Sudah 83 hari tidak ada transmisi lokal di Thailand. Kehidupan dalam negeri sudah terasa sibuk kembali seperti dahulu kala. Perasaan sudah aman karena penambahan kasus baru sejauh ini ditemukan di karantina wajib untuk orang-orang yang baru masuk dari luar negeri saja. Akan tetapi, walaupun sudah merasa aman, di mana ada banyak orang berkumpul, masih ada kewajiban untuk menggunakan masker.
Melihat dari kasus yang terjadi di Vietnam dan New Zealand, setelah sekian lama aman, tiba-tiba terjadi kasus baru yang masih misteri asalnya dari mana. Vietnam sampai akhir Juli 2020, berhasil menjaga tidak ada korban jiwa dari Covid-19 ini. Lalu setelah secara mendadak ada kasus baru, sampai hari ini, menurut situs worldometers sudah ada 24 pasien meninggal karena Covid-19.
New Zealand lain lagi kasusnya, setelah 102 bebas dari transmisi lokal, tiba-tiba ada penambahan kasus baru yang dimulai dari sebuah keluarga, dan sampai hari ini sudah ada 69 kasus aktif di New Zealand. Kota Auckland yang tadinya kehidupan mulai normal, kembali ditutup perbatasannya dari kota-kota sekitarnya untuk mengisolasi penyebaran Covid-19.
Di banyak negara, karena merasa aman, pemakaian masker memang tidak diwajibkan. Ketika ada transmisi lokal yang tidak terdeteksi di awal, maka penyebarannya bisa sangat cepat. Memang, seluruh dunia tidak akan aman selama masih ada penyebaran virus Covid-19 ini.
Untuk mencegah terjadinya penyebaran kasus baru, Thailand sampai sekarang masih mewajibkan memakai masker ketika berada di tempat umum ataupun ketika ada kumpulan banyak orang. Sekolah-sekolah tatap muka sudah dibuka sejak Juli lalu, tapi tentu saja dengan aturan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk sekolah, memakai masker dan face shield, mencuci tangan dan hand sanitizer dan berbagai aturan menjaga jarak antara murid. Pengurangan berbagai kegiatan di sekolah juga masih dilakukan untuk mengurangi kemungkinan transmisi.
Selain sekolah, rumah ibadah juga sudah mulai dibuka. Setelah sekian bulan hanya bisa mengikuti ibadah dengan streaming, sekarang sudah bisa lagi ibadah ke gereja. Seperti halnya sekolah, ada aturan untuk memakai masker, pemeriksaan suhu tubuh dan mencuci tangan dengan hand sanitizer untuk semua orang.
Hari ini, Jonathan dan saya untuk pertama kalinya ke gereja lagi. Joe dan Joshua di rumah karena Joshua masih tetap tidak suka memakai masker. Saya perhatikan, setiap orang yang datang cukup patuh dengan aturan yang ada, walaupun rasanya tidak nyaman ketika harus bernyanyi dengan tetap memakai masker. Hanya pemimpin pujian yang di depan yang boleh membuka maskernya, itupun karena dia berjarak cukup jauh dari yang lain. Masalahnya, kalau mereka tetap memakai masker, pasti suaranya tidak terdengar dan seperti orang kumur-kumur jadinya, hehehe.
Saya hari ini kebagian tugas membantu kelompok kecil untuk anak kelas 2, yang isinya hanya 7 orang. Sebelum dibagi menjadi kelompok kecil, anak-anak dikumpulkan dalam sebuah aula besar, dan tentu saja kursinya tetap diberi jarak. Mereka tetap wajib memakai masker juga tentunya.
Menyuruh anak-anak memakai masker itu lebih sulit, sebagai orang dewasa, saya saja tidak betah berlama-lama memakai masker. Hanya kesadaran untuk menjaga keamanan bersama yang membuat saya bisa bertahan selama 2 jam penuh memakai masker.
Anak-anak di kelas 2, banyak yang berkali-kali melepas maskernya. Mereka juga tentu saja berusaha mengganggu temannya. Ada juga yang bertahan memakai masker dengan benar sampai waktunya pulang. Ada 1 anak yang minta ijin untuk membuka maskernya, dilema sebenarnya tapi ya untungnya sudah hampir tiba waktu pulang, jadi saya membujuknya untuk memakai sampai waktu pulang yang tidak lama lagi.
Melihat berbagai jenis masker yang dipakai orang hari ini, saya jadi terpikir untuk membeli masker kain lagi. Pingin punya masker yang ada tali gantungannya di leher, supaya kalaupun perlu dilepas sebentar, maskernya tergantung tapi tidak menempel di dagu bawah.
Perkiraan saya, masker masih akan jadi trend setidaknya sampai akhir tahun 2020 ini. Kalau awal tahun tiba-tiba ada polusi lagi, setidaknya dari sekarang harus siap-siap dengan masker yang bisa ditambahkan filter anti polusi. Walaupun tetap berharap pandemi segera berlalu dan polusi jangan kembali lagi, tapi lebih baik berjaga-jaga dan mempersiapkan diri dari sekarang.