Sebenarnya sudah agak lama saya merasa kesal dengan bunyi komputer saya yang kipasnya berputar sangat cepat, tapi akhir-akhir ini jadi semakin terasa. Dulu di apartemen, komputer ada di ruang tamu dan ruangan relatif dingin, karena AC sering dinyalakan di ruang tamu sehingga kipas tidak berputar terlalu kencang. Sekarang komputer ada di ruang kerja, dan AC tidak dinyalakan sampai saya masuk untuk bekerja, dan sementara ruangan baru mulai mendingin (butuh waktu agak lama di musim panas ini), bunyi kipas prosessor bisa sangat kencang. Setelah mempelajari mengenai pendinginan prosessor, saya memutuskan melakukan dua hal: membeli water cooler untuk prosessor (yang closed loop
) dan membeli casing yang lebih besar (full tower). Casing yang saya pilih adalah Chaser MK I, pertimbangannya: reviewnya sangat bagus, memiliki 3 kipas yang besar, sudah ada port USB 3, dan bahkan saya bisa meletakkan harddisk langsung di atasnya (eSATA). Inilah casing termahal yang pernah saya beli sejak saya punya komputer (4850 baht, sekitar 159 USD, hampir 1.6 juta rupiah).
Dan untuk pendinginnya, saya memilih Cooler Master Sheldon 240m. Mencari cooler di Chiang Mai ini tidak mudah, bahkan banyak toko tidak tahu mengenai closed-loop water cooler ini. Akhirnya saya memesan online. Ini juga cooler termahal yang pernah saya beli (4290 baht). Sebenarnya ada banyak cooler lain yang berbasis udara (bukan liquid) yang harganya lebih murah dengan kemampuan pendinginan yang lebih baik dan suara yang juga cukup senyap, tapi semua benda itu sangat besar. Pendingin dengan closed loop liquid sangat ringkas, jadi saya tidak perlu memikirkan ukuran komponen lain. Pendingin ini juga kompatibel dengan semua soket prosessor yang ada saat ini (termasuk juga jika saya ingin mengupgrade ke Intel haswell terbaru, pendinginnya mendukung socket 1150).
Setelah memakai Windows 7 dan 8 di rumah cukup lama, saya ingin kembali memakai Linux (di kantor saya tetap memakai Mac dan Linux). Windows memang sangat praktis untuk berbagai hal, tapi untuk beberapa hal lain, Linux masih lebih nyaman. Jadi saya berencana untuk dual boot. Karena sudah sangat terbiasa dengan SSD, saya membeli SSD 60 GB untuk diinstall Linux. Sekarang SSD 60 GB merk Kingston bisa didapat dengan harga 1950 baht (sekitar 630 ribu).
Selain ngoprek komputer, minggu lalu saya bersama Risna dan Jonathan membuat mainan berbasis RFID:
Konstruksinya bisa dilihat di blog saya tinyhack.
Sementara di bagian software, saya membuat Youtube downloader for BB10 beberapa minggu yang lalu. App ini tidak saya masukkan ke appworld karena sebenarnya melanggar Term Of Service YouTube: Tampilannya biasa saja, seperti mengakses Youtube Versi mobile, tapi ada tombol download di kanan bawah:
Dan dari situ nanti kita bisa mendownload video yang kita tonton. Jonathan sangat suka mengulang-ngulang beberapa video lagu yang sama, dengan mendownload lagunya, saya bisa menghemat bandwidth jika sedang di luar rumah.
Kadang-kadang app yang saya buat cuma sekedar untuk saya, misalnya aplikasi ifstat ini. Di BB10, saya bisa ke command line untuk mengeksekusi perintah-perintah yang memperlihatkan status jaringan, tapi repot jika harus mengetik itu semua. Jadi saya membuat aplikasi ini:
Aplikasi ini bisa dibuat dengan cepat karena Qt sudah menyediakan kelas untuk menjalankan proses eksternal, mengambil hasilnya, membuat beberapa hal jadi bold (dengan Regex) dan Cascades (User Interface di BB10) sudah menyediakan WebView.
Kalau diperhatikan, saya memakai ipsec0, itu merupakan interface VPN. Saya mensetup VPN di server saya, yang terhubung dengan proxy yang diberi adblocker, semua itu tujuannya selain untuk security juga untuk mengurangi pemakaian data di luar rumah.