Hari ini pikiran lagi kurang fokus, terus tiba-tiba terpikir dengan satu pertanyaan yang mungkin jawabannya jelas, tapi iseng mencari di Google, kok jawabannya jadi tidak jelas. Nah, marilah kita tuliskan saja siapa tau jadi jelas diakhir tulisan ini.
Tadi sore, jalan keluar dengan si kecil dan mengingatkan berkali-kali untuk jalan di pinggir dan disebelah kiri. Dia yang pinginnya lari-lari dan malah ke tengah jalan mumpung tidak ada mobil malah jadi bertanya, kenapa harus dikiri? Kenapa harus dipinggir. Lalu saya bilang, ya aturannya begitu.
Lalu malam ini, saya tiba-tiba terpikir dengan pertanyaan tentang mengapa ada aturan? Kenapa kita butuh aturan? Benarkan kita butuh diatur? Atau bisakah kita hidup tanpa aturan?
Menurut KBBI aturan itu dari kata dasar atur dan beratur yang artinya disusun baik-baik, supaya rapi dan tertib.
Tapi pertanyaan berikutnya kenapa harus rapi dan tertib? Penting ya?
Lalu, iseng saya tanya suami, kira-kira aturan itu ada untuk apa? Dia kasih jawaban begini, lengkap dengan link ke tulisan panjang lebar tentang masalah etika dan kesopanan.
Saya tidak akan bagikan linknya di sini, karena sebenarnya walau sudah tau jawabannya kita perlu aturan supaya ada keteraturan, tapi ya ternyata sulit menuliskannya dalam bentuk poin yang menjelaskan dengan singkat.
Menyelaraskan Keberagaman
Akhirnya, saya merenungkan lagi, menghubungkan kata dari KBBI dan poster Kingsman dan mengambil kesimpulan sendiri. Kita butuh aturan karena kita hidup tidak sendirian. Setiap manusia itu punya cara pikir yang berbeda, maka kita butuh aturan untuk hidup berdampingan dengan harmonis (udah diplomatis belum bahasanya nih?).
Ya intinya sih, supaya ada kesepakatan dari keberagaman cara pikir, maka dibuatlah aturan. Seperti halnya di Thailand ini berjalan itu di sebelah kiri, itu merupakan kesepakatan. Kalau di belahan bumi lain, berjalan itu malah di sebelah kanan.
Dengan adanya aturan yang disepakati, tentunya semuanya akan lebih teratur dan tidak kacau balau karena semua orang berjalan semaunya.
Memudahkan Hidup
Harmonis, teratur, indah, tertib, itu semua hal yang sebenarnya juga bagian yang memudahkan hidup. Misalnya kita punya buku yang menumpuk tanpa aturan, dibandingkan dengan buku yang disusun dengan aturan tertentu. Ketika kita butuh mencari satu buku dengan judul tertentu, tentunya lebih mudah menemukan buku di tempat yang disusun dengan aturan tertentu.
Jadi selain masalah hidup berdampingan dengan harmonis, aturan itu ada untuk mempermudah hidup. Salah satu aturan penting di rumah saya (yang walaupun tidak selalu dituruti anak-anak) adalah: kembalikan barang pada tempatnya. Jadi setiap kali anak saya bertanya: mama, ini di mana ya? Saya akan mengingatkan kembali aturan: kembalikan pada tempatnya, maka kau tidak akan kehilangan waktu untuk mencari.
Bisakah kita hidup tanpa aturan?
Menurut saya, selama ada lebih dari 2 orang, pasti diperlukan aturan yang disepakati bersama. Bahkan dalam berkomunikasi sekalipun, kita bisa mengerti satu sama lain karena kita sama-sama menggunakan bahasa yang sama. Bahasa itu sendiri bentuk dari aturan dan memiliki aturan.
Coba kalau saya berbicara dengan tulisan cacing untuk pembaca yang tidak bisa membaca tulisan cacing, tentunya tidak ada yang mengerti dan tidak ada komunikasi. Maka ditetapkanlah kita perlu bahasa yang sama-sama dimengerti untuk bisa berkomunikasi.
Jadi, kita butuh peraturan, peraturan yang mempermudah hidup bersama-sama dengan orang lain. Kalau peraturannya menyusahkan gimana? Ya, mungkin perlu ditinjau ulang dan didefinisikan ulang bersama-sama.
Semoga tulisan random hari ini bisa menjawab pertanyaan kenapa kita perlu aturan dan kenapa peraturan itu perlu dilakukan dan bukan untuk dilanggar.