Setelah sekian lama ditunda, akhirnya Jonathan akan mulai latihan berenang lagi. Sebenarnya Jonathan sudah dikenalkan untuk berenang dari sejak masih kecil banget di bawa ke kolam renang waktu masih di condo. Setelah Jonathan mulai ke daycare juga pernah diikutkan kelas renang untuk pengenalan air. Tapi karena on off dan ganti guru melulu, terakhir itu Jonathan berenti latihan berenang sewaktu dia berumur sekitar 4 tahun.
Sejak Jonathan mulai di homeschool, sudah ada wacana untuk kembali membawa dia ke kelas berenang, tapi guru yang dulu mengajar dia pindah ke Bangkok, dan belum ketemu guru yang bisa berbahasa Inggris. Tahun ini, akhirnya saya menemukan informasi mengenai guru renang yang mengajarkan dengan bahasa Inggris, gurunya tepatnya native Australia, jadi ya mari kita mulai lagi.
Karena lama gak belajar, satu-satunya yang tersisa dari pelajaran sebelumnya adalah Jonathan gak takut air doang. Dia bisa ngapung, tapi ya segala tekniknya harus diulang lagi. Saya juga selama ini berusaha sesekali membawa dia untuk berenang, tapi karena tidak rutin dan saya juga ga pernah belajar bagaimana mengajarkan berenang, ya gak berhasil.
Hari ini pertemuan ke-2 dari kelas yang akan diadakan 10 pertemuan. Kami datang agak lebih awal supaya Jonathan bisa main air dulu sebelum mulai belajar. Saya perhatikan, dia mulai bisalah mengapung maju dengan gerakan kaki saja. Tapi untuk angkat kepala untuk ambil nafas dia belum bisa. Susah mendeskripsikannya, tapi saya melihat ada progress cukup berarti dibandingkan dengan sebelumnya.
Saya dulu belajar berenang dari orangtua saya, kami ke kolam renang juga tidak rutin. Gaya renang yang diajarkan itu saya ingat gaya dada. Nah setelah bisa berenang gaya dada, baru kemudian setelah kuliah dan ikut unit renang dan mata kuliah renang saya belajar gaya bebas, gaya punggung dan gaya dada. Namanya belajar, saya cuma sampai sebatas tau dan bisa sedikit, tapi untuk berenang saya tetap lebih menguasai gaya dada.
Dari memperhatikan kelas berenang untuk anak-anak selama mengantar Jonathan berenang, saya perhatikan kalau yang diajarkan pertama kali itu gaya bebas. Saya kurang tahu alasannya, tapi secara pribadi, buat saya gaya bebas itu lebih melelahkan. Kalau gaya dada, saya bisa berenang dengan santai dan gak pakai ngos-ngosan napasnya hehehe.
Gimana dengan Joshua? Joshua belum dibawa belajar berenang. Sekarang ini Joshua baru diajak main-main air dulu. Joshua suka main air, tapi karena kami agak terlambat mengenalkan dia dengan berenang, kadang-kadang masih terlalu takut untuk masuk ke kolam. Awal tahun baru kemarin kami sempat beberapa kali bawa dia ke kolam berenang, tapi sejak polusi udara yang belum hilang 100 persen, kami belum jadi lagi untuk membawa dia berenang.
Mudah-mudahan Jonathan cepat bisa berenangnya. Kalau dia sudah benar-benar bisa berenang, nanti Joshua gantian bisa dikursuskan (biar pengeluarannya gak dobel hehehhe). Sementara ini ya dikenalkan dengan air dulu. Siapa tahu malah Joshua bisa diajarin sama saya nantinya hahaha.
Musim panas begini, olahraga paling menyegarkan itu memang renang. Tapi juga, kebanyakan kolam berenang di sini kalau pagi hari udah langsung kena sinar matahari terik. Kalau sore hari, air kolamnya anget. Jadi harus cari kolam yang ideal untuk berenang yang tidak bikin kulit gosong. Berharap polusi segera hilang juga dari Chiang Mai, supaya gak perlu merasa kuatir beraktifitas di luar ruangan yang tak memiliki filter.