Di posting ini saya ingin memperkenalkan seri game Professor Layton yang menurut saya sangat bagus untuk mengajarkan computational thinking. Seri game ini yang awalnya dirilis untuk Nintendo DS ini diinspirasi oleh seri buku puzzle karangan Professor Akira Tago (seri buku karangannya terjual jutaan copy di Jepang sejak 1966). Ada beberapa seri game ini, semuanya adalah puzzle petualangan. Kita bertualang sambil menyelesaikan berbagai puzzle yang ditemui sepanjang perjalanan.
Jenis Puzzle
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai gamenya, seperti apa sih isi puzzle di game ini? Ada lebih dari 100 puzzle di setiap game, dan semuanya sangat bervariasi. Sebagian puzzle dikaitkan dengan cerita yang berjalan, sebagian lagi muncul sebagai “hidden puzzle”, dan sebagian lagi muncul karena mereka teringat sesuatu “melihat benda itu mengingatkanku pada puzzle berikut ini”.
Beberapa puzzle adalah puzzle klasik yang mungkin sudah diketahui banyak orang, tapi sedikit lebih menarik karena interaktif, misalnya bagaimana cara menyebrangkan berbagai binatang dengan konstrain tertentu
Puzzle lain memerlukan perhitungan matematika sederhana, seperti soal cerita di pelajaran matematika.
Bahkan ada Puzzle Knight’s Tour yang merupakan persoalan matematika yang menjadi latihan untuk implementasi algoritma. Tapi pembuatnya berbaik hati, tidak memakai ukuran board catur yang lengkap 8×8 (ada 3 puzzle sejenis ini, dimulai dari board 3×4, lalu 5×5, dan terakhir 6×6).
Ada berbagai puzzle logika sejenis ini
Ada juga yang sekedar menyusun potongan jigsaw puzzle
Dan masih banyak lagi, beberapa jenis yang lain misalnya:
- ilusi optik
- puzzle korek api
- sliding puzzle
Sebagian puzzle sifatnya pilihan ganda sehingga bisa ditebak (walau jumah rewardnya akan dikurangi jika tidak langsung menjawab benar). Sebagian lagi berupa input numerik yang lebih sulit ditebak, dan sebagian lain harus benar-benar dikerjakan.
Perhatikan bahwa ada tombol “Hints” di setiap puzzle jadi jika sudah frustrasi atau bingung, kita bisa meminta petunjuk. Kita akan menghabiskan 1 koin untuk tiap hint (koin ini bisa didapatkan secara gratis dalam game). Dan tentunya jika benar-benar stuck, kita bisa mencari jawabannya di Internet.
Tidak semua puzzle harus diselesaikan untuk bisa meneruskan cerita (jadi tidak perlu frustrasi karena tidak bisa menyelesaikan beberapa puzzle), tapi ada jumlah minimum yang perlu diselesaikan untuk melewati tempat tertentu.
Puzzlenya juga bukan bersifat action, jadi tidak butuh ketangkasan menekan tombol atau berusaha menyelesaikan puzzle sebelum batas waktu tertentu.
Computational Thinking
Sebenarnya seri Professor Layton ini sudah agak lama (versi pertama bahasa Inggris tahun 2008), dan saya sempat berhenti bermain. Alasan kenapa baru posting sekarang, karena belum lama ini Jonathan melihat game yang saya mainkan terakhir di Nintendo DSi dan menyelesaikan Professor Layton and the Specter’s Call. Jonathan meminta saya meneruskan lagi main game ini, sementara Jonathan memainkan seri sebelumnya (Professor Layton and The Lost Future). Sekarang ini Risna juga sedang mulai memainkan game pertama, jadi game ini cocok untuk keluarga.
Ketika melihat puzzle-puzzlenya, ini mengingatkan saya pada berbagai soal latihan computational thinking yang saya lihat di website Bebras. Jadi mungkin game ini bisa berguna untuk memperkenalkan computation thinking. Meskipun game ini sangat terkenal (sampai 2018 terjual 17 juta unit), tapi tidak semua orang mengenal game ini.
Dibandingkan belajar aplikasi Coding, menurut saya puzzle-puzzle yang ada lebih fun. Dan jika ingin dihubungkan ke coding juga bisa. Saya sendiri menganggap beberapa puzzle sebagai tantangan coding dan saya menulis program kecil untuk menyelesaikan puzzle tertentu.
Seperti saya jelaskan di atas, kadang puzzle bisa ditebak tanpa berpikir (untuk kasus pilihan ganda) dan ini kurang bagus. Supaya optimal, anak perlu ditemani dan ditanya bagaimana dia menyelesaikan puzzle tersebut, bagaimana logikanya sampai ke kesimpulan jawaban tertentu.
Game ini tidak perlu waktu lama setiap kali main. Kita bisa menyelesaikan 1-2 puzzle, menyimpan game, dan diteruskan lagi di waktu lain. Jadi seorang anak bisa dicegah dari kecanduan karena bisa diminta berhenti kapanpun. Gamenya terdiri dari beberapa chapter cerita, dan hanya ketika ada video maka kita tidak bisa menyimpan gamenya (setiap videonya kurang dari 5 menit, dan total seluruh videonya hanya beberapa puluh menit).
Memainkan game
Seri utama game ini dirancang dan diterbitkan kali pertama untuk Nintendo DS (4 game) dan 3DS (saat ini 2 game), tapi saat ini ada beberapa seri Professor Layton yang tersedia juga untuk Android dan iOS. Karena memang dari awal dirancang untuk Nintendo DS, menurut saya game ini lebih nyaman dimainkan di Nintendo DS/3DS. Selain seri utama, ada beberapa spin-off game Layton. Menurut saya sebaiknya mulai dari versi asli pertama jika ingin menikmati kontinuitas ceritanya.
Selain memainkan di hardware Nintendo DS, kita juga bisa memakai emulator di PC (DesMume/NO$GBA), atau di ponsel (Drastic, NDS Emulator, dsb) atau memainkan versi porting di iOS. Saat ini baru game pertama yang dirilis untuk iOS, dan komentarnya adalah: kurang enak dimainkan tanpa stylus di iPhone (sebaiknya dimainkan di iPad).
Saat ini Nintendo merilis beberapa handheld console yang bisa memainkan game Nintendo DS: Nintendo DS Lite, Nintendo DSi, Nintendo 3DS, dan Nintendo 2DS. Masing-masing ada ukuran XL untuk yang ingin memakai layar lebih besar. Secara umum ada 2 jenis game: untuk DS (bisa dimainkan di semua console) dan untuk 3DS (bisa dimainkan di Nintendo 3DS atau 2DS).
Agar legal saya menyarankan untuk membeli game bekas (misalnya dari eBay), jika Anda bisa bahasa Jepang, maka versi Jepang biasanya lebih murah. Jika belum punya Nintendo DS, harga sebuah Console Nintendo DS bekas saat ini sekitar 10-20 USD saja, dan game-gamenya bekasnya bisa dibeli sekitar 10 usd per game (game kurang populer lebih murah dan yang populer lebih mahal dari itu).
Saya tidak menyarankan pembajakan, tapi sekedar memberi informasi saja: semua game di Nintendo DS mudah dicari bajakannya dan bisa dimainkan langsung di hardware dengan flash cart yang harganya murah. Bahkan untuk Nintendo DSi tidak butuh flash cart, cukup modifikasi firmware. Saya sendiri memakai flashcart untuk membuat aplikasi homebrew sendiri.
Game Nintendo DS sifatnya region free, semua catridge dari semua wilayah bisa dipakai di console manapun. Tapi perlu diperhatikan bahwa Game Nintendo 3DS tidak region free, jadi ketika ingin membeli game khusus 3DS, pastikan regionnya sama dengan region console yang Anda beli.
Jika masih bingung dengan semua penjelasan itu, silakan ditanyakan ke temannya yang gamer dan suka produk Nintendo.
Saat ini saya baru menyelesaikan 3 game dalam seri utama Professor Layton. Berikut ini serinya (angka dalam kurung adalah tahun rilis versi bahasa Inggris): Professor Layton and the Curious Village (2008), Professor Layton and Pandora’s Box (2009), dan Professor Layton and the Lost Future (2010). Game yang sedang saya selesaikan adalah Professor Layton and the Spectre’s Call (2011). Rencana berikutnya saya akan membeli dan memainkan Professor Layton versi 3DS (Professor Layton and the Miracle Mask).