Ketika perjalanan ke Bangkok kemarin, saya perhatikan ada beberapa orang menggunakan face shield selain masker. Sebenarnya sudah tahu lama tentang face shield ini, tapi mau beli langsung kok tidak ketemu juga. Akhirnya pulang dari Bangkok, kami membeli face shield secara online.
Secara garis besar ada 3 jenis face shield yang tersedia online. Tapi karena sekilas berbeda, kami membeli 5 face shield yang harganya mulai dari 19 baht sampai 150 baht. Saya akan mereview masing-masing faceshield tersebut.
Tipe pertama, model kacamata
Waktu pertama kali melihat ini, datangnya berupa lembaran plastik dan kacamata yang terlepas dari plastiknya. Awalnya saya merasa aneh karena terlihat plastiknya buram dan tidak bening. Lalu saya berhasil melepas 1 lapisan di bagian luar plastiknya, tapi terlihat masih tetap buram. Akhirnya saya baru menyadari kalau ternyata ada 1 lapisan lagi di bagian dalam yang perlu dilepas. Dan sekarang plastiknya terlihat lebih bening.
Jenis kacamata ini termasuk harga paling murah dan paling banyak saya lihat digunakan orang. Tapi ketika saya cobakan ke Joshua, ternyata kacamatanya agak terlalu besar untuk Joshua . Mungkin juga hidung Joshua terlalu kecil jadi kacamatanya tidak bisa terletak dengan baik.
Untuk orang dewasa, jenis kacamata ini cukup nyaman dipakai. Panjang plastiknya juga agak melewati dagu. Kalau pemakainya menggunakan kacamata lagi juga tidak masalah, karena frame kacamatanya flexible dan bisa diletakkan di atas kacamata yang sesungguhnya.
TIpe ke-2, Model ikat karet dengan tema gambar kartun
Model yang ini sudah jelas buat anak-anak. Secara ukuran sih kalau orang dewasa yang memakai, agak terlalu kencang menekan kepala. Lapisan plastiknya hanya ada 1 yang perlu di lepas. Secara umum, warnanya cukup bening, tapi lebih bening model kacamata.
Masalahnya karena antara plastik dan kepala hanya diberi batas busa persegi, muka jadi agak dekat dengan plastiknya. Memakai face shield ini terasa panas karena plastiknya terlalu dekat dengan muka kita.
Harga face shield ini agak lebih mahal dibandingkan model kacamata, padahal lebih kecil plastiknya daripada model kacamata. Mungkin karena mereka butuh untuk mencetak karakter kartunnya, jadi harganya pun lebih mahal.
Tipe ke-3, model helm dengan bahan yang lebih kokoh dan karet bisa diadjust
Model ke-3 ini merupakan jenis paling mahal dibanding 2 model lainnya. Bahannya memang berbeda dan bukan plastik biasa, tapi lebih seperti kaca penutup helm. Kaca plastiknya juga bisa dinaik turunkan. Karet yang melingkar di kepala bisa digeser, sehingga bisa cocok untuk orang dewasa ataupun anak-anak.
Kekurangan dari model ini shieldnya terlalu pendek. Kalau saya yang menggunakannya, letaknya hanya menutupi sampai di area mulut saja. Memang jadinya ini benar-benar seperti gabungan topi golf dan bagian depan helm.
Kesimpulan
Jonathan suka menggunakan face shield tipe ke-3. Untuk anak-anak, ukurannya masih cukup pas. Joshua tetap tidak suka menggunakan face shield, jadi akhirnya masker saja sudah cukup. Saya dan Joe, kalau terpaksa mungkin akan memilih memakai model kacamata, tapi kalau tidak terpaksa, sepertinya masker saja sudah cukup.
Kalau melihat model-model face shield yang digunakan di Indonesia, sepertinya untuk anak-anak ada model topi dengan plastik. Dan ada lebih banyak pilihan lainnya seperti model ke-3 tapi bahannya tidak terlalu tebal. Karena memakai face shield tidak wajib di sini, kami berhenti dalam pencarian face shield. Masker dan face shield yang ada sekarang ini sudah cukup untuk kami.