Setelah ditunda-tunda dan sempat membatalkan rencana liburan, akhirnya jadi juga mudik liburan ke Indonesia. Anak-anak tadinya sih gak keberatan kalaupun nggak pergi berlibur, tetapi tentu senang banget waktu tau akhirnya jadi berlibur ke Indonesia. Sebenernya sih yang butuh liburan itu papa mamanya kayaknya hehehe.
Liburan pergantian tahun ajaran sekolah di Thailand biasanya berlangsung 2 bulan. Untuk sekolah lokal libur di pertengahan Maret sampai pertengahan Mei, sedangkan untuk sekolah internasional dari awal Juni sampai awal Agustus. Kami mengikuti jadwal libur sekolah internasional.
Sebenarnya anak-anak sudah libur dari awal Juni, akan tetapi papa mamanya banyak kerjaan yang harus diselesaikan. Sejak awal sudah merencanakan kalaupun liburan ya di pertengahan Juli.
Tiba-tiba mbak yang bantu di rumah gak bisa masuk karena keluarga nya sakit. Akhirnya sempat terpikir liburan kali ini waktunya untuk anak-anak belajar membantu pekerjaan di rumah saja. Makanya sempat membatalkan rencana liburan.
Ga perlu lama mendapatkan ritme mengerjakan pekerjaan rumah, walaupun awalnya sempat berasa kelabakan sampai tangan kiri sakit di bagian lengan dan nyaris ga bisa gunakan. Untugnya sakitnya bisa segera sembuh setelah dibawa konsultasi ke dokter ortopedi. Katanya ada inflamasi di urat lengan bawah yang dekat ke siku. Istilahnya tennis elbow, jangan terkecoh dengan namanya karena bukan berarti terjadi karena kebanyakan main tennis.
Singkat cerita, setelah semua pekerjaan yang harus dikerjakan di bulan Juni dan awal Juli selesai, kami memutuskan cek tiket ke Indonesia.
Sebenarnya sih niat awal ingin mengunjungi Jawa bagian timur seperti Malang dan Surabaya. Bahkan ada keinginan mengunjungi Bali juga, tetapi sepertinya waktu libur yang tersisa tidak cukup untuk mengunjungi semua tempat yang diinginkan, apalagi ada keinginan ke Bandung dan Sukoharjo juga.
Liburan itu harus realistis biar bisa dinikmati. Jadi harus mengurangi target atau liat situasi nanti.
Beli tiket masih searah ke Jakarta dulu. Sebenernya pingin mencari penerbangan yang jam normal, tidak terlalu pagi dan tidak terlalu larut, sayangnya penerbangan yang tersisa dengan harga masuk akal tinggal Lion Air yang terbangnya malam dan sampai subuh di Jakarta.
Sebenernya kami sudah pernah naik pesawat dengan jadwal ini 2 tahun yang lalu, alasannya juga waktu itu penerbangan ini yang harganya masuk akal. Bedanya waktu itu kami berangkat agak awal dari Chiang Mai dan harus menunggu lama di Don Mueang sebelum penerbangan pukul 01.30.
Kali ini, anak-anak sudah lebih besar, jam tidurnya mulai bisa digeser sedikit. Kalau sebelumnya kami sengaja berangkat siang dari Chiang Mai dan memesan hotel airport untuk memberi waktu tidur awal ke anak-anak. Tahun ini kami berangkat malam supaya bisa tidur siang dan jalan-jalan dulu di Chiang Mai.
Penerbangan Chiang Mai – Bangkok sangat singkat dan sempat juga ketiduran. Nah penerbangan yang berikutnya anak-anak bisa tidur lagi karena penerbangan lebih panjang.
Cerita perjalanan ke Indonesia cukup di sini dulu, berikutnya cerita sudah ke mana saja di Indonesia.
(foto menyusul)