Lima tahun yang lalu, atau 1826 hari yang lalu kami menikah, di Medan, Sumatra utara. Sekarang kami tinggal di sebuah aparteman di Chiang Mai, unit 1826. Sudah banyak sekali hal yang saya lalui bersama Risna sejak menikah. Rasanya saya tidak perlu ceritakan lagi semuanya, ceritanya masih ada di situs pernikahan kami, dan tentunya di blog ini.
Saya bersyukur bisa bertemu dengan Risna, saya bersyukur Risna menginspirasi saya untuk membuat software Alkitab sebagai bagian dari pelayanan saya. Saya bersyukur punya istri yang cantik, yang baik, yang mengerti pekerjaan saya. Saya sangat bersyukur pada Tuhan buat semua waktu yang boleh kami lalui bersama. Dan saya berharap kami bisa terus bersama sampai tua nanti.
Dulu kalau melihat film kisah cinta, yang menceritakan orang yang sangat berbeda bisa hidup bersama, rasanya sepertinya sangat romantis. Setelah bersama dengan Risna, saya merasa bahwa film-film itu konyol. Kalau seseorang hendak bersama selamanya, maka pandangan hidup haruslah sama, tingkat intelektualitas juga jangan terpaut jauh. Kalau saya membaca berbagai milis yang diikuti Risna, kadang tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan keluarga di mana suami istri berargumen dalam banyak hal (misalnya ada yang mengeluh di milis: “suami saya ngasih makanan bergaram untuk bayi, saya maunya bayinya pake keju aja”). Bagaimana rasanya bercanda bersama istri kalau istri tidak mengerti joke yang kita ceritakan?
Saya merasa sangat beruntung karena pandangan hidup saya dengan Risna sebagian besar sama (hal-hal kecil yang tidak terlalu penting pasti ada), dan pendidikan kami sama. Kami tidak perlu berargumen apakah anak harus diberi vaksin (menurut kami: wajib), ataukah bayi harus dibedong, makanan apa yang harus diberikan pada Jonathan, video apa yang boleh ditonton Jonathan, dsb. Kami bisa tertawa bersama pada hal-hal yang sama, bisa menikmati jenis film yang sama (aneh nggak sih kalau suami suka horror tapi istri bakal nggak bisa tidur seminggu kalau lihat film horor?), dan menikmati jenis makanan yang sama.
Masa depan masih terbentang dengan begitu banyak rencana. Masih banyak tantangan di masa depan. Di tahun kelima pernikahan ini, juga akan ada tantangan dalam hal pekerjaan. Mulai Senin, saya jadi satu-satunya orang Indonesia dan programmer senior di kantor kami. Dan tentunya kami baru di tahap awal dalam tantangan membesarkan Jonathan. Jadi inget doa waktu baby dedication Jonathan:
And we pray for your mom and dad, Yohanes and Risna That you will fill them, dear God, with all wisdom and love as they parent Jonathan May the Lord bless them with insight and understanding as they brace him to live a life in the way that pleases God so that you will be equipped in every way, Jonathan, to live a godly live and to face the challenges of your generation.
Apapun yang terjadi, kami berharap bisa tetap bersama, saling mengasihi dan menyayangi, dengan anak-anak (kami berharap lebih dari satu) yang dikaruniakan Tuhan pada kami.
Terima kasih Risna sayang, yang sudah menjadi istri yang baik, menjadi teman hidup yang selalu membuatku merasa bahagia. Aku akan selalu menyayangimu.