Movie Point Plus+

Bioskop di Chiang Mai sini punya banyak cara promosi. Selain menerbitkan kartu prabayar yang memastikan orang akan datang untuk menghabiskan uangnya menonton, mereka juga punya sistem Movie Point Plus. Sewaktu membeli kartu prabayar senilai sekian baht, biasanya mereka memberikan hadiah berupa hadiah langsung maupun voucher popcorn, soft drink, upgrade kursi (disini ada beberapa level harga kursi), ataupun voucher belanja kosmetik atau voucher masuk ke fitness center.

Movie Point Plus ini tak lain adalah memberikan bonus tambahan setiap Anda menonton beberapa film. Mereka akan memberikan selembar kartu yang akan ditempelin sticker sesuai jumlah tiket bioskop yang Anda beli untuk ditonton. Tapi mereka punya banyak aturan juga yang mungkin membuat orang akan malas menukar poinnnya.

lamabaru

Kartu yang saya maksud seperti di bawah ini. Kami sudah punya 3 kartu, tapi kartu pertama lupa difoto udah dibuang 😛 .

Lanjutkan membaca “Movie Point Plus+”

Hancock

Kali ini kami nonton Hancock. Ini bukan cerita superhero biasa, malah kalau bisa dibilang ini bukan cerita superhero. Hancock adalah seorang yang lupa ingatan dan tidak tau asal usulnya, tapi dia punya kekuatan super. Dia bisa terbang dan dia sangat kuat sekali, anti peluru juga. Tapi sayang dia pemabuk.

Film ini cukup menarik, spesial efeknya, bintang-bintang pemainnya seperti Will Smith dan Charlize Theron dan Jason bateman (duh dulu waktu masih muda dia lebih lucu kayaknya :P). Tapi yang paling menarik dari film ini adalah ceritanya. Setiap orang "kuat" pasti punya titik lemah. Dan ide cerita tentang titik lemah si Hancock bisa dibilang berbeda.

Apakah film ini layak tonton? kalau Anda lebih suka pahlawan berkostum dan bertopeng, mungkin film ini bukan untuk Anda. Tapi kalau Anda suka film heroic yang tidak "sempurna" maka film ini saya rekomendasikan.

Oh ya, diantara aksi yang ada, film ini juga ada hiburan yang membuat tertawa. Walaupun berbeda dengan GetSmart tingkat kelucuannya, tapi film ini cukup menghibur. Tunggu apa lagi, ayo nonton hehe.

Hulk

Heran deh, kalau lagi ga ada film bagus, ga adaaaa sama sekali, giliran ada film bagus, ya banyak!. Ya ya..emang kalau lagi musim panas katanya identik dengan liburan, dan salah satu cara orang menikmati hari yang panas adalah nonton film bagus. Dan hari ini untuk kedua kalinya minggu ini kami nonton film 😛 . Hari ini giliran film Hulk.

Film ini lebih baik dari film Hulk sebelumnya, setidaknya itu kata Joe, saya malah ga nonton Hulk yang sebelumnya, ga tau ya ga tertarik lihat seorang yang kalau marah jadi hijau besar. Tapi gara-gara ngelihat trailernya sepertinya seru karena ada 2 makhluk besarnya. Well.. saya masih lebih suka kung fu panda. Film Hulk ini lebih serius ceritanya, adegan duelnya juga ga sebanyak yang diharapkan dan karena emang bukan film komedi, jangan harapkan ada bagian yang bikin Anda tertawa. Tapi seperti biasa, kalau nonton film ada moral dari cerita yang berkesan buat dibawa pulang.

Kesimpulannya apa? Manusia itu menciptakan masalahnya sendiri. Yey…jangan protes. Tapi setidaknya dalam cerita ini begitu. Jadi ceritanya begini….eh semoga ga jadi spoiler yah, saya akan berusaha tidak menceritakan secara detail, tapi setidaknya yang sudah ada di dalam trailernya. Kenapa ada 2 Hulk? karena tadinya ada yang ingin menangkap si Hulk dengan menciptakan manusia “monster” lainnya. Tapi ternyata si manusia “monster” ini jadi masalah baru. Jadi tadinya masalahnya cuma Hulk, eh..malah nambah dengan monster satunya itu. Terus… Hulk yang tadinya dikejar-kejar, malah sekarang ditolongin. Coba dia ga ngejar-ngejar Hulk, ga berambisi menaklukan Hulk dengan menciptakan manusia monster lainnya, pasti masalahnya ga ada sama sekali, wong si Hulk nya juga ga jahat kok kalau ga diganggu.

Anyway, namanya juga film, ga usah dibahas terlalu serius. Kalau mau ada alternatif hiburan dan udah nonton Kung Fu Panda tapi masih pengen nonton lagi, ya boleh deh nonton si Hulk ini. Eh tapi itu juga kalau udah nonton Narnia atau Iron Man. BTW, kalau diurutin menurut saya yang paling keren itu Kung Fu Panda, lanjut dengan Iron Man, lanjut dengan Narnia dan terakhir si Hulk ini.

Ah..nonton terus nih, masih ada The Happening, Mummy, Get Smart, Hancock yang mau ditonton besok-besok. Argh…bisa-bisa kartu prabayarnya cepet abis nih.

Tentang Belajar Bahasa

Baru-baru ini, saya berkenalan dengan seorang wanita Korea yang sudah cukup berumur tetapi masih punya semangat tinggi untuk belajar bahasa Thai. Dia belajar baru level awal, tinggal di Thailand baru beberapa lama. Tapi setiap kali bertemu saya atau dengan orang Thai lain, dia selalu berusaha berkomunikasi menggunakan bahasa Thai.

Awalnya saya pikir, duh ibu, kenapa kita ga ngobrol santai dengan bahasa Inggris saja? Bukan apa-apa, walaupun sudah setahun tinggal di Thailand, sudah cukup lama belajar bahasa Thai, tapi rasanya, untuk ngobrol ngalor ngidul masih lebih bisa bahasa Inggris daripada bahasa Thai. Hari ini, saya baru menyadari kenapa ibu itu lebih memilih bahasa Thai daripada bahasa Inggris. Lanjutkan membaca “Tentang Belajar Bahasa”

Setahun di Chiang Mai

00083Sebelum menceritakan perjalanan kemarin, pengen nulis tentang setahun di negeri orang. Secara keseluruhan hidup di kota Chiang Mai cukup menyenangkan dan nyaman.

Kota yang tidak terlalu padat penduduk dan tidak macet. Kecepatan internet yang cukup memadai. Makanan dan minuman yang cukup enak. Bioskop dengan film yang tidak terlalu ketinggalan dibandingkan dengan Bandung. Tempat pijet yang tinggal milih disesuaikan dengan dana yang tersedia. Parkir gratis di banyak tempat.

Cuaca yang gak jauh berbeda dengan Indonesia (walaupun belakangan ini sangat panassss sekali lalu tiba-tiba hujan sepanjang minggu). Dan ga pernah membayangkan bakal bisa menyetir mobil otomatis (di negeri sendiri nyetir bahkan ga bisa sama sekali). Biaya hidup bisa dibilang setaralah dengan di Bandung.

Beberapa hal yang masih belum bisa membuat merasa benar-benar senyaman di negeri sendiri adalah BAHASA. Kebanyakan teknisi komputer ataupun mobil hanya bisa bahasa Thai :(. Yang bisa bahasa Inggris umumnya sales doang. Jadilah kita masih kesulitan setiap kali kalau harus berurusan dengan perbaikan ini dan itu. Papan nama di kota ini juga kebanyakan pakai huruf Thailand (yang mana jenis hurufnya ga cuma 1 jenis saja).

Bayangkan saja bagaimana jadinya kalau harus mencari tempat yang papan namanya bertuliskan Thai di daerah yang sangat crowded. Walaupun kita punya nomor teleponnya, tapi jadi percuma kalau kita ga bisa bertanya dalam bahasa Inggris. Jadi mengerti slogan: "berantas kebodohan dengan memberantas buta huruf". Berasa banget kalau kita ga bisa membaca itu kita jadi gak bisa mendapat informasi dengan mudah.

Anyway, bulan ini tepat setahun jadi perantau di negeri asing. Entah berapa lama lagi masih akan terdampar di negeri ini.

Harta Karun buat merajut

Akhirnya, sampai juga harta karun yang ditunggu-tunggu selama seminggu ini. Dengan perjuangan yang cukup panjang, keringat dan airmata (hiperbola mode on), akhirnya benang yang tak dapat dibeli di Chiang Mai ini sampai juga ke Chiang Mai.

Ini dia harta karunnya :

Benang dari Craft and Me

Alkisah sejak mulai rajin merajut, setelah memboroskan beberapa Baht untuk membeli benang di toko Import di sini, akhirnya memutuskan beli benang secara online dari Craft and Me, Indonesia saja. Harga beli di Indonesia memang jauuuuh lebih murah daripada benang import dari eropah atau amerika, tapi tetap yang harus dipikirkan ongkos kirim dan pajak.
Begini perjalanan sang benang hingga sampai ketanganku. Dari mbak Thata di Surabaya, benang diberangkatkan dengan bis malam ke Jakarta, karena kalau pake TIKI ongkos kirimnya aja udah seperberapa benang….., Lalu dari Jakarta, dikirim pake EMS ke Chiang Mai. Well, harus diakui, ongkos kirimnya agak bikin sakit hati, karena ongkos kirim EMSnya hampir sama dengan biaya beli benangnya. Oke jadi ceritanya harga benang jadi 2 kali lipat.

Udah nih, kirain tinggal duduk manis nungguin benang sampai ke rumah. Ternyata… Lanjutkan membaca “Harta Karun buat merajut”

Elephant in the City

gajahBeberapa hari yang lalu, sepulang dari makan malam di dekat rumah, kami melihat gajah melenggang di jalan. Ada yang aneh dengan gajah ini, setiap berapa menit sekali dia akan diarahkan ke pinggir jalan, seolah-olah dia mau ikutan mesen makanan. Gue heran apa yang dilakukan gajah ditengah kota, cuma seekor lagi (sama pawangnya sih). Tempat kami rasaya cukup jauh dari Elephant Camp. Jangan-jangan gajahnya lagi olahraga ya makanya diajak jalan jauh? Ga ngerti juga sih karena bukan baru sekali ini kami melihat Gajah di dekat rumah kami.

Joe iseng merekam gajah ditengah kota ini. Joe berhasil melewati gajahnya dan kembali lagi untuk menjemput gue. Gue takut ngelomba gajahnya, soalnya duluuu sepupu gue pernah dicium kuda secara tiba-tiba, kalau di cium gajah kan lebih ga lucu lagi :P. Lagipula gajah ini bau. Jalan lama di belakang gajah terasa baunya, jadi inget baunya Elephant Camp :P, jadi ga tertarik sama sekali naik gajah.

Karena di blog ini masih belum bisa upload video dengan baik, untuk yang ingin melihat videonya bisa lihat di multiply gue yah.