Airasia dan Tune Hotels

Ceritanya kami berangkat ke bandung Sabtu, tanggal 11 April dan sampai kembali di Chiang Mai tanggal 20 April. Kami pulang karena di Thailand sedang ada libur Songkran (libur tahun baru Thailand) selama 3 hari. Jadi dengan mengambil cuti 3 hari, bisa jadi libur 10 hari (3 libur nasional, 3 hari cuti + 2 kali weekend). Acara kepulangan ada banyak: mengurus aneka macam urusan dengan Bank, menghadiri wisuda

adikku (selamat ya Yos!), menghadiri pernikahan Mbak Cepi (selamat ya Mbak Cepi!), dan menghadiri pernikahan saudara-saudaraku (bentuk plural, soalnya yg nikah baik pihak cowok maupun cewek masih saudara :p).

Seperti biasa, untuk perjalanan kali ini pun kami naik AirAsia, tapi rutenya beda. Kali ini kami naik dari Chiang Mai ke Kuala Lumpur, dan dari Kuala Lumpur, langsung ke Bandung. Frekuensi penerbangan KL – Bandung 3 kali sehari, jadi jadwalnya pas, bisa langsung ke bandung dalam 1 hari. Penerbangannya lancar, tapi setelah mendarat di KL harus terjebak di pesawat selama 1 jam karena hujan deras. Pesawatnya tepat waktu. Kami agak kaget, sekarang AirAsia juga menggunakan nomor kursi (tidak seperti dulu yang duduknya bebas), kami tidak mendapat kursi yang bersebelahan, tapi untungnya pesawat relatif kosong, jadi kami bisa pindah tempat duduk.

Ketika berangkat, sepertinya para pramugari belum mengetahui bahwa pemesan makanan via internet harus dilayani lebih dulu, jadi kami menunggu cukup lama. Dalam perjalanan pulang, mereka mengutamakan pemesan makanan dari Internet.

Dalam perjalanan pulang, tidak ada jadwal yang pas untuk bisa sehari sampai ke Chiang Mai, jadi kami naik pesawat siang ke KL, dan tinggal di Tune Hotels. Hotel ini konsepnya mirip AirAsia, hampir semua hal dibuat opsional. Kalau tidak mau AC, tidak perlu membayar, kalau membawa handuk sendiri, tidak perlu membayar handuk, dsb. Hotelnya cukup dekat dari airport, tapi capek juga kalau berjalan menyeret koper ke sana, jadi kami naik bis (1 ringgit per orang ~ 3000 rupiah ~ 10 baht).

Ruangan hotelnya sangat kecil, tapi tempat tidurnya besar. Kapan-kapan fotonya akan diupload deh supaya lebih jelas. Udara di KL sangat panas, jadi untunglah kami memesan AC untuk 12 jam. Meski dekat airport, suara pesawat tidak terdengar dari hotel. Pagi-pagi kami kembali ke airport dengan shuttle minibus (sama juga, 1 ringgit), dan langsung checkin untuk berangkat ke Chiang Mai.

Dari pengalaman terakhir ini, sepertinya airasia makin membaik: hampir tidak ada delay sama sekali (dulu sering sekali jadwal dipindah-pindah, atau harus menunggu lama setelah checkin), checkin bisa via web (walaupun belum kami coba), bisa memesan makanan via web, dan akan didahulukan dalam pelayanannya (pemesanan makanan ini bahkan belum bisa dilakukan oleh penerbangan lain yg lebih mahal).

Dari pengalaman naik penerbangan lain (Singapore/Thai AirWays), rasanya AirAsia jadi lebih nyaman. Perbedaannya mungkin tinggal di in-flight entertainment yang tidak ada di airasia, tapi siapa yang butuh kalau sudah bawa iPod Touch dan aneka gadget lain?.

Masih ada sih satu hal yang agak mengganggu, airasia tidak mengenal connecting flight. Ketika kami naik singapore airlines/thai airways, kami bisa menyerahkan koper yang dijamin bisa sampai tujuan, tanpa harus dikeluarkan di tempat transit, dan tanpa perlu checkin lagi. Dengan airasia, kita harus mengeluarkan bagasi dan checkin lagi. Bagian checkin lagi sudah dipermudah dengan checkin via web 48 jam sebelumnya, tapi bagian menarik bagasi masih belum bisa.

Karena airasia hanya mengenal penerbangan terpisah, ada kemungkinan Anda ketinggalan pesawat berikutnya kalau pesawat pertama telat. Hal yang terakhir ini belum pernah terjadi pada kami, dan bisa diantisipasi dengan memilih penerbangan yang jadwalnya terpisah agak jauh. AirAsia juga cukup baik, kami pernah sampai Bangkok, dan penerbangan kami ke chiang mai ditunda sampai malam. Karena penerbangan sebelumnya masih kosong, jadwal kami bisa dipindah, jadi kami bisa berangkat lebih awal.

Sebagian foto-foto tune hotels sudah diupload ke Google Photos (dulu diupload ke Flickr, sudah dipindah)

6 thoughts on “Airasia dan Tune Hotels”

    1. Hi Lyne, gambar-gambar itu kami simpan di flickr.com, silahkan dipakai sesuai ketentuan flickr dan tentu saja memberikan link balik ke kami.

  1. Saya suka terbang dengan airasia, yang enaknya tuh perburuan harta karun yaitu tiket promo yg super murah bahkan gratis..tapi kadang kehabisan jg diambil org lain. hehe.. Untung ada cara cepat mencari tiket murah bahkan gratis dari air asia di http://www.unique-stuff.co.cc/find_cheap_airasia_flight.html

    Tinggal input data tanggal dan tujuan doank uda bisa cari harga tiket,jam penerbangan & kode penerbangan. Selanjutnya ya itu, kamu bisa cek jenis pesawatnya dari kode penerbangan yg ditampilkan, mana tau aja dapat airbus a320..wkwkwk

Tinggalkan Balasan ke Rudi DarwinBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.