Siapa korban pinjaman online sesungguhnya

Jaman sekarang banyak sekali aplikasi untuk meminjam duit online. Ada yang legal banyak yang gak legal. Joe pernah menulis tentang betapa tidak amannya data di pinjaman online terutama yang ilegal. Peminjamnya gimana? sepertinya lebih banyak yang maunya minjam tapi ga mau bayar. Kemarin Joe cerita ke saya ada grup yang katanya bela korban pinjaman online. Pertanyaan saya: yang jadi korban siapa? peminjam atau yang meminjamkan?

Pohon uang dari game The Sims

Saya kunjungi grupnya sebentar (saya gak mau kasih link, bisa dicari sendiri kok). Isinya? kebanyakan orang mencari cara melarikan diri dari tukang tagih hutang. Beberapa bangga bisa meminjam dari berbagai sumber dan berhasil tidak membayar. Ada yang pamer juga kalau dia aman-aman saja walau sudah lewat masa pembayaran tidak ada penagih yang datang.

Ada yang mengeluh karena tukang tagihnya kasar, padahal katanya tukang tagihnya rumahnya mentereng dan mobilnya keren. Ada yang menganggap mereka yang meminjam diperlakukan tidak adil hanya karena gagal bayar. Tapi sebenarnya apakah iya tukang tagih yang kasar, atau memang peminjam yang nakal gak mau bayar?

Tukang tagih dibayar sama peminjam untuk mendapatkan kembali duitnya, perkara caranya, ya lebih kasar mana yang kabur gak mau bayar atau yang bersusah payah mencari tau orang yang minjam itu rumahnya di mana, keluarganya siapa, temannya siapa. Ada yang bilang tukang tagihnya sampai menghubungi keluarga besar dan teman-temannya. Lah saya akan berterimakasih kalau ada yang memperingatkan saya misalnya ada teman yang kabur dari membayar pinjamannya, setidaknya saya jadi tahu untuk gak ikut-ikutan jadi korban dipinjam tapi gak dikembalikan.

Tukang tagih itu juga mungkin tidak suka untuk kasar, tapi mungkin dibaikin yang minjam gak juga bayar. Kalau dia tidak berhasil menagih, mungkin dia tidak mendapatkan bayaran. Saya yakin kalau sudah punya duit banyak, orang tidak mau kerja jadi tukang tagih. Kemungkinan tukang tagih inipun bekerja jadi tukang tagih karena cuma itulah kerja yang bisa dia lakukan. Yang salah tukang tagih? bukanlah, yang salah yang minjam tapi kabur gak mau bayar.

Emangnya ada yang maksa peminjam online itu untuk minjam di berbagai pinjaman online bahkan sampai memakai lebih dari 1 aplikasi? Emangnya duit dari daun-daun, dikasih begitu aja gak usah dibalikin? Saya tahu ada banyak pinjaman online yang bunganya sangat tinggi sekali (terutama yang ilegal). Dari jaman dulu selalu ada rentenir, jaman sekarang ya tambah banyak karena bisa minjamin tanpa transaksi tatap muka.

Saya dari kecil diajarkan untuk tidak berhutang (terutama duit). Kalau gak punya duit, ya jangan beli. Kalau pengen sesuatu, ya nabung dulu baru beli. Jangan pernah menggampangkan duit orang lain, karena setiap orang mendapatkan uangnya dengan kerja keras.

Orang yang meminjamkan duitnya dan berharap bunga itu mungkin cuma tau begitu caranya memperkaya dirinya. Tapi kan mereka gak memaksa siapapun untuk meminjam duit dari mereka. Kalau mereka meminjamkan duit untuk dipakai bisnis dan berharap mendapatkan bagian keuntungan dari bisnis si peminjam, wajar-wajar saja kan. Nah sebagai peminjam, kira-kira apa pembenaran mereka maka mereka boleh meminjam tanpa mengembalikan?

Anak kecil aja kalau mainannya dipinjam dan gak dipulangkan bisa marah dan jadi “kasar”. Apalagi orang-orang yang meminjamkan duit secara ilegal. Udah tau kan kalau minjam duit itu ada bunganya, terus kenapa diambil? Terpaksa? kenapa sampai pakai lebih dari 1 aplikasi? Buat apa sih duit yang dipinjam itu? kalau buat kehidupan sehari-hari ya saya mengerti, tapi apakah si peminjam udah bersusah payah dan bekerja sekuat tenaga untuk bisa mengembalikan pinjamannya? Sebelum meminjam sudah memikirkan tidak cara membayarnya nanti? Atau menggampangkan saja pokoknya dapat duit?

Yang paling ngeselin, kadang-kadang orang yang meminjam duit ini bukan untuk kebutuhan pokok. Mereka meminjam untuk…membeli motor misalnya. Lah emangnya motor jalan sendiri tanpa bensin? udah dipikirkan duit untuk beli bensinnya dari mana? Udah dipikirkan kalau motornya rusak nanti dana benerinnya dari mana. Mending kalau beli beli motornya untuk usaha (jadi ojek misalnya), tapi kalau cuma buat gaya-gayaan biar keren dilihat tetangga ya buat apa? Atau minjem duit buat jalan-jalan keluar negeri? buat beli baju, sepatu, tas branded? buat beli barang-barang tersier? Terus siapa yang salah kalau gitu? salah yang minjemin mau-mau aja kasih pinjem?

Si peminjam mungkin tidak perlu tahu apa alasan yang minjam. Tapi peminjam hanya perlu duitnya dikembalikan beserta bunga (makanya dia bikin usaha begitu). Makanya peminjam akan membayar mahal tukang tagih supaya duitnya kembali beserta bunganya. Pohon duitnya perlu kembali, bunga-bunganya penting untuk menjadi pohon duit yang dipinjamkan berikutnya (ah jadi ingat main the sims, di mana duit tinggal petik dari pohon duit).

Coba bayangkan, kalau si peminjam tidak menagih dan membebaskan semua orang dari hutang-hutangnya. Berarti dia salah bikin aplikasi, harusnya dia bikin sumbangan online bukan pinjaman online. Bagi-bagi duit online untuk siapa saja yang mau dan tidak usah dikembalikan.

Namanya meminjam ya harus dikembalikan. Kalau meminjam tanpa niat mengembalikan itu namanya mencuri. Saya tidak akan membahas mencuri dari sudut pandang agama, tapi dari sudut hukum saja sudah jelas mencuri itu termasuk kejahatan. Siapa korban dari kejahatan pencurian pinjaman online tidak dibayar? ya yang kehilangan atau dalam hal ini si peminjam uang.

Tulisan saya ini mungkin akan bikin pembaca merasa saya terlalu membela si peminjam. Padahal saya bukan sedang membela siapa-siapa, cuma agak sebal dengan orang yang berbuat jahat lalu ngaku-ngaku jadi korban. Berhentilah menyalahkan keadaan dan selalu merasa jadi korban. Kalau memang meminjam ya kembalikan, kalau gak mampu mengembalikan jangan gali lobang tutup lobang dengan meminjam dari sumber lain. Jangan pula bangga di grup-grup terbuka kalau sudah sekian lama gak bayar dan gak ditagih. Atau bangga kalau meminjam online dari berbagai aplikasi.

Kalau sudah terlanjur meminjam online gimana? ya kerja keras untuk melunasinya, bikin rencana untuk mencicil pembayarannya, jangan malah bikin rencana untuk kabur dan akhirnya menyusahkan keluarga yang ditagih oleh tukang tagih. Belajar mencukupkan diri dari apa yang ada. Kalau saran saya sih jangan pernah meminjam online. Kalau memang mengkredit/meminjam sesuatu, sebaiknya memang punya sumber yang jelas untuk membayarnya. Jangan berharap duit jatuh dari langit, atau tinggal petik dari daun-daun seperti dalam game.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.