Raspberry Pi 400 adalah keluarga terbaru Raspberry Pi yang saya miliki. Ini tidak memakai prosessor baru, masih sama dengan SOC pada Raspberry Pi 4 tapi dalam bentuk keyboard. Kalau Raspberry Pi 4 punya banyak versi dengan RAM yang berbeda, RPI 400 ini hanya ada versi RAM 4GB.
Harga resmi benda ini adalah 70 USD (tanpa kit) dan 100 USD (dengan kit). Kit meliputi: kabel micro HDMI to HDMI, mouse, micro SD, dan buku. Saat ini ada banyak layout keyboard: UK, US, Jerman, Perancis, Spanyol dan Italia. Saya memakai keyboard US sesuai yang umum di Indonesia dan juga Thailand dan tidak membeli versi kit. Saya membeli ini dari Cytron.io (perusahaan Malaysia) di hari launching dan dikirim ke Thailand dalam waktu beberapa hari dari dalam Thailand (jadi tidak ada pajak impor).
Di awal masa mikrokomputer masuk rumah pada tahun 1980an, banyak komputer yang dijual dalam form factor keyboard seperti ini dan tinggal dicolok ke TV di rumah. Hal tersebut untuk mengurangi harga komputer, karena kebanyakan rumah tangga sudah punya layar TV. RPI 400 ini juga dibuat seperti itu: untuk dihubungkan ke TV atau layar yang sudah dimiliki (kebanyakan TV sekarang sudah memiliki input HDMI).
Ada banyak sistem operasi alternatif untuk Raspberry Pi 4, termasuk juga Android 11, tapi di tulisan ini saya memakai Raspbian yang merupakan OS resmi. Pada Raspberry Pi 4 yang saya miliki, saya menginstall Raspberry Pi OS versi 64 bit (sampai saat ini masih beta), tapi untuk RPI 400 ini saya menggunakan versi 32 bit saja karena ini yang sudah stabil.
Hardware
Saya sudah pernah membeli keyboard resmi Raspberry Pi, dan RPI 400 sangat mirip dengan keyboard tersebut. Bedanya: di bagian depan keyboardnya ada colokan untuk power (via port USB-C), ethernet, dua micro HDMI, micro SD, 3 USB A, dan GPIO Pin Selain itu tombol F10 bisa menjadi tombol power jika ditekan bersama dengan tombol Fn.
Lanjutkan membaca “Review Raspberry Pi 400”