Salah satu tempat yang kami kunjungi saat libur tahun baru 2023 kemarin adalah bendungan yang dikenal dengan nama Mae Kuang Udom Thara Dam (เขื่อนแม่กวงอุดมธารา) atau lebih sering disebut dengan Mae Kuang Dam saja. Lokasinya memang di area Doi Saket dan dekat dengan tempat kami menginap. Bendungan bisa jadi tempat wisata ya. Selain jalan-jalan, kami juga sekalian menjelaskan apa itu bendungan ke anak-anak.
Mae Kuang Dam View Point
Ada beberapa tempat yang bisa dilihat di area bendungan ini. Pertama, tentu saja kami ke tempat yang disebut view point. Dari sini terlihat di satu sisi airnya cukup tinggi seperti danau buatan, sedangkan di sisi lain kita bisa lihat bahwa airnya masih jauh di bawah.
Bendungan yang memblok air dari Sungai Mae Kuang ini terdiri dari 3 bagian: bagian utama, kiri dan kanan dan mampu menampung air sebanyak 263 juta meter kubik. Bendungan ini tinggi sampai dengan 390 meter di atas permukaan laut dengan luaas area reservoir 15 kilometer persegi. Dengan jumlah air yang ada mampu untuk mengairi pertanian 148.400 rai di sekitar Doi Saket, San Sai dan San Kamphaeng di Provinsi Chiang Mai.
Sekilas, melihat danau dengan ada pegunungan di belakangnya, membuat saya teringat dengan Danau Toba yang berada di Sumatera Utara, Indonesia. Tetapi jelas beda ya, karena bendungan ini jelas buatan manusia, sedangkan Danau Toba itu bukan danau buatan manusia dan jauuuuuh lebih besar.
Twin Bridge di Mae Kuang Dam
Selain bendungan, kami juga melihat jembatan yang disebut suspension bridge dan ada juga yang menyebut twin bridge. Jembatan ini unik, karena untuk menuju tempat itu jalanannya masih belum di aspal dan cukup untuk 1 mobil lewat saja. Sisi satunya jurang, sisi satunya lagi gunung. Kami cukup beruntung karena di pagi hari jalanan belum terlalu ramai dan walau sempat deg-deg an, kami tidak terlalu banyak berpapasan dengan mobil lain.
Sebelumnya kami tidak tahu kalau jalannya seperti ini. Mungkin kalau kami sudah tahu terlebih dahulu, kami tidak akan mau pergi ke sana. Karena ya, jembatannya sih biasa aja, sekedar tempat foto-foto dan melihat bendungan dari sisi lain. Eh mungkin untuk yang pacaran, ada juga tuh yang khusus ke sana untuk memasang gembok-gembok cinta. Sepertinya sekarang, di mana ada jembatan di tempat wisata, di situ ada gembok cinta ya.
Setelah sampai di twin bridge, mobil harus diparkir karena ya walau jembatan itu bisa dilalui mobil tetapi jumlah mobil pada satu waktu dibatasi. Di ujung jalan satunya itu hanya pulau kecil yang tidak terhubung kemanapun. Jangan bandingkan dengan pulau Samosir ya, konon ada resort di pulau kecil itu, tapi ya tetap saja kecil.
Cukup ramai orang berjalan di jembatan itu. Di pikir-pikir, lucu juga ya, jalan-jalannya ke bendungan dan jembatan untuk melihat danau buatan dan foto-foto doang, perjalanannya padahal cukup bikin menahan napas karena mobil kami bukan mobil untuk jalanan yang curam begitu.
Kegiatan lainnya di area bendungan
Buat kami, ke sana memang cuma melihat dan foto-foto saja. Tetapi sebenarnya di sana bisa juga naik kapal di danau buatan atau bersepeda berkeliling area bendungan terutama untuk jalanan yang sudah diaspal dengan baik. Kami sih memang tidak berencana bersepeda di sana, tetapi kami lihat ada banyak rombongan bersepeda atau naik kapal.
Di sekitar area view point memang tidak ada apa-apa selain untuk berfoto dan melihat perbedaan ketinggian air bendungan dan sungai. Akan tetapi di dekat twin bridge, ada beberapa yang berjualan makanan Thai. Sejauh ini belum terlihat restoran yang fancy di sana. Mungkin memang sengaja supaya area ini memajukan perekonomian lokal dan bukan buat bisnis.
Oh ya, di beberapa tempat tersedia juga tempat untuk memancing ikan.
Tempat ini relatif dekat dari rumah, sebenarnya tidak butuh waktu seharian kalau ingin main-main ke sana. Bisa untuk melihat-lihat dan berjalan jalan saja. Setelah dari sana, ada banyak tempat makan yang juga menyediakan berbagai hal menarik untuk anak-anak.
Sebenarnya ada beberapa bendungan yang dijadikan tempat wisata di Thailand, bahkan ada tuh yang dijadikan tempat syuting film seperti Sirindhorm Dam Ubon Rathcathani yang memiliki hydro-floating solar hybrid project dan Bhumibol Dam di provinsi Tak yang merupakan bendungan terbesar di Thailand dan digunakan untuk berbagai hal.
Mudah-mudahan lain kali dapat kesempatan melihat bendungan lainnya sekalian belajar tentang bendungan, jembatan, irigasi dan bahkan pembangkit listrik tenaga air dan surya. Mudah-mudahan kalau pulang ke Indonesia bisa ke bendungan Jatiluhur juga.