Beberapa hari lalu, dapat undangan mendadak untuk menghadiri Indonesian Day di Chiang Mai. Tempat acaranya berlangsung di Royal Park Rajapreuk, taman bunga yang biasanya dihias dengan indah di musim dingin. Acara ini merupakan salah satu bagian dari menjelang 70 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand.
Berhubung pelaksanaannya dilakukan di hari kerja, banyak teman-teman komunitas Indonesia di Chiang Mai tidak bisa hadir. Tapi tadi acaranya cukup ramai dihadiri oleh mahasiswa Thai.
Saya dan beberapa teman yang memang tinggal di Chiang Mai datangnya terlambat, karena beberapa ada yang antar anak dulu ke sekolah, beberapa ya datang terlambat karena udara pagi bikin lambat aja bergerak (ah alesan ya).
Kami terlewat acara pembukaan dan cultural performance di pagi hari. Tapi tentunya masih berkesempatan mengikuti seminar dan cultural performance dan makan siang bersama. Malahan sempat bertemu dengan bapak Duta Besar Indonesia untuk Thailand dan beberapa Ibu dari KBRI yang memberikan presentasi mengenai hubungan bilateral kedua negara.
Seminarnya ada 3 pembicara. Pembicara pertama berbicara mulai dari sejarah kerjasama Indonesia dan Thailand yang dimulai setelah adanya kerjasama regional ASEAN, dan menjelaskan bagaimana hubungan Indonesia – Thailand dalam framework ASEAN Community 2025.
Pembicara ke-2 berbicara mengenai hubungan dagang antara negara Indonesia – Thailand. Dalam presentasi banyak dipaparkan statistik export import antara 2 negara.
Pembicara ke-3 menyajikan bagaimana posisi bahasa Indonesia dalam komunitas Internasional, termasuk menceritakan kalau saat ini ada banyak pengajar Bahasa Indonesai untuk Penutur Asing (BIPA) di seluruh dunia. Thailand merupakan negara yang paling banyak membutuhkan guru BIPA.
Waktu merencanakan hadir ke Indonesian Day, saya tidak terpikir harus duduk mendengarkan seminar seperti ini. Tapi walaupun sudah lama tidak duduk manis mendengarkan seminar, tapi karena bahan yang disajikan menarik buat saya, bisa juga mengikuti sampai selesai tanpa tertidur (eh emangnya anak mahasiswa ketiduran kalau ada kuliah).
Pertunjukan tari-tarian daerah yang ditampilkan setelah selesai seminar dan diskusi juga cukup menarik. Jonathan yang saya ajak mengikuti acara awalnya merasa bosan (karena saya belum pernah menjelaskan apa itu ASEAN, ataupun menjelaskan mengenai hubungan diplomatik 2 negara). Tapi setelah acara hari ini, dia mulai tertarik dengan topik hubungan diplomatik antar negara. Saya memberitahu dia kalau apa yang dia dengar hari ini merupakan salah satu contoh yang dipelajari di mata pelajaran Social Study. Nantinya sedikit demi sedikit bisa dijelaskan apa itu hubungan diplomatik bilateral ataupun regional.
Foto Dengan Duta Besar Indonesia untuk Thailand Foto dengan salah satu Pembicara dari Bangkok Perwakilan Komunitas Indonesia Chiang Mai yang bisa hadir
Acaranya selesai agak lebih lama dari jadwal. Makan siang baru dimulai setelah jam 1, tapi ya sekitar jam 2 kami sudah bisa pulang. Sebelum pulang, tentunya ngobrol sedikit dengan bapak Dubes dan juga rombongan staf KBRI dari Bangkok. Jarang-jarang kan yang di Chiang Mai dapat kesempatan bertemu dengan bapak Duta Besar.
Jonathan di antara bunga putih hiasan musim dingin Rajapreuk foto model musim dingin di bawah terik matahari
Rencananya selesai Indonesian Day, mau keliling Royal Park Rajapreuk buat foto-foto. Tapi ya karena waktunya sudah hampir jam jemput anak-anak, kami cuma bisa foto-foto sedikit deh. Sepertinya harus merencanakan lagi mengunjungi taman bunga ini di salah satu hari libur tahun baru nanti.