Sesekali nulis cerita masak-masak di sini. Sebenarnya dari dulu udah sering banget bikin aneka olahan muffin banana ataupun banana bread. Nah, lama-lama setiap masak udah ga pake resep lagi. Tapi juga sebenarnya udah jarang aja masak muffin, hehehe.
Nah hari ini, lagi agak rajin, lagi ga punya pisang, tapi ngat masih punya apel di kulkas. Anak-anak tidak mau disuruh makan apel fresh. Jadi keidean masukin apelnya ke muffin aja deh.
Resepnya sama dengan semua resep muffin yang sudah pernah dibuat, tapi kira-kira begini:
- Apel fuji ukuran sedang 4 biji di potong-potong kecil
- telur 2 butir
- virgin coconut oil (VCO) 1/4 cup
- fresh milk 1/2 cup
- brown sugar 2 tablespoon
- oatmeal 1 cup
- tepung muffin 1,5 cup
- raisins 1/4 cup
Cara membuatnya:
Telur dan VCO di aduk rata, lalu masukkan fresh milk, aduk lagi. Masukkan brown sugar dan oatmeal, aduk rata. Campurkan raisin dan potongan apel. Terakhir masukkan tepung muffin dan aduk rata supaya tidak ada tepung yang menggumpal.
Mengaduknya tidak perlu pakai mikser, kalau saya mengaduknya ya pakai garpu atau kalau ada pengaduk kue manual saja.
Selanjutnya ya masukkan ke loyang muffin yang sudah diberi alas kertas. Dan panggang di dalam oven 180 derajat celcius selama 20 menit (atau di tes dengan tusuk gigi apakah tengahnya sudah matang).
Kalau mau dijadikan apel bread seperti banana bread juga bisa, tinggal masukkan saja semua adonan ke sebuah loyang persegi panjang. Buat saya, adonan muffin bisa dijadikan adonan bread, tapi ya bukan seperti roti tawar nantinya, lebih seperti kue.
Hari ini saya memang memakai tepung muffin instan yang sudah mengandung pengembang dan gula di dalamnya. Kalau tidak punya tepung muffin, bisa digantikan dengan tepung serba guna dan tambahkan baking soda sekitar setengah sendok teh dan gulanya perlu ditambahkan juga sesuai selera.
Pada dasarnya, buahnya bisa digantikan dengan pisang yang dilumat, atau dicampurkan juga bisa. Lalu kalau di rumah punya choco chips, bisa juga ditambahkan. Kalau menggunakan pisang, biasanya buahnya sudah cukup manis, jadi gulanya tidak perlu ditambahkan terlalu banyak. Kalau ditambahkan choco chips, malahan tidak usah ditambahkan gula, karena biasanya choco chips itu sudah manis.
Maaf kalau instruksinya kurang jelas, karena memang begitulah ketika masak saya suka ganti-ganti bahan seadanya dengan apa yang ada di rumah. Daripada ga jadi masak, ya manfaatkan saja apa yang ada, hehehe.
Hasilnya, dengan aroma virgin coconut oil yang harum menggoda, begitu terdengar bunyi ting dari oven, anak-anak langsung minta makan muffin.
Di rumah kami, makan muffin itu seperti makan sereal. Jadi muffinnya direndam dengan fresh milk yang dingin. Fresh milk yang dingin membuat muffin yang panas langsung jadi bisa disantap. Makannya ga cukup 1, minimal makan 2, hehehe.
Anak-anak senang karena makan kue, saya senang karena mereka makan oatmeal dan apel, hahaha. Memang katanya lebih baik buah itu di makan fresh. Tapi ya, kalau anaknya tidak mau makan buah apel fresh, ya dimasukkan ke muffin juga jadi. Dan saya pastikan tadi isi apelnya lebih banyak daripada tepungnya.
Kalau ada yang punya tips supaya anak makan buah dengan mudah, boleh berbagi tips dong dengan saya.
Makasih ya idenya….
sama-sama mbak… ini contoh tulisan lagi ga ada ide, jadi kemaren lagi masak asal-asalpun dijadikan tulisan aja hahaha. Ayo mbak tuliskan resep, tips dan trik andalannya, tapi yang gampang ditiru mbak. Kali-kali klo aku lagi agak rajin bisa ngikutin resepnya.