Memperbaharui SIM Thailand di Chiang Mai 2024

Beberapa waktu lalu saya memperhatikan kalau SIM Thailand saya sudah akan expired di tahun 2024, waktunya untuk memperbaharui SIM lagi. SIM di Thailand untuk orang asing pertama kali berlaku selama 2 tahun, lalu setelah itu harus diperbaharui setiap 5 tahun.

Cerita memperbaharui SIM tahun 2024 ini perlu dituliskan lagi, karena kemungkinan akan dibutuhkan lagi tahun depan. Pengalaman hari ini agak bikin menepuk jidat sendiri tapi juga lucu. Jadi, 5 tahun sebelumnya saya dan Joe bikin SIM bareng, maka kali ini kami pikir juga SIM Joe expired di tahun 2024 ini. Jadi dengan yakin kami berangkat bareng buat memperbaharui SIM ke kantor Transportasi di Chiang Mai. Bagian lucunya di mana, nanti saya ceritakan.

Lanjutkan membaca “Memperbaharui SIM Thailand di Chiang Mai 2024”

Memperbaharui SIM Thailand di Chiang Mai

Kemarin Joe baru menyadari kalau driving license/surat ijin mengemudi (SIM) Thailandnya sudah expired sejak beberapa bulan lalu. Begitulah kalau rumah dekat dengan kantor, jadi jarang nyetir dan tidak perhatian dengan SIM. Tidak terasa artinya sudah 5 tahun yang lalu terakhir kali kami memperbaharui SIM. Saya langsung periksa punya saya juga akan expired beberapa bulan lagi.

Hari ini kami ke kantor transportasi untuk memperbaharui SIM untuk 5 tahun ke depan. Berdasarkan informasi dari situs ini, kalau terlambat memperbaharui tidak sampai 1 tahun, tidak dikenakan denda dan prosesnya hampir sama dengan pembuatan menjelang masa expired.

Berdasarkan pengalaman 5 tahun lalu, Joe bisa memperbaharui SIM dengan menggunakan surat ijin kerja yang di dalamnya ada alamat tempat tinggal, sedangkan saya harus membuat surat keterangan tempat tinggal (residential certificate). Proses pembuatan residential certificate ini bisa di imigrasi dan kabarnya butuh waktu yang tidak sebentar (menunggu wawancara sampai akhirnya keluar suratnya).

Nah kali ini, saya nekat datang membawa surat keterangan tempat tinggal yang dikenal dengan buku kuning. Buku kuning ini intinya buku yang dikeluarkan resmi oleh pemerintah Thai untuk orang asing yang tinggal menetap di Thailand sebagai identitas bahwa orang tersebut tinggal di rumah beralamat yang tertera dalam buku kuning tersebut. Buku ini bukan tanda kewarganegaraan, tapi lebih seperti kartu keluarga di Indonesia (family record). Dengan kata lain buku kuning ini fungsinya sama dengan surat keterangan tempat tinggal.

Gedung Land and Transportation Chiang Mai, lantai 2

Persyaratan

Tadi pagi kami berangkat ke kantor transportasi dengan membawa dokumen berikut ini:

  • SIM asli yang akan diperbaharui
  • Passport asli
  • Fotokopi passport halaman identitas dan halaman visa tinggal yang masih berlaku
  • Fotokopi buku kuning halaman depan dan halaman di mana ada nama kami
  • Untuk Joe dia juga membawa fotokopi surat ijin kerja di Thailand

Semua lembar fotokopi harus ditandatangani lagi oleh kami.

Langkah pertama: datang ke lantai 2 dari gedung transportasi, ke meja informasi. Di meja informasi akan memeriksa apakah ada dokumen yang kurang. Kami pikir awalnya Joe tidak perlu buku kuning karena sudah ada surat ijin kerja, tapi ternyata diminta juga. Jadi kami perlu memfotokopi lagi buku kuningnya. Di sana untungnya ada tempat fotokopi dengan membayar 2 baht/lembar.

Counter 27

Dari meja informasi, kami diberikan lembaran kontrol untuk diserahkan ke counter 27. Di counter 27 sekali lagi mereka memeriksa kelengkapan dokumen sambil memberikan nomor antrian.

Karena kami datang sudah jam 9 lewat, nomor antriannya ternyata sudah hampir habis. Hampir saja kami disuruh kembali datang besok, karena ada kewajiban untuk mendengarkan video penjelasan lalu lintas selama 1 jam dan antrian untuk yang berbahasa Inggris sudah habis. Kali ini jurus saya menjawab pertanyaan dengan bahasa Thai membuat ibu di counter yakin kalau kami bisa ikutan dengarkan video bahasa Thai saja dan bisa menyelesaikan urusan hari ini juga hehehe.

Duduk di kelas begini serasa balik ke jaman kuliah hehehe

Menonton Video Tentang Aturan Lalu Lintas di Thailand

Dalam 1 hari hanya ada 2 kali sesi menonton video ini. Kami sudah terlambat untuk ikut sesi pagi. Kami disuruh datang lagi untuk ikut sesi jam 1 siang. Untuk perpanjangan SIM 5 tahun, kami perlu menonton video tentang peraturan lalu lintas di Thailand selama 1 jam, untuk yang terlambat memperbaharui lebih dari 1 tahun wajib menonton video 2 jam dan ikut tes lagi. Untuk yang terlambat memperbaharui lebih dari 3 tahun prosesnya seperti bikin baru yaitu nonton video 2 jam, test tertulis dan tes praktek.

menonton video peraturan lalu lintas di Thailand

Kami pulang dulu ke rumah menunggu jam 1. Sekitar jam 1 tepat kami dipanggil bersama dengan rombongan yang sama-sama mengurus SIM. Setiap orang di test buta warna atau tidak (terutama untuk warna merah, kuning, hijau). Setelah itu masuk ke ruangan untuk menonton video selama 1 jam.

menunggu antrian bayar

Bayar Dulu Lalu Foto

Selesai menonton video 1 jam, berkas kami dikembalikan (termasuk passport dan sim asli yang ditinggal sebelumnya) untuk selanjutnya mengambil antrian membayar dan foto. Kami juga diminta untuk memastikan penulisan nama sudah benar. Untuk pembuatan SIM mobil 5 tahun kami membayar 500 baht (setahunnya 100 baht), lalu ada biaya dokumen 55 baht.

Total kami membayar 555 baht perorang. Kami tidak punya SIM motor, karena kami gak punya motor (dan saya gak bisa bawa motor hehehe).

hampir selesai…

Antrian membayar sebenarnya cukup cepat, tapi nomor antrian kami memang sudah agak terakhir, jadi kami harus menunggu sampai kami mendapat kesempatan bayar. Selesai bayar, kami duduk lagi menunggu dipanggil untuk foto. Selesai foto, menunggu proses print foto ke SIM dan bawa pulang SIM baru deh.

yay, aman deh sampai 5 tahun ke depan

Pulang dengan SIM Baru

Sekitar jam 3.30 sore kami sudah kembali ke rumah. Kalau saja kami datang lebih pagi, mungkin kami bisa ikut sesi video yang pagi, tapi kalau kami datang sebelum jam 1, bisa-bisa kami disuruh datang lagi besok hari.

Walaupun tadi nonton videonya sampai terkantuk-kantuk, tapi senang rasanya urusan hari ini bisa beres dan gak ada masalah, apalagi merasakan guna buku kuning yang mengurangi kerepotan urusan ke imigrasi. Mungkin peraturan pembuatan SIM di Thailand sudah akan berubah 5 tahun mendatang, tapi saya tuliskan di sini supaya ingat prosesnya.