Waktunya melanjutkan cerita liburan tahun baru kemarin. Hari ke-3 kami di KL merupakan hari Minggu terakhir di tahun 2024. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kami merencanakan perjalanan lebih baik supaya tidak harus menunggu sebelum bisa masuk ke tempat wisata. Apalagi hari itu kami sudah berencana untuk berkebaktian di Gereja Kristen Berbahasa Indonesia (GKBI) yang diadakan sore hari.
Rencana pagi itu adalah pergi mencari Aquaria yang menurut Google Maps sangat dekat dari penginapan, lanjut makan siang dan kembali ke penginapan. Sore hari baru keluar lagi untuk ke gereja.
Kami sudah memesan tiket untuk masuk Aquaria. Sengaja memilih agak pagi, supaya tidak terlalu banyak orang. Kami berangkat agak awal juga, karena walau katanya dekat, siapa tahu nyasar atau malah kehujanan kalau berangkat kesiangan.
Menemukan Pedestrian Walkway
Saat mencari Aquaria ini, kami menemukan pedestrian walkway yang menjadi jalan yang paling sering kami lalui selama di KL. Andai kami tau tempat ini lebih awal, mungkin kami tidak perlu sampai kehujanan.
Pedestrian walkway yang mengarah ke Aquaria mengarah ke Food Court, Taman KLCC dan bahkan bisa sampai ke Suria KLCC Mall selain Aquaria.
Karena kami datang agak awal, kami mampir di 7 eleven terlebih dahulu untuk mencari cemilan. Andai tahu tempat ini ada food courtnya, mungkin kami tidak sarapan dulu dari rumah.
Ada hal yang sedikit berbeda dari membeli makanan di mini market di Chiang Mai. Kalau biasanya kita ambil itemnya, dibayar ke kasir, baru dipanaskan untuk dinikmati.
Nah di KL saya liat ada makanan yang tidak bisa kita ambil sendiri. Kita bisa ambil berupa kartu, dibayar dulu, baru nanti dipersiapkan oleh mereka. Selain makanan, hal ini juga berlaku untuk fresh coffee. Jadi kalau kita gak tau bahasanya sekalipun, dari gambarnya kita bisa ambil saja kartunya, berikan ke kasir, dan tunggu mereka persiapkan.
Aquaria KLCC
Aquaria KLCC ini lokasinya sebenarnya di bawah gedung Kuala Lumpur Convention Centre. Tetapi cara termudah ke tempat ini tentu saja mengambil jalur pedestrian walkway. Ada banyak petunjuk jelas menunjuk arah ke Aquaria.
Selain display ikan kecil dan besar, seperti di Chiang Mai Zoo Aquarium, di Aquaria KLCC ini juga terdapat tunnel yang panjangnya 90 m dan menurut klaimnya adalah yang terpanjang di Malaysia.
Kami menghabiskan waktu sekitar 1 jam lebih melihat ikan-ikan yang ada selain tentunya mengambil berbagai foto dan video. Walaupun sering melihat berbagai akuarium, saya tetap tidak ingat nama berbagai ikan yang bentuknya tak biasa. Yang dikenali paling ikan hiu, pari, dan nemo. Ada berbagai informasi juga yang diberitahukan seputar akuarium.
Perbedaan terbesar Aquaria KLCC dan Chiang Mai Zoo Aquarium adalah, ban berjalan di dalam tunnel Aquaria KLCC masih berfungsi baik dan berjalan dengan kecepatan lambat. Di Chiang Mai Zoo Aquarium ban berjalan tidak pernah berjalan setiap kali kami ke sana sejak dulu. Kurang tahu juga apakah rusak atau alasan lainnya.
Taman KLCC
Setelah selesai dari Aquaria, hari masih agak pagi, belum waktunya jam makan siang. Kami memutuskan untuk melihat taman KLCC yang bisa diakses dari walkway.
Tamannya lumayan luas, dari taman banyak spot foto dengan latar belakang menara Petronas. Sepertinya memang kalau ke KLCC gak sah kalau ga punya setumpuk koleksi foto dengan latar belakang Petronas.
Kami berjalan menuju ke arah Suria KLCC sambil melihat ada apa saja sih di taman KLCC. Ternyata ada tempat bermain yang cukup luas, sayangnya sebagian besar sedang ditutup. Kurang tahu juga apakah ditutup karena renovasi atau tutup sementara saja.
Selain taman bermain, di taman ini ada kolam air untuk anak-anak bermain air. Kalau kami tau ada tempat main air begini, mungkin kami bawa baju ganti buat anak-anak. Bisa dibayangkan kalau hari sedang panas, tempat ini akan penuh dan ramai oleh anak-anak.
Kami menghabiskan waktu hampir sejam melihat taman, berjalan-jalan dan menunggu anak-anak bermain di tempat yang bisa bermain selain foto-foto.
Suria KLCC lagi
Langit terlihat mulai mendung, kami bergegas untuk menuju Suria KLCC Mall lagi. Rencananya kami akan makan siang di sana, lalu pulang untuk istirahat sebelum pergi ke gereja di sore hari.
Gereja Kristen Berbahasa Indonesia di KL
Saya mendapat informasi tentang Gereja Kristen Berbahasa Indonesia ini dari salah satu teman ketika kuliah. Kebetulan kebaktiannya di sore hari, jadilah kami sengaja memilih Minggu sore kami ke gereja. Toh kami masih punya beberapa hari lagi untuk jalan-jalan di KL.
Kami berangkat naik grab walaupun lokasinya tidak terlalu jauh (sekitar 2 km) dari penginapan. Tetapi pulangnya kami memilih berjalan kaki karena toh hari masih cukup terang dan udara sudah tidak terlalu panas.
Untuk berbagai tempat yang kami kunjungi di area KLCC, berjalan kaki cukup nyaman karena hampir semua ruas jalan yang kami lewati ada trotoar dan untuk menyebrang jalan cukup banyak zebra cross.
Salah satu yang kami lewati ketika pulang dari gereja adalah Menara KL. Waktu kami melewati, kami belum tahu namanya, kami baru tau nama tempat ini beberapa hari kemudian ketika ikut tur Hop On Hop Off.
Kami cukup menikmati kegiatan jalan-jalan selama di Kuala Lumpur. Dalam sehari kami bisa berjalan rata-rata diatas 10 ribu langkah. Pemandangan di KL juga cukup berbeda dengan kota Chiang Mai yang belum terlalu banyak gedung tingginya. Anak-anak juga cukup menikmati kegiatan berjalan-jalan di KL walaupun setiap harinya kami banyak sekali berjalan kaki.
Cerita hari ke-3 cukup sampai di sini, karena sepulang dari gereja kami tidak kemana-mana lagi dan memilih untuk makan dan beristirahat di penginapan saja.