Coffee shop yang satu ini unik, sesuai namanya, untuk mencapai tempatnya kita harus berjalan dulu alias take a walk. Rute jalan yang dilalui juga bukan biasa-biasa saja. Tetapi setelah melalui perjalanan, tempat yang ditemui juga cukup membuat anak-anak senang melihatnya.
Tempat ini kami kunjungi sebelum pulang ke Chiang Mai dari staycation tahun baru awal tahun 2023 ini. Haha, sudah tanggal segini masih cerita tahun baru. Eh, masih tahun baru nggak sih? Januari belum habis kan? Hehehe..
Tempatnya masih di Doi Saket tentunya, tetapi arahnya sebenarnya berlawanan dengan Chiang Mai dan lebih ke utara lagi, tetapi ya tidak terlalu jauh dari kota Chiang Mai.
Literally Take a Walk dulu
Dari tempat parkir, kita akan diberi petunjuk untuk memulai berjalan. Awalnya sih ditunjukkan 100 m, tetapi tentu saja jalannya lebih dari 100 m.
Awalnya sih jalan setapak biasa beberapa ratus meter. Lalu akan ada petunjuk selanjutnya yang ternyata ada sejenis jembatan darurat kecil. Saya tidak kebayang kalau misalnya datang ke sana membawa anak kecil di stroller, pasti ribet ngurusin stroller deh.
Jalanan setapaknya tidak hanya lurus, tetapi juga menurun dan dipinggirnya ada seperti parit yang ada bagian di mana air gunung keluar dengan cukup deras.
Setelah jalanan menurun, berikutnya sampai di jembatan goyang yang lebih besar dan lebih panjang daripada jembatan di Pan’s Farm. Tetapi di sini jembatannya lebih kokoh sih. Jembatan ini dibatasi hanya boleh dilalui tidak lebih dari 5 orang pada satu waktu.
Setelah melalui jembatan, akhirnya sampai juga di tujuan yang sebenarnya. Dari ujung jembatan terlihat area luas yang begitu hijau dan menyejukkan.
Coffee shop dan Playground
Melihat playground begini rasanya ingin ikut main ya. Kami ke sana di pagi hari untuk sarapan merangkap makan siang. Sebelum bermain, kami mengajak anak-anak makan dulu.
Saat berjalan menuju tempat makan, kami melewati rumah mungil yang lucu begini. Di dalamnya ada kursi buat duduk-duduk. Mungkin buat anak-anak kalau mau minum susu sambil bermain.
Coffee shop nya di lantai 2. Menu makanannya makanan lokal sederhana. Kopi nya juga biasa saja sebenarnya, harganya juga cukup murah untuk tempat yang pasti dibangunnya lumayan keluar biaya banyak. Sepertinya konsepnya memang bukan bisnis murni.
Tempat itu tidak terlalu ramai ketika kami datang, tetapi kemungkinan sih tempat duduknya tidak akan penuh, karena selalu ada tempat duduk lain untuk area yang luas ini. Kemungkinan orang datang ke sana sekedar membawa anak bermain, tapi ya sekalian minum kopi.
Bisa juga kalau orang yang ingin santai-santai, datang ke sana untuk sekedar melihat pemandangan alam sambil mendengar suara air sungai yang mengalir. Udaranya juga cukup sejuk, apalagi karena bulan Januari kan masih musim dingin. Kemungkinan sih di musim panas sekalipun, tempat ini tidak terlalu panas karena ada banyak pohon yang teduh.
Selesai makan, ngopi dan anak-anak selesai bermain, saya baru menyadari kalau tempat ini ada farm nya juga. Berbeda dengan Pan’s Farm yang dari jauh saya bisa lihat ada banyak sapi, di sini hewannya hanya sedikit. Tetapi ada kuda besar. Entah apakah ada kegiatan berkuda juga di tempat ini. Selain kuda, ada beberapa hewan lain, tetapi jumlahnya tidak banyak. Ada ayam juga! Tempatnya luas sekali. Kalau dari petunjuknya ada organic farm nya selain kuda, bebek dan ayam.
Sebelum pulang, saya melihat sepertinya ada jalan lain ke tempat ini yang tidak harus melewati jembatan goyang, tetapi kami tidak tahu persisnya. Ya, kalau misalkan semua harus lewat jalan yang kami ambil, pasti sulit membangun tempat tersebut melewati jalanan kecil dan jembatan goyang.
Kalau melihat foto di peta Google, sungainya ada bagian yang cukup dangkal dan bisa bermain-main air di sungai kecilnya. Airnya terlihat jernih dan sepertinya ya air sungainya itu asalnya dari air gunung. Kapan-kapan kalau ke sana lagi, mungkin perlu dicoba sendiri apakah airnya dingin atau dingin banget, hehehe.
Rasanya semua tempat yang kami kunjungi selama 3 hari 2 malam di awal tahun baru sudah semua saya tuliskan. Semoga saja tempat-tempat tersebut bertahan lama dan pembaca blog ini mendapat kesempatan mengunjungi kalau sedang ke Chiang Mai.
Sepi ya tempatnya Na? Padahal asyik banget sepertinya. Kalau ada tempat kaya begini di Indonesia, pasti sudah penuh sama orang-orang.