Isi iklannya:
“masih ponakan anaknya cucunya pakdenya kakak ipar sepupunya eyang putri saya”
Ini didapat dengan menggunakan rekaman TV Tuner Gadmei yang dicolok ke Laptop Acer Aspire 5002 oleh mbak Risna.
Sola Gratia, Sola Fide, Sola Christus, Sola Scriptura, Soli Deo Gloria
Isi iklannya:
“masih ponakan anaknya cucunya pakdenya kakak ipar sepupunya eyang putri saya”
Ini didapat dengan menggunakan rekaman TV Tuner Gadmei yang dicolok ke Laptop Acer Aspire 5002 oleh mbak Risna.
Hari ini iseng2 main ke BEC. Niatnya ngecengin Acer Aspire 5002 yang bisa menggantikan laptop+desktop di rumah karena ukurannya yang super duper besar. Tapi walaupun demikian besarnya, dia ga sekedar besar, dari speknya sih kayaknya powerful. Oh sungguh aku tergoda…slurp…:P
tapi…kenapa belum nemu reviewnya yah? 🙁
Pas ke lantai atas untuk menenangkan hati sebelum terburu2 beli, iseng nanya berapa bayarnya kalau mau online hotspot di BEC, ternyata….GRATIS bo! Dan katanya akan gratis sampai akhir bulan ini karena bulan ini sudah mo abis kontraknya dengan BEC. So…what’s next? semoga MELSA! supaya gue ga harus nongkrong di tempat yang menghabiskan extra cost ituh!, setidaknya di foodcourt BEC masih ada makanan Indonesia..Yummy…
BTW, duluuu katanya RADNET mau nyediain layanan hotspot di setiap Mc D, oh…daku sangat menanti-nantikan Mc D simpang dago punya hotspot, supaya tak perlu berjauh jauh ke BEC ataupun OhLaLa…
Ini ada beberapa kisah menarik yang kutemui yang belum sempat ditulis
Cerita #1 (Souvenir pernikahan): Adikku punya temen yang menikah, dan seperti biasa, memberikan cindera mata kepada para tamu. Tapi temen adikku ini nggak ngasih souvenir kecil, tapi sebuah CD lagu-lagu cinta, yang bajakan. Semoga Tuhan masih merestui pernikahan mereka, meskipun CD yang diberikan adalah CD bajakan.
Cerita #2 (Admin yang rajin): Admin di tempat pelaksanaan OSN (Olimpiade Sains Nasional) sangat rajin, dia menginstall semua komputer (100 komputer) satu persatu, menggabung semua komputer ke domain (satu persatu), menginstall freepascal (satu persatu), pergi ke server, lalu membuat 100 account, satu persatu, dst.
Aku hampir gila melihat orang itu bekerja, tapi karena dia nggak meminta bantuan, dan sepertinya sangat bangga dengan pekerjaannya, ya aku biarkan aja. Sebagai informasi, menginstall dan mengkonfigurasi komputer sebanyak itu cuma butuh beberapa jam kalau mau belajar menggunakan tools yang tepat (seperti yang kulakukan di pekan baru).
Sayangnya admin itu nggak cukup rajin bangun pagi, jadi waktu di hari lomba, dia belum sampai ke lab tempat lomba, padahal dia yang bawa kunci, jadi pintunya terpaksa kami jebol.
Ternyata setelah menyatakan hiatus, si Joe malah jadi rajin posting. Trus…karena begitu hiatusnya ga jadi deh.
Buat Cepi : bukan karena Bandung lagi dingin banget, tapi gue lagi malas banget (tadinya)
(jika ini menyinggung sebagian orang: biarin aja :p)
Udah ada banyak banget kasus dimana email atau identitas palsu menjadi kasus di Internet. Bahkan “pakar” seperti Roy Suryo pun sempat kena. Roy Suryo bahkan merasa perlu untuk menjelaskan di media massa (melalui surat pembaca) bahwa emailnya hanya satu, dan bahwa yang lain itu cuma palsu.
Nah, para pakar ini pernah nggak sih tau yang namanya PGP (Pretty Good Privacy) atau GPG (GNU Privacy Guard)? Kedua program tersebut mengimplementasikan email yang aman dengan public key cryptography (kriptografi kunci publik), yang bisa menjamin kerahasiaan, keaslian, dan non repudiation.
Lanjutkan membaca “Ngapain aja sih para ahli IT itu? Intro ke PGP/GPG”
Ini adalah pengantar dari buku “Djeritan Tengah Malam”, terjemahan dari “A Night To Remember” karangan Walter Lord (terjemahan oleh Sjafi R. Batuah). Hak Cipta 1955 pada Walter Lord. Diterbitkan oleh Henry Holt and Company, New York. Diterbitkan di Indonesia atas kerjasama dengan Yayasan Penerbitan Franklin Jakarta NewYork oleh Penerbit K. Isnaeny Jakarta.
[Buat yang nggak tahan baca ejaan lama, silakan skip ke bagian “Saduran”. Sebagai catatan tahun 1955 kita sudah tidak memakai oe untuk u, dan sebenarnya huruf c dan y sudah ada dan dipakai untuk kata tertentu (chajali = khayali, terachir=terakhir), atau untuk istilah/nama asing (Fulitity, New York)]
Dalam tahun 1898 seorang pengarang jang bekerdja keras bernama Morgan Robertson menjiapkan sebuah novel tentang sebuah kapal dongeng di Atlantik, jang djauh lebih besar dari sesuatu jang pernah dibuat. Robertson memuat kapalnja dengan orang2 kaja dan kemudian membenturkannja kepada gunung es dalam suatu malam April jang dingin. Bagaimana djugapun ini menundjukkan kesia – siaan sesuatunja, dan ternjata buku tersebut diberi judul Futility (kesia – siaan) ketika muntjul di tahun itu, diterbitkan oleh firma M.F.Mansfield.
Lanjutkan membaca “Titanic”
Ga ada alasan kenapa ga ngupdate blog sekian lama, dan ga tau berapa lama lagi blog ini akan tidak diupdate (atau malah jadi rajin ngupdatenya setelah ini, entahlah..) . Malessss… mungkin distate hiatus aja dulu 😀 (entah apa artinya, tapi sering baca di blog yang ditinggal lama as hiatus).
Ps : buat sweeney yang mungkin kembali ke dunia blog sambil menikmati hidup di Bireun, teruslah berjuang nak!