Sebelum jadi semakin lama dan terlupakan, saya akan menuliskan kelanjutan tentang liburan ke Pattaya dan Bangkok bulan Mei 2022 yang lalu. Karena tujuan pertama adalah Pattaya, maka saya akan menuliskan tentang hotel D Varee – Jomtien Beach, tempat kami menginap selama di Pattaya.
Kami menginap 2 malam di D Varee Hotel ini. Sejak awal memesan, kami mengincar family room yang memiliki 2 kamar tidur, ruang tamu dan dapur, akan tetapi karena kami menginap di saat hari libur panjang dan menjelang berakhirnya masa libur sekolah, harganya juga jadi naik drastis.
Akhirnya kami memesan 2 kamar Superior saja tanpa ruang tamu dan dapur, asalkan lokasinya bersebelahan. Memang, sejak anak-anak semakin besar, kami tidak bisa lagi tinggal dalam 1 kamar. Bisa saja menyewa 1 kamar dengan extra bed, tapi rasanya biayanya sama saja dengan memesan 2 kamar biasa.
D Varee Hotel Jomtien Beach Pattaya
Hotel D Varee yang memiliki 38 lantai dan total sekitar 500 kamar ini merupakan hotel bintang 4 yang berlokasi di Jomtien Beach Road, Pattaya. Dari bagian belakang hotel, kita bisa menyeberang jalan dan langsung ke pantai.
Sebagian besar dari kamar yang tersedia menghadap ke pantai. Ada juga beberapa kamar menghadap ke kota, tapi karena bentuk bangunan hotel ini yang seperti busur, sudah pasti ada lebih banyak kamar yang bisa menghadap ke pantai.
Di hotel ini ada 2 kolam renang dan beberapa restoran. Setiap malam juga sepertinya tersedia tempat makan BBQ untuk yang mencari makanan laut. Tak jauh dari hotel, ada berbagai toko yang menjual suvenir maupun baju renang anak-anak atau baju pantai. Selain itu tentunya ada mini market yang juga menjadi penyelamat kalau bingung mau makan apa.
Sebenarnya, kami belum tau apa-apa tentang hotel ini. Tapi namanya mau ke pantai, tentu saja mencari hotel yang lebih dekat ke pantai lebih baik. Walaupun akhirnya, kami lebih banyak menghabiskan waktu eksplorasi kota daripada bermain di pantai.
Dapat Upgrade ke Family Room Gratis
Kami berangkat dari Chiang Mai jam 6 pagi dan tiba sekitar pukul 7 malam. Memang perjalanan santai, ada beberapa kali berhenti di jalan untuk sarapan, makan siang, dan juga beberapa kali berhenti karena anak-anak ingin pipis. Semakin dekat ke hotel, ada sedikit kemacetan karena sedang ada pekerjaan pelebaran jalan.
Singkat cerita, supir yang membawa kami membantu proses check in. Setelah menunggu sekitar 10 menit, kami diberitahu kalau ruangan kamar yang kami pesan bersebelahan tidak tersedia. Tapi, entah bagaimana negoisasi yang terjadi, kami malah dapat upgrade gratis family room yang sebelumnya kami targetkan tapi batalkan karena lonjakan harga. Wow, kalau memang sudah rejeki, tidak akan kemana-mana ya.
Hotel ini sebenarnya terlihat sudah berumur. Ruangannya mengingatkan ruangan apartemen kami dulu di lantai 18. Kami mendapat kamar di lantai 19. Sesuai deskripsinya, kami mendapat ruangan besar sebagai ruang tamu, dapur, ada kulkas, 2 kamar tidur dengan masing-masing tv (sehingga total ada 3 tv di family room ini). Dan ada 3 balkon karena selain masing-masing kamar memiliki balkon, ada juga balkon untuk ruang tamu. Kami seperti mendapatkan pemandangan hampir 180 derajat. Kalau dari deskripsinya sih, ruangan ini sekitar 116 meter persegi.
Kalau ditanya, seandainya tidak dapat upgrade gratis, apakah kami bersedia membayar mahal untuk dapat kamar seperti ini? Kemungkinan tidak, kecuali kami ke sini beramai-ramai. Tapi kalau hanya ber-4 rasanya sebenarnya agak mubazir untuk mengeluarkan uang sebanyak itu. Harus diakui, memang nyaman sih dengan adanya ruang tamu dan 2 kamar tidur terpisah dengan masing-masing kamar mandi. Oh ya, harga kamar family ini hampir 4 kali harga kamar biasa. Jadi upgrade gratis 2 kamar superior jadi kamar keluarga ini seperti dapat potongan harga 50 persen dan luas ruangan 2 kali lipat.
Sarapan Pagi di Hotel
Kalau tahun lalu, ketika kami ke Bangkok masih masa pandemi, sarapan di Hotel itu ditiadakan. Tapi sekarang ini sepertinya semua sudah berangsur-angsur normal. Walaupun semua harus tetap menggunakan masker ketika memasuki ruang makan dan memilih makanan, tapi tentunya ketika makan kita boleh membuka masker. Lalu, makanan juga sudah tersedia berupa buffet dan kami harus menggunakan sarung tangan plastik yang disediakan untuk memegang sendok yang ada.
Dipikir-pikir, di awal pandemi memang polusi berkurang karena banyak pabrik berhenti beroperasi dan orang-orang yang bekerja dari rumah membuat sedikit sekali kenderaan beroperasi, akan tetapi setelah sekian tahun pandemi, saya sedikit agak khawatir dengan masalah sampah masker dan sekarang plastik untuk sarung tangan memilih makanan seperti ini. Ah tapi, daripada mikir kemana-mana, yakin saja kalau manusia akan menemukan cara menyelesaikan solusi sampah plastik.
Kembali ke cerita sarapan di hotel, menu makanan sangat banyak. Mulai dari telur, sosis, bacon, telur mata sapi yang mateng maupun setengah matang. Ada juga mi kuah yang bukan mie instan, salad, buah-buahan, aneka jenis roti, sereal, nasi putih dengan lauk pauk, nasi goreng, makaroni, aneka jus yang tentunya bukan asli tapi yang dari jerigen (atau yang berperisa), tak ketinggalan kopi teh dan susu yang semuanya tinggal pilih mau makan apa dulu. Sistemnya ya seperti dulu lagi, makanan terhidang di tengah, dan diisi berkali-kali oleh staf restoran, sedangkan tamu hotel datang sendiri mengambil apa yang diinginkan.
Setelah sekian lama tidak melihat makanan tersedia banyak seperti ini (karena sudah lama tidak travel dan menginap di hotel), walau makan sedikit dari beberapa menu yang tersedia tetap saja liburan ini membuat kami jadi sarapan lebih banyak dari biasanya.
Restoran untuk sarapan di buka sejak pukul 6 pagi sampai pukul 10 pagi. Kami datang tidak terlalu pagi tapi juga tidak terlalu siang. Mengingat ada banyak sekali kamar yang tersedia, ada banyak orang yang kami lihat di ruangan makan. Ruanannya cukup luas, bisa juga memilih duduk di luar ruangan. Untuk makanan yang dibuat untuk orang banyak sekaligus, rasa makanannya cukup enak.
Pantai, Kolam Renang dan Tempat Main anak-anak
Fasilitas lain yang biasanya dicari kalau membawa anak-anak liburan tentunya kolam renang. Hotel ini memiliki 2 kolam renang di lantai dasar dan lantai 5. Di kolam renang juga disediakan handuk. Jadi kita tidak perlu khawatir membuat handuk kamar menjadi kotor.
Di lantai dasar, kolam renangnya ada perosotan kecil untuk anak-anak. Kalau sudah agak siang, matahari juga sudah mulai membuat kolam renang semakin banyak yang disinari matahari, sedangkan kolam renang di lantai 5 lebih terhalangi oleh bayangan gedung. Di lantai 5 ada bagian terpisah antara kolam anak dan dewasa. Akses ke kolam di lantai 5 juga tentunya lebih gampang karena dari lift bisa lebih dekat ke kolam renang daripada yang di lantai dasar yang kolamnya terletak di luar bagian hotel. Kami hanya berenang di lantai 5 dengan alasan akses kembali ke kamar yang gampang dan tidak terlalu panas.
Salah satu hal yang juga menjadi daya tarik hotel ini adalah karena posisinya yang mempunyai akses dekat ke pantai. Tapi, pantainya itu harus nyeberang jalan dulu. Jadi sebenarnya setiap orang bisa mengunjungi sisi pantai jomtien tersebut. Akan tetapi saat kami menginap, pantainya sedang direnovasi. Mereka menambahkan pasir dan juga membuat pantainya rapi.
Kami ke sana hanya melihat deburan ombak sebentar, dan berfoto sedikit. Banyak orang yang juga ke sana hanya berfoto dan tidak bisa main-main air lama. Pantainya agak kotor dengan botol plastik dan styrofoam. Ketika kami ke sana, sedang ada juga rombongan yang sepertinya volunteeer yang membersihkan pantai dari sampah yang berserakan.
Kesan keseluruhan dari hotel D Varee.
Kalau ingin liburan santai di Pattaya bersama keluarga, hotel ini bisa menjadi pilihan. Selain dekat dengan pantai, ada kolam renang dan juga nyaman untuk bersantai dengan keluarga, di malam hari juga ada tempat untuk makan BBQ atau sekedar minum bir sambil mendengarkan musik (walau kami tidak melakukannya).
Dibandingkan dengan Phuket, memang pemandangan di sini sepertinya biasa saja karena pantainya sedang direnovasi dan tidak bisa bermain sepuasnya. Apalagi kami tidak pergi ke pulau Lam yang konon menjadi tujuan banyak orang juga kalau ke Pattaya.
Rasanya untuk berbagai hal, kota ini lebih murah dibandingkan Phuket, walaupun bisa jadi saya kebetulan saja menemukan berbagai hal lebih murah di Pattaya. Jadi sepertinya, kalau ingin jalan-jalan ke pantai lagi dan tidak ingin terlalu jauh dari Chiang Mai, bisa jadi kami akan mengunjungi Pattaya dan menginap di hotel ini lagi.
Lama hidup di negara orang ahirnya kembali ke negara sendiri