Cerita hari ni melanjutkan cerita bulan lalu. Setelah pada bulan Juli kami mendapatkan vasin Sinopharm dosis pertama, kemarin tanggal 8 Agustus 2021, kami mendapatkan vaksin Sinoprham dosis ke-2.
Setelah divaksin 2 dosis, kami mendapatkan sertifikat vaksin dan berharap bisa membantu membentuk herd immunity.
Walaupun ada saja yang bilang vaksin tidak efektif, kurang efektif, tetap begini dan begitu. Namanya prokes tentu saja akan tetap dilanjutkan.
Memilih untuk divaksin merupakan salah satu kontribusi untuk membebaskan dunia dari pandemi Covid-19.
Proses vaksin ke-2
Berdasarkan pengalaman vaksin sebelumnya, kami berangkat lebih pagi. Dari rumah, kami berangkat jam 8.30. Jarak tempat vaksin dari rumah cukup dekat, sekitar 5 menit naik mobil.
Sesuai harapan, kami mendapat nomor antrian yang masih nomor kecil. Orang yang datang juga masih sedikit.
Prosesnya semua masih sama seperti dosis pertama. Sepertinya yang datang ke vaksin kemarin semuanya untuk dosis ke-2. Jadi tidak ada banyak pengingat ini dan itu lagi.
Ketika datang, setelah mendaftar, kami diperiksa tekanan darah, suhu tubuh dan saturasi oksigen. Selain itu juga ditanyakan apakah ada alergi tertentu dan apakah ada efek dari vaksinasi dosis pertama.
Ditanyakan juga apakah antara dosis pertama sampai ke-2 kemarin, kami ada mendapatkan suntikan lainnya, dan apakah kami mengkonsumsi alkohol dan atau tembakau.
Karena semua jawaban tidak, ya kami lanjutkan ke ruang yang sama dengan ruang penyuntikan pertama.
Bedanya dengan penyuntikan dosis pertama adalah, dosis ke-2 ini susternya lebih ahli dan tidak terasa sakit sama sekali. Mungkin juga karena masih pagi, atau memang sudah semakin jago aja menyuntik sekian banyak orang selama masa vaksinasi ini.
Selesai disuntik, kami menunggu 30 menit. Lalu kami diperiksa lagi tensi, saturasi oksigen dan suhu tubuh. Kami diberikan surat keterangan kalau kami sudah mendapatkan 2 dosis Sinopharm dan diperbolehkan pulang.
Karena masih punya stok susu beruang yang iklannya naga, kami tidak mampir ke minimarket untuk beli susu beruang, hehehe… Padahal sih, nggak diminum juga tuh susu beruangnya.
Efek Vaksin dosis ke -2
Efek vaksin sama seperti yang lalu, tidak ada efek berarti kecuali merasa seperti kurang fit saja. Tidak ada demam atau apapun.
Siangnya, saya merasa ngantuk luar biasa, tapi tidak berhasil tidur. Tapi ini sepertinya karena udara di kamar kami sangat panas, dan AC tidak berhasil mengalahkan udara panas dari luar.
Karena tidak berhasil tidur siang, kepala agak puyeng, dan akhirnya kami minum kopi. Mungkin juga kepala puyengnya karena efek tidak minum kopi di pagi hari. Biasanya soalnya minum kopi tiap pagi, hehehe.
Setiap orang efek nya beda. Terus terang, saya merasa gugup ketika akan vaksin pertama. Tapi, ketika akan vaksin ke-2, walaupun beberapa teman bercerita kalau suntikannya lebih terasa sakit dan sebagainya, saya tidak merasa khawatir dan lebih yakin.
Kami bersyukur sih kalau suntikan ke-2 maupun efeknya malah lebih ringan daripada suntikan pertama. Walaupun, ada juga yang bilang kalau vaksinnya tidak ada efeknya sama sekali, tandanya vaksinnya tidak bekerja.
Menurut saya sih, setiap orang akan punya reaksi yang berbeda terhadap si vaksin ini. Saya juga percaya kalau vaksin ini akan membantu mencapai herd immunity (dengan harapan semua orang juga bersedia divaksin).
What’s Next?
Sudah vaksin bukan berarti langsung bebas prokes ya. Tetap saja kami memilih tidak keluar kalau tidak dibutuhkan. Apalagi, anak-anak kan belum ada vaksin nya di sini.
Selain itu, ya semoga saja menjadi mempermudah kalaupun dibutuhkan untuk perjalanan ke Indnonesia. Tapi sepertinya sih tahun 2021 ini masih belum bisa merencanakan pulang ke Indonesia.
Oh ya, di rumah sakit sini, kami tidak punya tempat untuk foto tanda sudah vaksin seperti halnya di banyak tempat. Jadi, nantilah kalau rajin bikin bingkai menggunakan Canva tanda sudah divaksin, hehehe.
Jadi, apakah kamu sudah divaksin? Ayo, jangan takut divaksin. Divaksin itu untuk membantu melawan musuh bersama yang kecil dan tak terlihat mata.
Wah sampai ditensi segala ya.. Di sini maju aja pantang mundur gak diapa2in
hahaha kayaknya mereka ga mau ambil resiko kalau ada yang efek samping. kabarnya kalau tensi tinggi suka disuruh nunda vaksinnya