Sawatdii kha สวัสดีค่ะ
Setelah menunda sekian lama, saya akan menuliskan seri belajar bahasa Thai. Dulu waktu datang ke Thailand, susah sekali mencari informasi tentang belajar bahaasa Thai, bukunya pun sangat sedikit. Ada banyak situs belajar bahasa Thai tapi umumnya dalam bahasa Inggris. Semoga saya bisa konsisten menuliskan tentang bahasa Thai di blog ini.
Kata pertama yang perlu diketahui dalam bahasa Thai itu tentu saja salam. Ketika bertemu atau berpisah, orang Thai akan mengucapkan salam sambil menangkupkan tangan di depan dada dan mengatakan sawatdiikha / sawatdiikrap. Kata ini digunakan untuk selamat pagi, siang ataupun malam juga.
Bahasa Thai merupakan bahasa yang membedakan tinggi rendah bunyi dari sebuah suku kata. Agak sulit menjelaskan dengan kata-kata saja. Untuk sekarang ini saya akan mencoba memberikan link ke salah satu situs belajar bahasa Thai yang memberikan contoh pengucapan dari kata sawatdiikaa. Atau bisa juga silahkan cari contoh pengucapannya di youtube.
Apa bedanya Sawatdiikha dan Sawatdiikrap?
Bedanya adalah berdasarkan siapa yang mengucapkan. Kalau yang mengucapkan perempuan kita menggunakan kata berakhiran kha, kalau yang mengucapkan laki-laki, gunakan kata yang berakhiran krap. Untuk pengucapan krap, kadang-kadang orang Thai tidak membunyikan huruf r dalam krap, jadi sering juga yang kedengaran hanya sawatdiikap.
Kata sawatdii berasal dari kata sawat dan dii, sawat yang berarti salam sejahtera dan dii berarti baik atau sehat. Jadi salam sawatdii ini kira-kira artinya memberikan salam sejahtera dan harapan semoga sehat dan baik-baik saja untuk pendengarnya.
Fakta: Bahasa Thai punya standar RTGS untuk transliterasi, tapi sayangnya ini tidak menangani masalah tinggi rendah (tone) suara dan panjang pendek vokal, sehingga kebanyakan situs atau buku belajar bahasa Thai berusaha memberikan transliterasi sendiri dan umumnya untuk pengucapan orang yang berbahasa Inggris. Saya menuliskan di sini dengan pengucapan bahasa Indonesia, jadi saya menuliskan dii bukan dee. Kenapa i nya ada 2? karena dalam bahasa Thai, huruf i itu ada yang seperti pengucapan huruf i biasa dalam bahasa Indonesia, dan ada juga yang diucapkan lebih panjang. Untuk bunyi i yang lebih panjang saya tuliskan menggunakan 2 huruf i.
Untuk belajar bahasa Thai, ada baiknya belajar baca dan tulis langsung dengan huruf Thai nya. Tapi ya saya harus mengakui kalau huruf Thai ini juga tidak sesederhana alpabet kita yang hanya 26 huruf yang sudah gabungan dari konsonan dan vokal. Aksara bahasa Thai ada 44 konsonan, dan 32 vokal. Aturan penulisan bahasa Thai juga lumayan rumit. Huruf vokal itu ada yang dituliskan di depan, di atas atau dibawah konsonan. Untuk merepresentasikan 1 huruf vokal dalam bahasa Thai, kadang-kadang dipakai lebih dari 1 simbol. Tapi sekarang ini gak usah langsung bingung, kita kembali ke kata Sawatdii saja.
Sawasdii atau Sawatdii?
Mungkin kita sering membaca kata sawasdii dan bukan sawatdii. Ini sebenarnya kalau yang baca orang Thai bunyinya akan tetap sama jadi sawatdii. Hal ini karena dalam bahasa Thai, untuk suku kata yang berakhiran dengan huruf s, bunyinya otomatis akan menjadi bunyi huruf t. Hal inilah kenapa nama saya diucapkan orang Thai jadi Rit-na (seharusnya Risna), dan nama Joe disebut Yo-han-net (seharusnya Yohanes). Beberapa orang Thai juga suka membunyikan huruf r menjadi l, sehingga nama saya bisa berubah jadi lit-na. Lalu beberapa orang mengubah lagi nama saya jadi Li-na/Ri-na dengan menghilangkan bunyi s di akhir suku kata pertama. Pengucapan nama saya bisa ada huruf s nya hanya kalau huruf s itu menjadi suku kata baru menjadi Ri-sa-na (dan tentunya ada yang berusaha menyebut nama saya jadi Li-sa-na).
Selain huruf s di akhir suku kata, ada beberapa huruf lain yang juga berubah bunyinya. Bahasa Thai hanya mengenal 6 bunyi diakhir suku kata yang memiliki konsonan di akhir suku katanya. Bunyi yang dipakai itu hanya bunyi k, t, p, m, n dan ng. Bagian yang ini kapan-kapan akan dijelaskan lagi.
Biasanya ketika kita belajar bahasa baru, kita akan pengen tahu bagaimana menuliskan nama kita dalam bahasa tersebut. Tapi untuk menuliskan nama kita dalam aksara Thai yang diperlukan bukan pemetaan mana huruf yang bunyinya sama dengan nama kita, tapi lebih perlu mencari tahu bagaimana nama kita disebutkan dalam suku kata, lalu mencari tahu aksara Thai mana yang memberikan bunyi tersebut. Nama saya dalam bahasa Thai akan selalu jadi rit-na atau ri-sa-na.
Khop khun ขอบคุณ
Kata berikutnya yang penting diketahui adalah kata khop khun untuk berterimakasih. Seperti halnya dengan sawatdii, kata terimakasih ini jika diucapkan perempuan diberi akhiran kha menjadi khop khun kha, jika diucapkan laki-laki menjadi khop khun kap. Kata khop khun berarti menunjukkan rasa berterimakasih untuk orang yang diajak bicara. Kata Khun merupakan kata yang berarti Anda dalam bentuk formal.
Kho thoot ขอโทษ
Selain mengucapkan salam dan terimakasih, kata yang wajib tahu juga adalah mengucapkan permintaan maaf dengan kho thoot. Terjemahan langsung dari kata ini adalah kho = meminta, thoot = hukuman. Jadi permintaan maaf ini seperti pernyataan mengaku salah (dan siap mempertanggungjawabkan kesalahan dan memohon keringanan hukuman). Dan seperti halnya dengan 2 kata pertama, kita bisa menambahkan akhiran kha untuk perempuan dan akhiran kap untuk laki-laki ketika mengucapkannya untuk menambah tingkat kesopanan. Ibaratnya kalau kita gak pakai akhiran kha/kap kita cuma bilang: maaf (kayak kurang niat), tapi kalau kita bilang kho thoot kha/kho thoot kap kita bilang: aduh maaf ya saya udah berlaku salah.
Sepertinya dengan bisa mengucapkan 3 kata di atas, kalau berkunjung ke Thailand, pastilah orang Thailand langsung senang sekali dan memberi diskon ketika berbelanja hahaha. Sampai bertemu di tulisan berikutnya! สวัสดีค่ะ