Hari yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Sejak beberapa minggu lalu sudah berencana buat ke acara Big Bad Wolf Book Sale yang pertama kali diadakan di Chiang Mai. Selama ini cuma dengar ceritanya saja. Sebenarnya, buku di rumah sudah banyak, masih banyak juga yang belum selesai dibaca, tapi rasanya sulit menolak kesempatan melihat lautan buku.
Jadwal BBW itu seharusnya dimulai tanggal 30 November – 9 Desember 2018, tapi untuk hari ini mereka membuka untuk presales buat sebagian yang mendapatkan VIP Pass. Tapi kalau dilihat lagi, mereka tidak terlalu mengecek apakah yang datang punya VIP Pass atau tidak. Bagusnya datang hari ini masih belum terlalu ramai dan bisa lebih leluasa untuk browsing buku.
Tempat berlangsungnya BBW ini merupakan gedung pameran yang memang dikhusukan untuk acara eksibisi. Tempat parkirnya juga sangat luas. Area pameran cukup nyaman full AC dan fasilitas Toiletnya juga cukup oke. Sambil milih buku, pengunjung dihibur dengan lagu-lagu yang cukup enak didengar. Sempat surprise juga ada lagu berbahasa Indonesia di antara lagu-lagu berbahasa Inggris di dalam playlist mereka.
Waktu kami sampai di lokasi, Joshua masih ketiduran di mobil, jadi kami bawa dia pakai stroller. Untungnya dia mau duduk di stroller sejam pertama dan juga pas pulang, jadi ga repot bawa buku dan gendong Joshua. Jalan dari parkiran sampai ke tempat pameran lumayan jauh juga. Bawa buku terasa agak ringan dikit karena sebagian bisa digantung di stroller.
Kami datang ke BBW niatnya untuk lihat-lihat saja dan berjanji pada diri sendiri untuk gak membeli terlalu banyak. Tahun ini kami sudah beberapa kali beli buku cukup banyak. Tapi janji tinggal janji, menemukan buku yang membuat anak-anak gak sabar membukanya dan pingin membacanya membuat kami jadi lupa dengan janji ga beli buku banyak. Dan benar saja, sampai rumah mereka dengan semangat 45 langsung membuka buku yang dibeli. Senang melihatnya, karena artinya bukunya memang bakal terpakai.
Buku paling banyak itu buat Jonathan. Nemu chapter books yang isinya menjelaskan mengenai Matematika (Murderous Math Series) dan Geografi (Horrible Geography Series). Nanti kalau udah dibaca semua bakal direview lagi. Jonathan membeli beberapa buku referensi dari TIME for Kids dan National Geography for kids. Selain itu dia juga memilih membeli 1 buku cerita mengenai pokemon master dan 1 buku Minecraft. Papanya memilihkan buku belajar coding juga buat Jonathan, semoga dia kembali semangat lagi mencoba-coba coding menggunakan scratch ataupun python.
Buku buat Joshua kebanyakan buku wipe clean dan activity book dengan tema Paw Patrol. Walaupun di rumah sudah banyak sekali buku wipe and clean untuk menuliskan angka dan walaupun Joshua sudah bisa menuliskan angka dengan baik, tapi dia tetap senang berlatih untuk menuliskan angka dan mengikuti garis titik-titik yang disediakan untuk menggambarkan objek yang dihitung. Karena selama ini semua buku yang dibelikan untuk Joshua pasti dia pake berulang-ulang, kami pikir bolehlah menambah 2 buku wipe and clean. Niatnya sih sekalian nantinya untuk activity waktu dibawa traveling ke Indonesia. Selain buku-buku activity, kami juga membelikan beberapa buku serial Maisy untuk dibacakan.
Joe beli buku buat belajar Drawing, buku super tebal yang buat saya sih udah nyerah duluan deh bacanya haha. Joe juga ga sengaja beli buku komik Starwars. Kalau saya beli 2 buku parenting dan sisanya nanti ikutan baca chapter book yang dibelikan untuk Jonatha saja hehehe. Judul buku parentingnya kapan-kapan dituliskan reviewnya kalau sudah berhasil baca dan diterapkan hehehe.
Di sana saya melihat banyak sekali buku karya Enid Blyton, mulai dari lima sekawan, sapta siaga, gadis badung, pasukan mau tahu tapi semua dalam bahasa Inggris jadi teringat dengan bacaan masa remaja. Sayangnya, buku Famous Five yang dibeli sebelumnya juga belum habis dibaca, jadi sekarang ini ya saya pasang rem dulu untuk gak menambah Enid Blyton untuk sementara waktu.
Dari sekian banyak buku di sana yang dibagi dengan kategori Reader, Children, Board Books, Activity Books, Young Adult, Non Fiction, Fiction, Arcithecture, Self Help, Religi, dan Travel, saya ga berhasil menemukan buku Geronimo Stilton, padahal agak penasaran juga dengan buku Geronimo Stilton karena pernah direkomendasikan beberapa teman. Saya juga gak melihat buku Harry Potter, mungkin belum di display atau mungkin juga memang tidak ada. Banyak buku-buku yang saya ga terlalu familiar.
Rencananya sebelum BBW berakhir, kami masih akan ke sana lagi untuk melihat apakah ada perbedaan koleksi yang di jual. Semoga nanti kalau ke sana lagi, gak kalap lagi belanjanya. Setiap beli buku selalu bikin pembenaran: ini kan buat persediaan setahun hehehehe, tapi tahun ini saja sepertinya sudah beberaa kali borong buku. Kadang bikin alasan: ya selama anaknya memang suka membaca, justru bagus dong buat menambah wawasan. Kalau sering-sering begini, harus beli lemari buku baru nih sepertinya hehehe.
Kesan melihat BBW secara langsung: lebih enak milih buku lewat foto Jasa titip hahahaha. Melihat sedemikian banyak buku itu rasanya udah kewalahan duluan. Pengen ini pengen itu, tapi ya tetap ingat harus membatasi diri supaya ga jadi pemborosan. Tapi udah ga penasaran lagi dengan BBW, dan cukup senang karena di sini ga pake antrian panjang seperti deskripsi teman-teman yang datang BBW di Jakarta.
Mudah-mudahan acara BBW ini ada setiap tahun di Chiang Mai. Kalau buku yang dibeli tahun ini semua habis dibaca sebelum BBW berikutnya, jadi bisa ada pembenaran buat belanja buku yang banyak lagi di acara BBW berikutnya hehehehe.