Hari ini mau cerita tentang jeruk. Bukan, bukan karena lagi baca buku Gadis Jeruk nya Jostein Gaarder. Cerita soal bukunya lain kali karena belum selesai baca versi Indonesia-nya. Cerita hari ini mumpung harga jeruk relatif murah di musim dingin daripada biasanya. Kebetulan juga, ada teman yang kasih tahu tempat membeli 10 kg jeruk dengan harga 160 baht saja, padahal di warung depan komplek kemarin saya beli jeruk 50 baht per kg nya.
Karena belum pernah beli 10 kg sekaligus, saya berbagi dengan 3 orang teman-teman saya yang lain. Ada yang mau 2 kg dan ada yang mau cuma 1 kg. Akhirnya saya kebagian 5 kg saja. Nah gimana cara menghabiskan jeruk 5 kg?. Tentu saja dibikin jadi jus jeruk. Kalau saya harus mengupas jeruk 5 kg satu persatu, udah pasti jeruknya gak akan kemakan dan malah kebuang.
Untungnya, perasan jeruk elektrik yang saya beli bertahun-tahun lalu masih ada dan masih bekerja dengan baik. Proses membuat jus jeruk di pagi hari bisa berjalan dengan lebih cepat. Saya hanya perlu mencuci dulu jeruk yang mau dijadikan jus. Belah jeruknya dan udah deh ditekan di atas perasan jeruk elektriknya.
Ternyata, dari kurang lebih 25 butir jeruk yang mungkin saja sekitar hampir 2 kg, hanya menghasilkan sekitar 1L lebih sedikit. Dan 1 L itu dibagi empat, cuma dapat seorang segelas. Saya jadi teringat, biasanya saya membeli jeruk peras 100 persen yang sudah di botol 200ml itu harganya hanya sekitar 20 baht. Bisa dibilang, keuntungan dari orang yang menjual jus jeruk itu sangat sedikit.
Kalau ada yang jual jus jeruk seperti ini, Joshua bisa menghabiskan 200 ml dalam sekali minum. Waktu jalan-jalan kemarin, dia malah bisa minum 2 botol karena kecapean lari-larian. Sebenarnya, kalau saja ada yang jual jeruk yang baru diperas begini di depan komplek, pasti saya beli setiap hari dan tidak usah repot bikin sendiri.
Pernah juga beli jeruk peras di Thailand sini rasanya agak aneh, ternyata mereka menambahkan garam sedikit ke dalam air perasan jeruknya, entah untuk apa. Kalau jeruk sedang tidak musim, mereka juga kadang menambahkan gula supaya jeruknya manis. Jadi kalau mau yakin jus jeruknya asli 100 persen, gak dikasih garam ataupun gula, cara paling baik itu tentu saja beli jeruknya dan peras sendiri.
Jeruk ini kaya akan vitamin C, di musim polusi dan perubahan panas dingin dan banyak virus beredar di Chiang Mai, minum jus jeruk juga salah satu langkah yang kami lakukan untuk menjaga kesehatan. Apalagi Joshua bukan anak yang mau minum vitamin dari botol, lebih baik kasih dia jus jeruk daripada susah kasih vitamin botolan.
Aduh, menuliskan soal jeruk ini jadi merasa haus sendiri hehehe. Kalau di tempat kamu, harga jeruk sedang murah atau mahal?