Saya mengenal blog dari sejak tahun 2002. Blog ini bukan blog pertama saya. Sebelum menulis bareng Joe, kami masing-masing punya blog sendiri. Setelah punya blog bersama ini, kami juga masih punya halaman sendiri-sendiri. Kami juga pernah menulis untuk blog anak-anak kami. Sekarang ini, saya dan Joe menulis hanya di blog bersama ini.
Awal ngeblog, saya mencoba menggunakan blogger.com dan memanfaatkan fasilitas gratisan dengan alamat blogspot.com. Kalau Joe sudah mencoba engine Movable Type sebelum akhirnya mengajak saya pindahan ke platform WordPress. Sejauh ini, dari antarmuka editornya, yang paling nyaman buat saya itu memang menggunakan WordPress.
Waktu Friendster dan Mulitply memberikan kesempatan menulis seperti blog, saya juga pernah mempunyai blog di sana, akhirnya semua tulisan yang ada di sana hilang karena Friendster dan Multiply tutup tanpa jejak. Saya juga sempat lama mengabaikan blog yang sama miliki karena keenakan menulis status di Facebook. Beberapa kali berusaha konsisten menulis di blog lagi, tapi berkali-kali juga gagal.
Menulis Setiap Hari
Tahun 2018 yang lalu, saya kembali ngeblog dengan mengikuti komunitas ODOP99Days Challenge. Walau ODOP itu singkatan dari One Day One Post, tapi karena syaratnya hanya menulis 1 kali seminggu, saya masih bisa mengikutinya.
Saya tidak pernah terpikir akan mampu menulis setiap hari. Pertanyaan/pembelaan diri saya yang membuat saya berpikir begitu misalya: “Mau nulis apa tiap hari?”, “Mana sempat nulis tiap hari.” atau “Ah, nanti pembaca bosan kalau saya menulis setiap hari.”
Tapi, ternyata saya salah. Ternyata, setelah membiasakan diri menulis dan menulis, saya bisa mencari-cari hal apa yang bisa dituliskan di blog. Di tahun 2020 ini, sejak Januari sampai 29 September, saya menulis hampir setiap hari (paling banyak 5 hari saya tidak menulis tahun ini).
Saya juga mengubah pola pikir saya dari tidak mau membuat pembaca bosan menjadi: saya akan menulis setiap hari, ada ataupun tidak ada yang membaca, karena saya menulis untuk diri saya sendiri.
Walaupun saya menulis untuk diri saya sendiri, karena tulisan ini untuk diterbitkan di blog, saya tetap harus membatasi diri saya untuk tidak menuliskan hal-hal yang terlalu pribadi ataupun hal-hal yang bukan untuk diketahui orang yang tidak saya kenal. Saya melatih diri untuk tetap menuliskan hal yang bisa saya pertanggung jawabkan dan memberi pesan positif dan manfaat untuk yang membacanya.
Sebenarnya lebih mudah kalau menuliskannya tidak untuk dibaca oleh banyak orang. Tapi, apa bedanya dengan diary? Buat apa dituliskan kalau tidak untuk dibaca? Diary jaman saya remaja saja rasanya pasti dibaca oleh mama saya karena saya tinggalkan ketika pergi merantau.
Ada hari-hari di mana saya hampir menyerah dan malas menulis, tapi saya memaksakan diri saya untuk menulis supaya tidak menyesal karena membiarkan kemalasan menang. Menulis setiap hari sudah menjadi sebuah terapi buat saya sebagai bukti kemenangan melawan kemalasan diri sendiri.
Blog Lama atau Bikin Baru?
Setelah mengisi berbagai topik di blog ini, saya mulai ingat dengan beberapa blog lama saya yang tidak terurus tapi pengunjungnya masih ada saja. Mulai terpikir lagi untuk menghidupkan kembali blog-blog tersebut. Blog lama saya ada 2, blog risna.info isinya dulu gabungan antara rajutan, jahitan, belajar bahasa Thai dan tempat saya berlatih menulis dalam bahasa Inggris. Satu lagi blog kumpulan resep untuk yang malas masak seperti saya yang saya beri nama masakan pemalas.
Sekarang ini saya sudah lama tidak merajut. Beberapa waktu lalu mulai menjahit lagi, tapi kembali terabaikan lagi. Untuk topik belajar bahasa Thai juga sudah pernah menuliskannya di sini tapi tak kunjung diselesaikan. Ada banyak banget sebenarnya hal yang bisa dituliskan, tapi untuk menuliskan topik bahasa Thai, sekarang lagi berhenti karena kemampuan baca tulis saya juga belum maju lagi.
Blog masakan juga sudah tidak ada yang baru, karena variasi masakan saya juga tidak bertambah lagi dan seringnya ya mengulang-ulang saja atau beli yang sudah ada. Memang tidak hobi masak sih, hehehe.
Salah satu topik yang terpikir untuk ditulis terpisah dari blog ini sebenarnya topik seputar film dan drama yang ditonton, baik itu drama Korea ataupun asian drama lainnya selain serial TV Amerika. Sekilas, rasanya lebih mudah kalau menulisnya di blog baru, mulai dari kosong, tapi kok sayang ya udah punya 2 blog yang tidak aktif diisi.
Pilihan sekarang, tentu saja meneruskan menulis semuanya di blog ini. Setidaknya sampai jelas niatnya mau merapihkan blog lama atau membuat yang baru lagi.