Beberapa waktu lalu saya memperhatikan kalau SIM Thailand saya sudah akan expired di tahun 2024, waktunya untuk memperbaharui SIM lagi. SIM di Thailand untuk orang asing pertama kali berlaku selama 2 tahun, lalu setelah itu harus diperbaharui setiap 5 tahun.
Cerita memperbaharui SIM tahun 2024 ini perlu dituliskan lagi, karena kemungkinan akan dibutuhkan lagi tahun depan. Pengalaman hari ini agak bikin menepuk jidat sendiri tapi juga lucu. Jadi, 5 tahun sebelumnya saya dan Joe bikin SIM bareng, maka kali ini kami pikir juga SIM Joe expired di tahun 2024 ini. Jadi dengan yakin kami berangkat bareng buat memperbaharui SIM ke kantor Transportasi di Chiang Mai. Bagian lucunya di mana, nanti saya ceritakan.
Contents
Berangkat Lebih Pagi
Berdasarkan pengalaman 5 tahun sebelumnya, hari ini kami berangkat lebih pagi. Menurut website kantornya buka pukul 8.30, maka kami memutuskan berangkat sebelum jam 8 dari rumah. Karena tempatnya tidak jauh dari rumah, kami tiba di sana masih jam 8 lewat sedikit.
Sebenarnya prosesnya masih mirip dengan 5 tahun lalu, masih wajib menonton video 1 jam juga. Tetapi ada persyaratan yang ternyata 5 tahun lalu tidak dibutuhkan ternyata kali ini dibutuhkan.
Counter 27
Karena 5 tahun lalu kami harus mengantri ke bagian informasi terlebih dahulu, kami juga mengantri di informasi. Ternyata, sebagai orang asing kami langsung disuruh ke counter 27 yang khusus memproses orang asing.
Ada bagian yang mengagumkan dari kantor ini, walau jam kerja resminya mulai pukul 8.30, sejak kami tiba sebelum jam 8.30 para petugasnya sudah menerima dokumen untuk diperiksa. Bahkan saya mendengar beberapa orang sudah dipanggil nomor antriannya.
Kami baru tahu kalau ternyata kita bisa mendapatkan nomor antrian secara online terlebih dahulu sebelum datang. Sempat khawatir kalau yang langsung datang tidak akan diproses, tapi ternyata mereka menerima kami juga.
Di sana kami menyerahkan dokumen kelengkapan yang mana semua foto kopi harus ditandatangani.
Persyaratan
- SIM asli yang akan diperbaharui
- Passport asli
- Fotokopi passport halaman identitas, halaman visa tinggal yang masih berlaku dan halaman keterangan nomor passport sebelumnya yang di cap oleh imigrasi Thailand.
- Fotokopi buku kuning halaman depan dan halaman di mana ada nama kami
- Fotokopi Kartu Pink (ini kartu identitas orang asing yang tinggal di Thailand
- Health Certificate.
Berhubung 5 tahun lalu kami tidak diminta health certificate, kami pikir kali ini tidak dibutuhkan lagi. Ternyata, masih butuh! Untungnya petugasnya mengijinkan kami untuk menonton video 1 jam terlebih dahulu lalu kemudian pergi untuk mengambil surat keterangan sehat.
Cek Buta Warna dan Menonton Video
Seperti halnya 5 tahun sebelumnya, setelah kami menyerahkan dokumen, sebelum pukul 9 kami dipanggil untuk diperiksa mengenali warna lampu lalu lintas. Tes ini sangat cepat, paling juga dikasih 10 kali berganti warna. Setelahnya disuruh masuk ke ruangan bersama orang asing lainnya untuk menonton video tentang lalu lintas di Thailand selama 1 jam. Kali ini videonya dalam bahasa Inggris.
Ternyata video tahun ini sudah berbeda dengan video 5 tahun sebelumnya. Ya iya, kan sebelumnya nonton versi bahasa Thai. Eh tapi maksudnya materinya juga beda dan lebih menarik. Yang lebih penting, ternyata saya jadi belajar juga beberapa hal baru tentang aturan berkendaraan dan terutama aturan di Thailand.
Video yang diputar isinya cukup menarik. Isinya campuran antara 2 orang ngobrol sambil memberitahu beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilengkapi dengan ilustrasi ataupun klip jalanan yang sesungguhnya. Lalu direview dengan memberikan pertanyaan dan pilihan jawaban berdasarkan yang sudah diberitahukan sebelumnya. Tapi jawabannya kadang lucu-lucu. Misalnya saja salah satu jawabannya adalah menunggu sampai orang di belakang membunyikan klakson kalau lampu merah sudah berubah hijau baru berjalan.
Setelah menonton video saya baru tahu kalau di Thailand, selain wajib membawa SIM, kita juga harus memastikan kalau dalam mobil yang kita bawa selalu ada salinan dari STNK mobil. Sebenarnya kami juga sudah selalu membawa di mobil kami, tetapi yang menempatkan fotokopi STNK mobil yang kami bawa itu selalu dealer tempat kami membeli mobil.
Salah satu informasi lain yang ternyata saya salah selama ini adalah, kami pikir untuk bisa membuat SIM baru itu paling cepat dilakukan 6 bulan sebelum expired. Ternyata menurut video tersebut hanya 3 bulan. Saya sempat khawatir kalau saya tidak jadi bisa membuat SIM hari itu, karena SIM saya masih lebih dari 3 bulan masa berlakunya.
Kurang Teliti
Nah ternyata, kekhawatiran saya tidak terbukti, tetapi ini bagian yang lucunya, setelah mendengarkan video selama 1 jam, kami diminta kembali ke counter 27. Di sinilah diberitahukan kalau SIM Joe masih lebih setahun masa berlakunya, jadi belum bisa diperbaharui. Jadi ternyata, ketika 5 tahun lalu Joe kelewat dari tanggal perpanjangan yang seharusnya, masa berlaku SIM Joe jadi lebih lama 1 tahun dari masa berlaku SIM saya.
Jadi, setelah saya cek SIM expired di tahun 2024, kami berasumsi kalau SIM Joe juga akan expired di tahun yang sama. Kami bahkan ga memeriksa tanggal expirednya. Begitulah kalau kurang teliti dan hanya berasumsi.
Untungnya hal ini diketahui sebelum saya membuat surat keterangan kesehatan, jadi kami hanya membuat surat keterangan buat saya saja. Dokumen Joe dikembalikan termasuk SIM, sedangkan saya yang dikembalikan hanya passport karena dibutuhkan untuk membuat surat keterangan kesehatan.
Surat keterangan sehat ini sebenarnya bisa sangat cepat mengurusnya, karena pada dasarnya bisa ke rumah sakit atau klinik dokter umum mana pun dan mereka akan mengeluarkan keterangan bahwa kita sehat (setelah ditanya apakah ada riwayat penyakit atau baru menjalani operasi atau rawat inap).
Karena kebetulan Joe juga ada kebutuhan harus mampir ke kantor sebentar, kami pergi ke dokter umum yang dekat rumah dan biasa kami tahu tidak terlalu ramai. Setelah menunggu sebentar, surat keterangan kesehatan selesai dengan biaya 300 THB. Harga surat keterangan ini bervariasi, tergantung dokter/kliniknya.
Pembayaran dan Foto
Setelah surat keterangan kesehatan selesai, kami kembali lagi ke kantor Transportasi, tepatnya ke Counter 27. Saya diberikan nomor antrian 131, yang hanya menunggu sebentar saja.
Di loket bayar, ternyata ada dokumen yang perlu difotokopi lagi. Untungnya di sana ada tempat fotokopi, hebatnya biaya fotokopi masih sama dengan 5 tahun yang lalu: 2 baht per lembar. Kekaguman lain adalah: karena saya tidak punya duit kecil, saya bisa bayar pakai QRCode saja. Berasa banget kegunaan teknologi bayar pakai QR ini.
Hari ini saya bayar cukup 505 baht saja. Kagum untuk kesekian kali, karena biayanya lebih murah 50 baht dibandingkan 5 tahun sebelumnya.
Selesai bayar, saya disuruh ke tempat foto, dan kali ini saya tidak perlu sampai duduk untuk menunggu foto, karena antriannya cuma ada 1 orang di depan saya. Itu juga nggak pakai lama ada petugas tambahan dan saya dipanggil untuk foto di counter sebelahnya. Kurang lebih 5 menit, foto diambil dan SIM selesai dicetak.
Wow banget!
Sebelum pukul 11.30, kami sudah sampai lagi di rumah. Padahal sudah harus menonton video 1 jam dan harus pergi dulu untuk mengambil surat keterangan sehat. Semua selesai setengah hari saja dan antrian yang tidak terlalu lama.
Mungkin karena sudah ada sistem antrian online, orang-orang tidak menumpuk pada hari yang sama untuk urusan ini. Selain itu juga karena petugas di sana yang bersedia bekerja lebih awal, walau belum jam mulai kerjanya. Mudah-mudahan saja sistem mereka tetap bagus untuk seterusnya terutama tahun depan, karena Joe perlu ke sana tahun depan memperbaharui SIM nya, hehehe.
Menarik juga ya perpanjangan SIM di Thailand. Kalau di Indonesia, perpanjangan SIM nggak perlu nonton video. Cukup tes kesehatan dan psikologi di tempat aja. Menurutku ini bisa-bisanya polisi nyari uang tambahan aja. Karena isinya terlalu formalitas. Di Indonesia tersedia juga jasa nembak untuk perpanjangan buat yang nggak punya waktu ngantri. Nambah sekitar 100-200 ribu lah.
Sejujurnya nonton video itu ternyata memberi pencerahan baru. Mungkin aku pikir aku udah tau semua, ternyata ada yg baru tau atau baru inget lagi. Intinya diingatkan juga untuk berhati-hati dan jangan menambah angka kecelakaan lalu lintas.
Harapannya sebenernya ngurus SIM mau itu ujian atau perpanjangan biar ga banyak kecelakaan lalulintas ya, bukan akal2an semata buat cari duit.
Btw di Thailand untuk penduduk lokal, setelah 1 tahun, 2 tahun, dan dapat 5 tahun, berikutnya bisa seumur hidup. Sayangnya buat orang asing nggak bisa, makanya kami tiap 5 tahun masih harus perpanjang lagi.