menunjukkan: lihat makanan ini masuk ke kaleng pertama, dan binatang akan segera ke kaleng itu dan menarik tali terdekat yang terhubung kaleng itu.
Nah sekarang jika tali disilangkan, ternyata anjing bingung dan akan menarik tali terdekat, bukan yang satu lagi meski terlihat hubungannya dengan jelas. Tapi ternyata beberapa hewan lain seperti gagak dan berbagai jenis primata langsung paham itu. Jadi ternyata anjing kurang pintar memahami konsep fisika dan tentang keterhubungan.
Tapi di sisi lain ternyata anjing sangat paham dengan gesture (gerak isyarat) dari manusia (menunjuk dengan jari, dengan gerakan kepala, dsb), sedangkan kebanyakan primata harus diajari berkali-kali supaya mengerti dan bingung jika diganti gesture lain. Anjing juga ternyata bisa belajar kata-kata dengan principle of exclusion. Misalnya anjingnya mengerti 4 nama boneka. Lalu kita tambah 1 boneka baru, dan kita minta ambilkan boneka gajah (dan dia belum tahu gajah), dia bisa menyimpulkan: pasti ini yang namanya gajah karena 4 yang lain bukan gajah.
Berbagai eksperimen ini dibuat variasinya untuk memastikan bahwa binatang memang benar mengerti dan bukan karena hal lain. Misalnya: jangan sampai eksperimen visual gagal karena anjing bisa mencium bau makanan di eksperimen tertentu. Kadang eksperimen perlu dilakukan orang lain untuk memastikan anjing tidak membaca ekspresi wajah kita karena ternyata anjing bisa mengerti ekspresi kita dan tahu benda apa yang bisa kita lihat.
Berbagai ilmu tentang anjing ini bisa diaplikasikan misalnya bagaimana melatih anjing yang lebih baik untuk berbagai profesi: anjing polisi, anjing untuk orang buta, dsb. Tapi tentunya perlu dipertanyakan juga: apakah benar semua anjing seperti itu? atau jangan-jangan cuma anjing tertentu saja?
Dognation dibuat untuk mencoba menjawab itu di skala besar: ada permainan-permainan untuk pemilik anjing untuk menguji kecerdasan anjing mereka. Saya bisa mengerti: kalau situs ini digratiskan, akan banyak sekali spammer yang mengisi data palsu dan risetnya akan gagal. Dengan membuat situs ini berbayar, hanya orang yang benar-benar niat saja yang akan benar-benar mencoba semua permainan dan mengisikan datanya.
Mountains 101
Selain bukan penyayang binatang, saya juga bukan pencinta alam. Saya nggak suka hiking, climbing atau apapun aktivitas yang susah. Sudah cukup dulu saya memulai hidup di kampung yang sangat dekat dengan alam (sawah, bukit, sungai) tanpa listrik dan buang air di sungai. Tapi saya mau memperluas wawasan jadi saya ambil Mountains 101.
Materi coursenya untuk 12 minggu dan isi materinya sangat padat. Berbagai aspek pegunungan diberikan, dari mulai pembentukan gunung, aspek sosial dan sejarah, aspek kesehatan, iklim, glacier, berbagai bahaya dan bencana di gunung, adaptasi hewan dan tanaman di gunung, sampai ke global warming dan masa depan gunung. Hampir di setiap minggu ada juga video ekstra tentang tips jika ingin melakukan perjalanan ke gunung dari mulai memilih pakaian sampai tips makanan.
Kemampuan Geografi saya cukup buruk, apalagi mengenai lokasi berbagai gunung di dunia ini. Untungnya ada materi peta interaktif di mana kita bisa melihat posisi gunung di dunia. Sekarang saya lebih terbayang lokasinya jika nama sebuah gunung di sebutkan.
Secara singkat: tadinya pengetahuan saya mengenai gunung sangat minim, tapi sekarang pandangan saya jadi lebih terbuka. Ada banyak sekali hal baru yang saya pelajari, misalnya dulunya saya pikir kebakaran hutan itu hal yang pasti buruk, ternyata kebakaran hutan itu bagian dari hal natural di hutan dan memiliki banyak efek baik. Jadi sekarang di Kanada, hutan dibakar dengan sengaja (secara terkontrol) karena penting untuk ekosistem. Saya juga lebih meahami aspek sosialnya, misalnya saya lihat sendiri di sekitar sini: orang gunung banyak yang harus turun gunung, menjual kerajinan tangan mereka.
Course ini ditutup dengan kata penutup dari Perdana Menteri Justin Trudeau. Saya pikir: hebat juga, perdana menteri mau memberikan kata penutup untuk sebuah course online. Melihat berbagai alam yang digambarkan, saya jadi ingin mengunjungi Kanada.
Penutup
Sekarang saya masih mempertimbangkan topik lain yang ingin saya ambil: apakah topik iseng lagi, atau kembali ke topik yang lebih dekat ke pekerjaan seperti ketika saya mengambil Machine Learning dan Deep Learning Specialization.
Buat yang ingin motivasi untuk belajar hal-hal lain selain hal teknis, potongan cerita dari Richard Feynman ini mungkin bisa menginspirasi. Intinya dengan memahami sesuatu, kita bisa lebih mengerti keindahannya.
I have a friend who’s an artist and he’s sometimes taken a view which I don’t agree with very well. He’ll hold up a flower and say, “Look how beautiful it is,” and I’ll agree, I think. And he says–“you see, I as an artist can see how beautiful this is, but you as a scientist, oh, take this all apart and it becomes a dull thing.” And I think that he’s kind of nutty. First of all, the beauty that he sees is available to other people and to me, too, I believe, although I might not be quite as refined aesthetically as he is; but I can appreciate the beauty of a flower. At the same time I see much more about the flower than he sees. I can imagine the cells in there, the complicated actions inside which also have a beauty. I mean it’s not just beauty at this dimension of one centimeter, there is also beauty at a smaller dimension, the inner structure. Also the processes, the fact that the colors in the flower evolved in order to attract insects to pollinate it is interesting–it means that insects can see the color. It adds a question: Does this aesthetic sense also exist in the lower forms? Why is it aesthetic? All kinds of interesting questions which shows that a science knowledge only adds to the excitement and mystery and the awe of a flower. It only adds; I don’t understand how it subtracts.
Richard Fenyman dari buku The Pleasure of Finding Things Out