Ini balada jadi penumpang di negeri Thailand. Setiap kita bikin paspor baru, selanjutnya kita harus memindahkan semua stempel yang pernah kita terima selama keluar masuk Thailand ke paspor yang baru. Kalau beberapa waktu lalu ke imigrasi untuk lapor diri 90 hari bisa dilakukan dengan drive thru, maka untuk urusan kali ini tidak bisa. Jadi harus parkir mobil dan menyelesaikan urusan ke loket.
Hari Kamis, 2 Juli 2020, waktunya memindahkan stempel dari paspor lama ke paspor baru yang kami urus di Bangkok akhir Juni. Saya tidak dapat parkir di area imigrasi, ya sudah parkir diseberangnya.
Secara umum urusan hari ini berjalan lancar, jangan bandingkan dengan tahun-tahun awal kami di sini. Mulai dari mencari parkir juga lebih mudah, kalau parkiran di area imigrasi penuh, kita bisa parkir di seberangnya dengan membayar 20 baht. Ada banyak orang asing yang bisa berbahasa Inggris menjadi volunteer yang siap membantu kita mendapatkan formulir dan memberitahu persyaratan apa yang harus dilengkapi, lalu menyuruh kita ke loket tujuan.
Sebelum masuk ke area imigrasi, kita harus melewati 3 langkah. Pertama kita diminta berdiri di sebuah pintu selama 3 detik yang menyemprotkan cairan sanitizer ke kita. Lalu, mereka mengukur temperatur kita, dan memberikan stiker hati kecil biru tandanya sudah discreening. Terakhir kita diminta untuk check-in ke aplikasi Thai Chana, atau menuliskan nama dan nomor telepon di daftar yang mereka sediakan.
Selanjutnya di pintu masuk ke gedung imigrasi, kita akan dibantu oleh para volunteer yang bahasa Inggrisnya sangat lancar. Saya perhatikan ada juga yang bisa berbahasa mandarin selain Thai tentunya. Karena keperluan saya hari itu adalah tranfer visa dan semua stempel dari paspor lama ke paspor baru, mereka bertanya apakah saya sudah memfotokopi persyaratan dan isi form? dan apakah saya membawa dokumen dari kedutaan untuk kebutuhan pemindahan visa tersebut?
Karena saya belum memfotokopi ataupun mengisi form apapun, saya pun harus pergi dulu fotokopi. Jasa fotokopi yang ada di area imigrasi saat ini belum ada, jadi saya harus pergi menyeberang jalan. Ada 2 tempat fotokopi di seberang imigrasi: yang pertama berada di lokasi yang sama dengan tempat parkir, dan satu lagi ada di LPG station di sebelah tempat parkir. Selain fotokopi, tempat itu juga menyediakan jasa pengambilan foto.
Selesai fotokopi semua halaman yang ada stempelnya dari paspor lama, dan halaman pertama dari paspor baru, semua fotokopian itu harus ditandatangani. Dokumen fotokopi di Thailand itu hanya berlaku kalau kita tandatangani lagi. Lalu isi formulir buat saya dan anak-anak, lalu kembali ke gedung imigrasi.
Urusan selanjutnya, pergi ke loket yang ditunjukkan, dan duduk manis menunggu petugas imigrasi bekerja. Saya perhatikan, tidak banyak orang yang ke imigrasi, semua orang menggunakan masker dan sepertinya urusannya juga tidak pakai lama semuanya. Saya datang jam 10 kurang, pergi fotokopi, isi formulir (ini yang agak lama), dan menyerahkan dokumen. Sekitar pukul 11.10 pagi urusan saya sudah selesai.
Walaupun semua orang di Thailand sudah merasa aman karena tidak ada kasus transmisi lokal selama lebih dari 30 hari, ruang tunggu imigrasi di Chiang Mai masih menerapkan social distancing selain mewajibkan pemakaian masker. Karena tadi saya datang sendiri ke sana, saya merasa cukup santai. Semoga saja urusan-urusan dokumen selanjutnya bisa berjalan lancar, terutama juga ketika mengurus ijin tinggal untuk tahun-tahun mendatang.
Baru tahu aku klo ada proses kayak gini… Trus, nanti stempel lama yang dipindahin ke paspor baru jadinya seperti apa?
cuma jadi cap2 dengan tanda sudah dilegalisasi mbak. jadi beberapa halaman paspor langsung terisi deh dengan catatan perjalanan beberapa tahun terakhir keluar masuk Thailand.