Ruang Rindu

Apa itu rindu?

Entah kenapa setiap kali mendengar kata ini, perasaan jadi terbawa sendu. Padahal, sekian lama jadi anak rantau, sudah terbiasa mengelola rasa rindu dan nggak terbawa perasaan jadi kelabu.

Aku masih ingat masa itu, bertahun-tahun yang lalu. Kali pertama tinggal jauh dari orang tua dan keluarga. Lulus SMA dan harus berpisah ribuan kilometer jauhnya dari rumah. Tinggal sendiri jadi anak kos di kota Bandung.

Tema Tantangan Menulis Tentang Ruang Rindu
Lanjutkan membaca “Ruang Rindu”

Hari Rabu, 5 Agustus 2009

Saya masih ingat 12 tahun lalu. Hari itu, hari baru berganti ke hari Rabu. Sekitar 10 menit setelah pergantian hari, saya kehilangan bapak saya, setelah beberapa waktu di rawat di rumah sakit.

Setelah beberapa hari mengalami roller coaster emosi, antara merelakan bapak pergi dan tidak, akhirnya saya menyerahkan yang terbaik pada Tuhan.

Tahun lalu, saya sudah menuliskan juga tentang hal ini. Sebenarnya tahun ini tidak ingin menuliskannya lagi karena tidak ingin merasakan kesedihan yang sama lagi, tapi… akhirnya saya memutuskan tetap menulisnya untuk mengingat bapak saya.

Lanjutkan membaca “Hari Rabu, 5 Agustus 2009”

Pentingnya Kelas Pranikah

Tulisan hari ini merangkum obrolan di beberapa grup yang saya ikuti (dan isinya ibu dan istri) setelah saya membagikan tulisan tentang film Indonesia Ali dan Ratu-ratu Queens.

Sebelum saya menontonnya, ada banyak pujian tentang film ini. Ada beberapa hal yang disebutkan kalau wanita itu boleh punya mimpi dan perlu mengejar cita-citanya.

Ali dan ratu-ratu queens
Kalau mau jadi penyanyi kenapa ga jadi penyanyi di Indonesia aja sih?

Tapi, buat saya, ibunya Ali ini tetap tidak bertanggung jawab sebagai ibu atas nama cita-cita. Apalagi cita-citanya cuma mau jadi penyanyi, kalau ga sukses di Indonesia, kok ya mimpi terkenal di Amerika? Ada Smule dan Youtube tuh kalau mau jadi penyanyi masa kini.

Lanjutkan membaca “Pentingnya Kelas Pranikah”

Manusia Berencana, Tuhan Menentukan

Tulisan ini salah satu cara saya menjaga mental menghadapi pandemi Covid-19. Sedikit curcol dan mengingatkan diri sendiri, dan tetap berharap dan percaya kalau pandemi akan berlalu.

Mari tetap berdoa untuk seluruh teman dan anggota keluarga, semoga yang sakit dipulihkan, dan yang berduka dihiburkan.

Berserah kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dan bersyukur untuk setiap hari baru yang diberikan kepada kita. Jaga kesehatan hati dan pikiran selain kesehatan jasmani.

Lanjutkan membaca “Manusia Berencana, Tuhan Menentukan”