SCTV di Indovision

Saya bukan penggemar olahraga yang namanya Sepak Bola, Joe juga bukan. Tapi ada begitu banyak orang disekitar kami yang hobi sekali menonton 22 orang pria dalam 2 himpunan seragam yang mengejar sebuah bola kecil diawasi 1 pria yang suka bawa peluit selain kartu merah dan kuning. Well…saya bukan ingin membahas siapa yang akan dijagokan pada akhirnya, jujur saja saya tidak tahu nama pemain sepak bola yang sekarang ini dianggap unggulan. Dan saya tidak merasa perlu tahu juga 😀

Ceritanya, sejak piala dunia tidak disiarkan pembukaannya oleh SCTV, saya tidak pernah mengamati jam berapa tayangnya sepak bola itu (waktu itu ingin lihat pembukaannya ya sekedar keingintahuan semata, seperti apa ramainya orang kira-kira berkumpul menyambut pesta 4 tahunan itu). Saya sudah tahu kalau hak siar penuh di Indonesia dimiliki SCTV, bahkan jika ada channel sport tv kabel atau tv satelit, mereka tidak boleh menayangkan siaran yang berhubungan dengan Piala Dunia ini. Well…dan saya baru menyadari, kalau ternyata acara SCTV yang ditayangkan oleh Indovision berbeda dengan acara SCTV yang menggunakan antena biasa (kebetulan masih tetap menggunakan antena biasa, gara-gara AnTV gak ada di Indovision). Well…jadi bertanya-tanya, apakah SCTV yang ditayangkan Indovision berbeda dengan SCTV menggunakan antena biasa? (Lah bukannya sama-sama SCTV?). Pantas saja dari kemarin mencari di menu-nya Indovision kok ya ga nemu jam tayang Piala Dunia :P. Ah ada-ada saja.

Blog, Friendster, Orkut, Multiply, dll…

Bertahun-tahun yang lalu, pertama kali saya berkenalan dengan internet, saya diberitahu untuk berhati-hati dalam meninggalkan identitas diri. Banyak kisah film yang membuat seolah-olah melalui internet identitas diri seseorang bisa ditukar dengan mudahnya (salah satunya film The Net). Hal itu juga yang membuat saya tidak menggunakan nama asli saya sebagai alamat e-mail dan akhirnya nickname saya jadi seperti sekarang ini. Buat saya, dunia maya tetap maya dan terpisah dari kehidupan nyata saya. Hal ini pernah menjadi bahan diskusi yang tak ada habisnya di antara saya dan teman-teman saya yang juga hidup di dunia maya tersebut. Lanjutkan membaca “Blog, Friendster, Orkut, Multiply, dll…”

Registrasi Nomor Telepon Seluler Prabayar

Sejak pemerintah menetapkan aturan registrasi nomor telepon seluler prabayar, penipuan sms berhadiah sudah mulai berkurang (walaupun masih ada juga yang usaha menipu). Tapi belakangan ada jenis penipuan baru yang saya juga belum mengerti modus operandinya. Beberapa waktu lalu, ada orang yang menelpon ke nomor pascabayar saya dan langsung bilang begini: “Halo, tolong kembalikan hp dan nomor ini, teman saya kehilangan nomor yang saya telepon ini.” Saya yang tidak mengerti dengan siapa saya bicara dan merasa kemungkinan beliau salah sambung bertanya baik-baik: “Maaf pak, bapak menghubungi nomor berapa?”, lalu dia jawab: “Ya ini nomor teman saya yang hilang, hp nya hilang berikut nomor ini, tolong dikembalikan yah”. Lanjutkan membaca “Registrasi Nomor Telepon Seluler Prabayar”

Pesan Berantai : teliti sebelum meneruskan!

Kemarin beberapa kali saya menerima forward message di Yahoo Mesengger mengenai kabar (yang katanya dari CNN) bahwa lempeng australia bergerak ke arah Asia dan akan mengakibatkan adanya Tsunami pada tanggal 7 Juni di selatan Pulau Jawa. Forward message tersebut disertai dengan pesan: “teruskan ke semua orang dan jangan berhenti di tangan Anda”. (belakangan saya tahu kalau pesan tersebut ada yang memforward via e-mail dan sms juga). Reflek pertama saya adalah berpikir: Apakah berita ini benar? lalu saya mencoba mencari segala kombinasi kata kunci di situs CNN untuk mencari bagaimana kabar yang tertulis di sana. Sejujurnya 99% saya tidak ada keinginan meneruskan pesan berantai, tapi…sehubungan dengan adanya bencana yang tak habis-habisnya di negeri ini, tak ada salahnya untuk waspada dan mencari tahu kebenaran sebuah berita. Tidak lama kemudian, setelah gagal mencari di CNN, saya coba googling, dan hasilnya, dari detik.com saya mendapat kabar kalau berita itu ulah orang “jahat”. Argh…teganya orang itu, ditengah kegalauan suasana akibat bencana, ada saja yang memancing di air keruh :(. Lanjutkan membaca “Pesan Berantai : teliti sebelum meneruskan!”

They were I called friends

Bukan hal yang pernah terpikirkan olehku, kalau suatu hari teman-temanku yang sekarang ini ku anggap teman baik, teman yang bisa kupercaya, teman yang sering hangout bareng, teman yang…menurutku sudah mengenal dan kukenal cukup baik, suatu hari akan menjadi seperti orang lain saja yang akan menyerangku dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal. Tidak pernah aku berharap, orang yang sering mendengarkan kejengkelanku, orang yang sering tertawa bersamaku suatu saat menjadi hakim atasku dan tidak mau mendengarkan penjelasan yang paling ilmiah sekalipun dari berbagai sumber yang bukan karanganku sendiri, penjelasan yang paling masuk logika sekalipun tidak diterima, dikalahkan oleh “fenomena” yang tidak berdasar. Lanjutkan membaca “They were I called friends”

Electronic Mail

Coba hitung, berapa alamat e-mail yang Anda punya? Mari menghitung alamat mail saya. Yahoo Mail 1, Gmail 2, Vfemail 1, Mail dari kampus 2, Mail dari domain 1, Mail dari ISP 1, Mail yang terlupakan….ada lebih dari 5, lupa di mana saja daftarnya, dan juga lupa bagaimana cara loginnya, lupa apa passwordnya dan sudah tentu yang terlupakan tidak pernah diperiksa lagi. Lanjutkan membaca “Electronic Mail”

Membagi daya UPS


Hampir setiap anak kost sekarang punya UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk Personal Computer. Berhubung kost saya juga termasuk kost yang berpenghuni 17-19 orang dengan daya pas-pas an (baca: sering mati lampu), saya termasuk orang yang membutuhkan UPS agar komputer yang dikaryakan jadi TV tidak mati disaat terjadinya gangguan tersebut. Masalahnya adalah…UPS saya walaupun dari spesifikasinya bisa sampai 600VA, output power hanya bisa ke kabel power PC (lihat gambar biar jelas). Sedangkan, sejak memakai monitor LCD, kabel yang digunakan adalah kabel biasa (ujungnya langsung ke power listrik). Bisa saja saya membeli kabel power monitor, tapi..ketika ingin menonton TV dari TVTuner internal, hasilnya suaranya ga keluar. Kalau film lagi seru, tiba-tiba mati lampu, tidak nyaman rasanya. Belum lagi, kalau nontonnya dari decoder Indovision, otomatis kalau mati lampu ga bisa nonton TV. Untuk tetap menikmati kenyamanan menonton, maka saya berpikir untuk memaksimalkan penggunaan UPS saya.
Lanjutkan membaca “Membagi daya UPS”