Tulisan ini sekedar catatan singkat, untuk diingat di kemudian hari. Ceritanya sejak beberapa hari sebelumnya Joshua sudah bilang kalau dia akan mengirimkan surat cinta untuk mama di tanggal 14 Februari.
Kami bukan orang yang merayakan Valentine secara istimewa. Kalau sempat ya terkadang kami pergi makan di luar seperti Valentine tahun 2021, tetapi hari ini kami tidak pergi kemana-mana karena toh Joe kerja dan anak-anak ada jadwal belajar bahasa Thai.
Setelah semua kegiatan rutin sampai dengan makan malam selesai, saya bertanya ke Joshua tentang janjinya menuliskan surat buat saya. Penasaran juga kira-kira dia akan menulis apa.
Dia sedang rajin belajar berbagai bahasa dengan aplikasi Duolingo, saya pikir dia akan menuliskan dengan salah satu bahasa yang dia pelajari. Ternyata di luar dugaan, isi suratnya bukan tentang belajar bahasa malah mengajak memprogram di Scratch.
Mungkin ucapan I love you sudah biasa ya, tapi ucapan di suratnya ini membuat saya merasa lebih bahagia daripada kata-kata cinta. Setidaknya saat ini dia punya sesuatu yang dia suka untuk lakukan.
Saya sih tidak pernah memaksa dia harus jadi programmer, tetapi ya namanya juga anak-anak mereka meniru apa yang mereka lihat di rumah. Karena papa nya sering dia lihat memprogram, mereka juga nggak mau kalah dengan papanya.
Mudah-mudahan saja ya dari belajar Scratch bisa belajar banyak bahasa pemrograman lainnya. Saya juga gak boleh kalah nih mrogram Scratch dari anak-anak.
