Manusia Berencana, Tuhan Menentukan

manusia berencana, Tuhan menentukan

Tulisan ini salah satu cara saya menjaga mental menghadapi pandemi Covid-19. Sedikit curcol dan mengingatkan diri sendiri, dan tetap berharap dan percaya kalau pandemi akan berlalu.

Mari tetap berdoa untuk seluruh teman dan anggota keluarga, semoga yang sakit dipulihkan, dan yang berduka dihiburkan.

Berserah kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dan bersyukur untuk setiap hari baru yang diberikan kepada kita. Jaga kesehatan hati dan pikiran selain kesehatan jasmani.

Rencana sebelum pandemi

Sejak tahun 2017 kami punya rencana liburan ke Bali bareng keluarga. Rencananya bakal ambil cuti panjang di tahun 2018 biar bisa mampir beberapa kota

Menjelang akhir tahun 2018, saya sudah survei sana sini untuk membeli tiket perjalanan. Mulai dari rencana langsung ke Bali atau ke Jakarta dulu lalu ke Bali bareng-bareng.

Keputusan akhir waktu itu beli tiketnya kalau sudah di Jakarta saja. Jadi kami hanya membeli tiket Chiang Mai – Jakarta.

Beberapa minggu sebelum kami pulang, emak mertua sakit. Dalam hati bersyukur belum beli tiket ke Bali, karena udah pasti ga mungkin ke Bali.

Rencana semula liburan ke beberapa kota. Kenyataannya 3 minggu kami hanya di rumah saja.

Rencana semula mau ke Bali, Solo, Bandung dan Medan dalam waktu 3 minggu. Kenyataannya kami hanya di Depok saja selama 3 minggu.

Untungnya mama saya masih cukup kuat untuk terbang ke Jakarta sendiri. Jadi, kami tetap bisa bertemu walau saya tidak bisa ke Medan.

Bonus, mama saya bersedia ikutan ke Chiang Mai bareng kami di awal Januari 2019. Mama saya bahkan tinggal hampr 30 hari di Chiang Mai. Padahal ini tidak direncanakan.

Sepanjang 2019, kami sengaja tidak pulang ke Indonesia, rencana mau pulang lagi ketika libur Songkran 2020. Rencananya pengen mewujudkan jalan-jalan ke berbagai kota di Indonesia.

Pandemi 2020

Tahun 2020, kami juga terpikir untuk mencoba mendaftarkan Jona kembali ke sekolah. Tapi ketika semua sekolah akhirnya sistem online dan belajar dari rumah, kami memutuskan untuk meneruskan homeschooling saja.

Tahun 2021, beberapa waktu lalu, keadaan di Thailand seperti nya sudah membaik. Thailand bahkan sudah membuat rencana membuka negerinya dengan sistem sandbox. Kamipun terpikir lagi mungkin bisa dicoba mencari sekolah lagi.

Siapa yang mengira, ada varian baru dari virus Covid 19 yang membuat lonjakan kasus lagi di mana-mana termasuk Thailand.

Pandemi belum berakhir

Kapankah pandemi berakhir? Itu pertanyaan dari semua orang. Mau berdamai atau tidak, pandemi ya tetap ada. Bosan di rumah dan ingin berkegiatan normal seperti dulu kala, ya dilema setiap orang.

Buat sebagian besar orang, pandemi membawa perubahan besar dalam hidup. Tapi ada juga yang mencari akal dan tetap bisa travel dan menjalani karantina jika dibutuhkan supaya bisa travel.

Vaksin sudah banyak dilakukan, tapi varian baru pun terus bermunculan. Tenaga kesehatan dan perekonomian di banyak tempat bertumbangan. Kita manusia tetap berusaha, jangan patah semangat dan kalah dengan virus.

Banyak rencana manusia, tapi memang Tuhan yang menentukan

Ada hal yang bisa kita paksakan untuk tetap terlaksana, ada juga yang memang tidak bisa ditawar lagi.

Manusia berencana dan memilih. Tapi kehendak Tuhan yang terjadi.

Dengan berbagai berita tentang teman dan saudara yang terpapar ataupun berduka saat ini, saya hanya bisa mengirim doa dan harapan.

Semoga yang sakit disembuhkan, yang berduka mendapatkan penghiburan dan kekuatan dari Tuhan.

Pasrah dan berserah. Berdoa dan berharap. Tetap bersyukur walau terkadang sulit dengan situasi yang kita hadapi. Berharap dan tetap berharap pada Tuhan saja.

Yohanes 15:7, mintalah makan kamu akan menerimanya
Mintalah…, dan kamu akan menerimanya

Kita berdoa dan meminta, Tuhan berjanji kalau kita akan menerima jawabannya. Jadi, jangan pernah berhenti berdoa dan berharap…

Karena Tuhan yang maha kuasa dan menentukan apakah rencana kita akan terlaksana atau tidak.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

2 thoughts on “Manusia Berencana, Tuhan Menentukan”

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.