Bugs 101: Insect-Human Interactions

Bugs 101 adalah salah satu course di Coursera yang baru selesai saya ambil (ini sertifikatnya). Saya pernah mengambil course yang serius (Machine Learning, sudah saya tuliskan di sini) dan banyak course lain yang sekedar untuk belajar: Mountains 101, Dog Emotion and Cognition, dan Animal Behaviour and Welfare yang sudah dituliskan di sini, dan juga  The Truth About Cats and Dogs dan Dino 101: Dinosaur Paleobiology yang juga sudah saya tulis.

Bugs yang dibahas di sini adalah serangga, bukan bug dalam software ya. Coursenya cukup panjang: 13 minggu. Materinya tidak terlalu berat (walau kadang perlu menghapal nama beberapa hal) dan kebanyakan soal bisa dijawab dengan logika kalau kita memperhatikan videonya dengan baik.

Materi dimulai tentang serangga itu sendiri: sejarah dan evolusi serangga, ciri-ciri serangga, bagaimana serangga bergerak. Lalu berikutnya mengenai interaksi serangga dengan sekitarnya: peran serangga di alam ini serta masalah yang ditimbulkan serangga.

Sebagian serangga kadang jumlahnya terlalu banyak dan mengganggu mahluk hidup lain (bukan cuma manusia, tapi juga binatang dan tumbuhan lain), jadi topik berikutnya adalah bagaimana mengendalikan populasi serangga. Tapi sebagian serangga juga merupakan mahluk yang rapuh, perubahan iklim serta perubahan lingkungan karena manusia membuat sebagian serangga punah, jadi kita juga perlu memikirkan bagaimana mempertahankan (conserve) serangga yang sudah ada.

Course diakhiri dengan peran serangga dalam budaya manusia, dari jaman dulu sampai sekarang. Misalnya dulu di Mesir, Scarab jadi jimat simbol dewa matahari, dan sekarang kita punya film dengan tokoh serangga, misalnya: kartun seperti A bugs Life, Bee Movie, sampai super hero seperti Ant Man. Topik mengenai serangga sebagai makanan juga dibahas.

Saya tidak akan membahas detail mengenai isi course ini, hanya ingin memberikan beberapa hal yang berkesan saja. Ada banyak hal-hal menarik yang saya pelajari dan course ini membantu saya melihat dunia dengan sudut pandang baru.

Saya jadi belajar menghargai banyak serangga karena ternyata memiliki banyak peran di alam ini. Bahkan nyamuk pun ternyata berguna untuk polinasi (nyamuk jantan, yang betina perlu darah untuk sumber protein). Waktu saya melihat tanah atau tanaman, saya jadi memperhatikan jejak berbagai serangga yang ada.

Saya juga bisa menjelaskan pada anak-anak untuk tidak takut serangga raksasa, kecuali jika tiba-tiba oksigen meningkat drastis di atmosfir bumi ini. Serangga tidak punya sistem sirkulasi darah seperti binatang besar, jadi difusi oksigen sangat membatasi ukuran serangga.

Selain wabah belalang yang dari tahun lalu melanda Afrika, ternyata banyak masalah lain yang ditimbulkan serangga. Beberapa serangga dari Eropa masuk ke Amerika dan menjadi penyakit untuk banyak tanaman.

Membunuh serangga perusak yang sudah menyebar ternyata tidak mudah: serangga ukurannya kecil, bisa bersembunyi di mana-mana, mereka berkembang biak cepat jadi bisa beradaptasi terhadap berbagai bahan kimia dengan cepat. Melawan seranga dengan bahan kimia juga berbahaya untuk manusia. Memperkenalkan mahluk hidup lain untuk melawan serangga juga sering tidak efektif, atau malah membuat masalah baru. Ternyata memperbaiki berbagai masalah bug (serangga) di dunia ini kadang jauh lebih sulit dari memperbaiki bug program yang saya temui sehari-hari.

Course terakhir ini agak lama saya selesaikan karena kesibukan saya, dan bahkan hampir menyerah. Tapi kemudian saya meneruskan lagi, dan saya tetap merasa keisengan mengikuti course seperti ini berguna bagi saya. Saya akan berusaha mengambil banyak course iseng lagi tahun ini.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.