Ada pengalaman yang menarik hari ini yang gw alami sehubungan dengan pemakaian kartu AS, tadi gw mencoba menelpon dari IM3 Smart dengan pulsa 40 rebu rupiah, gw coba nelpon pake AS gw ke nomer IM3 itu, hasilnya oke, terus dengan nomer yang gw ambil dari log gw coba nelpon dari IM3 ke AS, hasilnya ada suara yang menyebutkan “dana anda tidak cukup untuk melakukan panggilan” , padahal nomer IM3 itu fine2 aja di pake nelpon ke manapun (selain ke AS) dan gw cek pulsanya tetep utuh 40 rebu. Hmm…sapa yang salah? gw belum pernah nyoba nelpon ke AS pake matrix gw, tapi selama ini untuk sms dari AS ke Pro XL sih baik2 aja (ga tau juga deh kalo nelpon). Gw belum nyoba apakah sms dari IM3 ke AS bisa atau nggak. Well mungkin ini namanya tidak ada sistem yang sempurna 😀 atau malah sistem IM3 yang kudu disempurnakan jangan2 😛
Kategori: General
Comments on Comments
Gw belum pernah membalas komentar dari temen2 yang dari dulu rajin mengomentari blog gw, well, sebenernya dari kemaren gw udah pengen ngebalas komen kalian, tapi baru sekarang gw merealisasikannya, semoga belum basi yah :D. Pertanyaan paling banyak seputar kartu As dan Internet via GPRS di PC, gw coba jawab semuanya, kalo ada yang pernah comment tapi belum gw balas ya maap aja artinya udah keapus dari mail gw commentnya, untuk yang bertanya tentang setting gprs ataupun mengakses internet pake pc gw ga bisa jawab di posting yang ini, ntar deh gw buatin postingan terpisah kalo rajin Lanjutkan membaca “Comments on Comments”
G Mail
1 April lalu, Google merelease berita tentang G Mail yaitu mail google yang punya kapasitas 1 Giga Byte. Well.. waktu itu ada pro dan kontra kalo berita itu cuma april mop, tapi belakangan terbukti itu berita bukan boong2an. Beberapa hari lalu temen gw meng-imel gw menanyakan apakah gw dapat tawaran dari blogger untuk mendapatkan account di gmail. Tadinya gw ga beitu tertarik, terus gw iseng login lagi ke account blog lama gw, dan hasilnya…voila..gw dapat account di gmail dong 😀
Dari Dulu juga gitu
Sehubungan dengan posting gw tentang bagaimana menghilangkan bagian2 yang tak penting dari pernyataan dari dulu juga gitu, ada sebuah tulisan yang gw suka, tadi tanpa sengaja pas hapus2 bookmark gw nemu tulisannya, tulisan ini di dapat dari sini Judulnya : Saving Time by Asking Why.
Kadang2 dengan bertanya kenapa, kita bisa tau ada hal yang mungkin dari dulu juga begitu tapi sudah obsolete alias tidak berlaku lagi sekarang, tapi sering kali kita cuma nurut dengan apa yang dari dulu juga begitu itu. Lanjutkan membaca “Dari Dulu juga gitu”
Catatan dari sebuah Pesta (adat) Batak
Update 9 Juni 2007: Tolong baca baik-baik sebelum berkomentar (misalnya: Tidak ada pernyataan bahwa Adat batak itu jelek, tidak ada pernyataan bahwa Saya malu jadi orang batak, posting ini hanya mempertanyakan hal-hal tertentu dalam adat Batak), baca juga respon saya dan Joe terhadap komentar yang lain. Banyak orang yang berkomentar, TANPA MEMBACA DENGAN BENAR dan menuduh sembarangan. Saya sudah menikah dengan orang Jawa, menggunakan Adat batak lengkap di Medan tanpa harus memberikan marga kepada suami saya tersebut.
Dari sejak gw punya kesadaran akan sebuah pola, gw menyadari bahwa setiap kali musim liburan sekolah nyokap dan bokap gw setiap hari sabtu pergi makan siang (kadang-kadang dari pagi malah) keluar dengan pakaian bagus, membawa ulos dan pulang ke rumah agak sore dan biasanya membawa daging. Terus kadang2 sebelum hari sabtu mereka juga pas jumat sore mereka pergi juga dan pulangnya bisa malam banget. Lanjutkan membaca “Catatan dari sebuah Pesta (adat) Batak”
Just a thought
Gw ingin mencuplik sedikit cerita yang gw baca hari ini yang terkait dengan beberapa hal yang terpikir oleh gw belakangan ini, cerita ini hanya bagian dari pemikiran gw yang agak tidak terstruktur 😀
Seorang guru Sekolah Minggu mengajukan serangkaian pertanyaan kepada beberapa anak usia 5 tahun untuk membantu mereka memahami bahwa memercayai Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga. Ia bertanya, “Jika Kakak menjual semua harta Kakak dan memberikan uang hasil penjualannya pada gereja, apakah Kakak dapat masuk surga?” “Tidak,” jawab mereka. “Bagaimana jika Kakak menjaga kebersihan di dalam dan sekeliling gereja?” Seorang yang lain menjawab, “Tidak.” “Jika Kakak mengasihi keluarga Kakak, berbaik hati pada hewan, dan memberi permen kepada setiap anak yang Kakak jumpai, akankah Kakak masuk surga?” “Tidak!” tegas seorang anak. Lalu sang guru Sekolah Minggu itu bertanya, “Bagaimana caranya agar Kakak masuk surga?” Seorang anak lelaki berseru, “Kakak harus mati dulu!”
Mungkin agak jauh dari apa yang diharapkan oleh sang guru sekolah minggu tentang jawaban dari murid2nya, tapi kalo di pikirkan lebih dalam jawaban dari murid sekolah minggunya itu benar. Lanjutkan membaca “Just a thought”
Domba putih dan domba hitam
Ini salah satu cerita yang aku suka, dan aku tambah suka lagi setelah membaca maknanya di buku Anthony De Mello “Berjalan di Atas Air”.
Seorang gembala sedang menggembalakan domba. Seorang yang lewat berkata, “Engkau mempunyai kawanan domba yang bagus sekali. Bolehkan saya mengajukan beberapa pertanyaan tentang domba-domba itu?
“Oh, tentu, akan saya jawab dengan senang hati” kata gembala itu. Orang itu berkata,
“Berapa jauh domba-dombamu berjalan setiap hari?”
”Yang mana, yang putih atau yang hitam?” kata gembala
”Yang putih.”