Sambungan cerita kemarin mengenai jalan-jalan ke puncak. Joe diajakin outing kantor Xynexis di Jimmers Mountain Resort. Kebetulan ada 1 teman yang bawa keluarga juga dan punya anak perempuan umur 2 tahun 8 bulan. Jadi ya, pas bapak-bapak ikutan acara games, saya punya teman ngobrol dan anak-anak juga punya teman baru. Kesan pertama mengenai tempat tujuan: wow pemandangannya Indah, walaupun suhu udara siang-siang terasa panas, tapi ga sepanas Jakarta sih, cuma mataharinya aja yang menyengat.
Di dekat lobby, ada halaman rumput yang keliatan dirawat dengan baik. Di situ ada 1 perosotan kecil, tapi cukup bikin anak-anak happy sambil menunggu orangtuanya ngobrol sejenak. Setelah makan siang, Joe dan teman-temannya ada acara team building, ibu-ibunya nemenin anak deh main. Gak disangka, di sana ada playground soft area yang lumayan banget buat anak-anak happy bermain. Kita perlu bayar untuk bisa main di sana 20 ribu rupiah/anak, tapi ya itu sudah dapat kaos kaki. Biaya segitu itu ya bisa main sepuasnya sampai kita check out lagi. Lumayan bangetlah jadinya para emak bisa duduk ngobrol sementara, anak-anak yang cuma ber 3 aja tapi udah happy banget lari-larian main perosotan dan segala mainan yang ada di area playground.
Sekitar jam 2 siang, akhirnya bisa check in ke kamar, sebelumnya ga bisa check in karena kamarnya masih dibersihkan dan rombongan sebelumnya belum pada checkout. Memang sepertinya tempat ini sering digunakan untuk acara outing kantor, saya perhatikan bahkan selain rombongan kami, ada juga rombongan grup lain yang pada pakai seragam, dan ketika kami akan pulang juga sudah ada lagi rombongan group lain. Untung resort yang cukup besar dan sering jadi tempat outing, staf di tempat ini terlihat kurang banyak. Tapi ya mungkin karena mereka ga selalu ramai jadi ga merasa butuh punya banyak staf.
Proses bersih-bersih kamar sepertinya terburu-buru, mereka lupa melengkapi perlengkapan kamar seperti keset kaki dan tissue di kamar mandi, untungnya waktu saya telepon resepsionis, gak lama kemudian mereka langsung antar keset kaki dan tissuenya. Masalahnya kalau ga ada lap kaki dari kamar mandi, lantai kamarnya jadi licin, hampir saja anak-anak terpeleset sebelum keset kakinya datang.
Setelah anak-anak udah capek bermain di playground (termasuk saya juga udah capek dan pengen rebahan), saya ajak anak-anak tidur siang dulu dengan iming-iming bangun tidur nanti berenang. Sukses juga anak-anak tidur lebih 1 jam hehehe. Waktu anak-anak bangun, gak lama kemudian Joe selesai acaranya, berhubung anginnya mulai dingin saya jadi males berenang, untungnya Joe baik hati mau nemenin anak-anak main air hehehe.
Jonathan semangat sekali mau berenang, dan mungkin karena dia sudah lebih besar, dia ga merasa airnya dingin, langsung semangat nyemplung. Kolamnya ada bagian khusus anak-anak, jadi cukup aman juga untuk Jonathan yang belum bisa berenang. Jonathan semangat sekali melatih mengambang di air, sepertinya sudah saatnya untuk mengirimkan Jonathan ke kelas berenang lagi.
Berbeda dengan Jonathan yang sangat bersemangat untuk berenang, Joshua juga semangat ganti baju renang tapi waktu merasakan dinginnya air, dia agak takut untuk langsung nyemplung ke kolam. Setelah sekitar 15 menit, akhirnya baru deh dia masuk ke kolam, setelah sebelumnya cuma duduk-duduk dan rendam kaki di pinggir kolam. Untungnya, Joe mau aja diajakin duduk-duduk dulu, main-main dulu dan akhirnya masuk nyemplung di kolam.
Selesai berenang dan mandi, waktunya makan malam. Udaranya makin dingin. Habis makan, para bapak ada acara lagi sambil ada yang karaokean. Karena dingin, para ibu dan anak memilih masuk kamar menghangatkan badan sambil ngobrol dan biarin anak-anak rebutan mainan hahaha.
Malamnya udara sampai 20 derajat di luar, tapi kalau semua pintu tertutup udara dalam kamar terasa panas kalau AC ga menyala. Jonathan dan Joshua yang tidur sore sebelum berenang gak langsung bisa tidur. Tapi ya untungnya akhirnya tidur juga setelah saya setel AC dan kasih timer 2 jam.
Pagi hari, bangun jam 7-an karena ada panggilan untuk sarapan. Awalnya kepikiran untuk ijinkan anak-anak berenang lagi, tapi udaranya masih dingin. Joshua berulang-ulang tunjuk ke kolam renang sambil bilang: I have so much fun at the beach, no I mean pool (ini setelah berkali-kali kami koreksi bukan beach tapi pool akhirnya dia ngoreksi diri sendiri). Kami memilih untuk langsung sarapan dan mandi. Sebelum check out, anak-anak sempat main lagi di playground dan kasih makan ikan. Ikannya gede-gede dan warna-warni, lucu memang melihat ikannya berenang mengikuti bagian mana ada makanan.
Jam 10-an, kami ikut pulang dengan rombongan naik bis. Sebelum pulang kami mampir ke Cimory Riverside untuk membeli oleh-oleh. Saya beberapa kali dengar nama Cimory, tapi baru kali ini ke sana, tempatnya sangat dekat dengan penginapan. Ternyata di Cimory Riverside selain bisa beli oleh-oleh dan makan minum di restorannya untuk membeli aneka produk olahan susu sapi, ada tempat bermainnya juga.
Area bermain anak di Cimory Riverside gratis, selain itu ada juga area untuk menyusuri jalanan hutan dan aquarium, di aquariumnya katanya bisa memberi makan dan juga memegang bintang laut. Tapi karena waktunya ga cukup, kami cuma bermain di area bermain gratisnya saja. Mungkin lain kali kalau pulang, bisa juga sesekali direncanakan main-main ke Cimory, apalagi toh dari Depok sebenarnya tempat itu gak jauh.
Di dekat Cimory sedang ada pekerjaan membuat jembatan, kemungkinan jembatan itu akses dari penginapan di seberang untuk bisa ke Cimory dengan mudah. Tadi itu jadinya pemandangan ke arah sungainya jadi kurang indah karena jembatannya belum selesai. Mungkin kalau udah selesai bakal jadi lebih indah karena jembatannya lucu berwarna merah.
Tadi karena ikut bis, kami ikut ke arah kota dan gak langsung ke Depok dari puncak. Sebenarnya jadi buang-buang waktu, tapi anak-anak tidur di bis dan mereka sepertinya menikmati perjalanan dengan bis. Jadilah kami anggap aja naik bisnya bagian dari jalan-jalan hahaha. Perjalanan pulang cukup lancar dan gak macet, mungkin karena sebagian orang sudah cuti dan liburan. Jalanan di Jakarta masih ramai dan padat tapi masih bisa jalan dan ga stuck total.
Jonathan dan Joshua menikmati acara jalan-jalan ke puncak, apalagi karena mereka puas bermain dan punya teman baru. Joe yang udah lama ga pernah ikutan acara outing kecapean haha, karena selain ikutan acara dia juga masih ditempelin anak-anak melulu. Tapi dia juga bilang cukup happy bisa sesekali jalan-jalan ke puncak dan ikutan outing begitu. Saya udah pasti dong paling happy, bisa liburan agak santai sedikit dengan pemandangan indah dan teman baru juga.