Bukan baru sekali, Joe disangka orang Batak. Kami tertawa setiap kali ada yang heran dan baru menyadari kalau Joe itu asli dari Sukoharjo. Saya sampai bertanya kembali: kenapa berpikir Joe orang Batak?
Beberapa jawaban: Karena mereka tahu saya orang Batak, dan biasanya kan orang Batak menikah dengan orang Batak juga. Ada juga yang bilang: wajahnya seperti orang Batak. Alasan lain: logat jawa nya kok ga ada sih?
Mereka yang menyangka Joe orang Batak itu bukan baru sekali ketemu Joe. Ada yang memang baru kenal sejak sama-sama tinggal di Thailand, tapi ada juga teman semasa di kampus dulu. Reflek saya pertama akan bilang: loh udah jelas nama belakangnya Nugroho, masa pakai marga Batak lagi ?
Kalau kata Joe, sebenarnya bisa saja ada orang yang pakai nama khas daerah tertentu walaupun bukan dari daerah itu. Misalnya saja, kalau orangtuanya merasa dokter yang membantu saat persalinan sangat berjasa dan mereka ingin selalu mengingat kebaikan dokter itu dengan mencantumkan namanya sebagai salah satu nama anaknya. Hmm, masuk akal juga, walaupun saya belum pernah ketemu orang dengan nama Nugroho Purba misalnya.
Memang, biasanya orang Batak itu diharapkan menikah dengan orang Batak lagi. Kasus lain, kalau menikah dengan orang batak, orang tersebut diberi marga supaya jadi Batak. Tapi ketika kami menikah, bapak saya bilang: ah gak usah dikasih marga, aku terima kok menantu bukan orang Batak. Haish, bapak saya tahu saja kalau saya tidak begitu betah dengan kerumitan adat batak. Jadi walaupun menikah dengan orang batak dan diadakan acara adat Batak, Joe tetap tidak di batak-kan. Kok bisa? ya jangan tanya saya, saya kan ngikut aja dengan apa kata bapak saya soal pesta adatnya waktu itu hehehe.
Satu hal yang agak lucu, orang Batak itu banyak banget yang namanya Johanes atau Johannes. Nah sepertinya karena panggilannya Joe, waktu dikasih tau nama lengkapnya Yohanes, tetap saja keluarga saya ingatnya nama Joe itu Johannes. Jadi ya…namanya jadi kayak nama orang Batak deh kalau begitu hahaha.
Nah kalau masalah logat Joe, sebenarnya sama saja dengan saya. Logat kami hanya muncul kalau lagi pulang kampung. Jadi misalnya Joe pulang ke rumah, nah di rumahnya waktu ngobrol dengan orangtuanya, logat Jawa-nya muncul, tapi ya berbicaranya tetap dalam bahasa Indonesia. Kalau saya pulang ke Medan, logat Medan/Batak saya juga keluar lagi, padahal saya ga bisa bahasa Batak. Waktu tinggal di Bandung, entahlah bagaimana, logat daerah kami bisa hilang walaupun kami tidak jadi berlogat Sunda.
Terus apa iya wajah Joe seperti orang batak? Hmm..kalau sekarang ini setelah agak tembem, dan keliatan bersegi, mungkin juga ya terlihat seperti orang Batak. Terus banyak yang bilang wajah kami mirip. Aduh, artinya wajah saya Batak banget dong ya? hehehe. Tapi, waktu Jonathan dan Joshua pergi sama saya, di Thailand mereka sering disangkain anak bule. Loh berarti orang Batak seperti orang bule? Kesimpulan maksa hahaha.
Jadi kesimpulannya kembali ke judul. Joe bukan orang Batak. Saya memakai nama belakang Nugroho tapi saya bukan orang Jawa. Alasan memakai nama belakang Nugroho untuk memudahkan saja di Thailand sini mereka tahu saya bagian dari keluarga Nugroho. Lagipula namanya di sosial media bebas ya, bukan dokumen resmi. Di sini kami biasanya menyebutkan kami orang Indonesia (bukan Jawa bukan Batak).